Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Athar Farha
Poster Film Susuk: Kutukan Kematian (IMDb)

Dalam film horor "Susuk: Kutukan Kecantikan" garapan Ginanti Rona, Visinema Pictures mempersembahkan kisah menegangkan yang diperankan oleh Hana Malasan sebagai Laras, Ersya Aurelia sebagai Ayu, dan Jourdy Pranata sebagai Arman.

Tayang perdana di bioskop pada 31 Agustus 2023, film ini menghadirkan kehadiran mencekam dengan ansambel pemain yang kuat, termasuk Elang El Gibran (Seno), Muhammad Khan (Prasetyo), Izabel Jahja (Ratri), dan Whani Darmawan (Damar).

Cerita mengikuti Laras yang berusaha melarikan diri dari masa lalunya sebagai PSK, hanya untuk dihantui oleh kutukan misterius. Kecelakaan tragis membuatnya terperangkap di antara hidup dan mati, mengubah tubuhnya menjadi sumber teror. Ayu dan Arman berusaha menyelamatkannya dengan menelusuri akar kutukan melalui bantuan tokoh-tokoh seperti Prasetyo, Damar, dan ustad Rahmat.

Ulasan: 

Film ini mendapat tinjauan yang subjektif dariku, dengan penilaian yang cukup tajam terhadap berbagai aspek. Meskipun diakui bahwa film ini nggak dapat dianggap buruk, tapi juga nggak mencapai tingkat keunggulan yang diharapkan. Salah satu aspek yang disoroti adalah visualnya yang terlihat biasa saja. Meskipun nggak mengecewakan, tetapi juga nggak memberikan kesan mendalam. Sayang banget, sih. 

Musik dalam film ini seperti hanya sebagai pendukung tanpa memberikan dampak yang signifikan. Sementara itu, ceritanya terasa biasa saja, tanpa elemen yang benar-benar memikat perhatian penonton. Kritikan terhadap tingkat kebosanan dalam plotnya menyoroti ‘kebutuhan untuk menghadirkan elemen cerita yang lebih menarik dan unik’.

Terkait efek CGI yang belum sepenuhnya mulus mengisyaratkan bahwa produksi film ini masih memiliki ruang untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal teknologi visual. Begitu pula dengan pencahayaan yang, entah mengapa tampak alakadar, jadi nggak asyik dipandang.

Namun, di tengah kritik dan opiniku tersebut, ada pujian yang kuberikan pada make-up yang teraplikasikan dengan keren. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun beberapa aspek mungkin kurang memuaskan, ada upaya dan keahlian tertentu yang memuaskan penonton dalam film ini. 

Penting untuk dicatat bahwa film ini nggak mengandalkan jumpscare yang mengagetkan. Film Susuk lebih menciptakan identitasnya sendiri dalam genre yang lebih mengganggu dan memicu rasa mual. Skor 6/10, penilaian dariku yang cukup netral.

Sejujurnya aku suka karakter bernama Prasetyo yang diperankan Muhammad Khan, terasa begitu mencair dalam perannya. Dengan demikian, film ini, meskipun memiliki kelemahan, masih mampu meninggalkan kesan positif. Kamu mau nonton? Tunggu, ya, pasti bakal tayang streaming. 

Athar Farha