Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Kapten Persebaya Surabaya, Bruno Moreira. (ligaindonesiabaru.com)

Tiga poin penuh yang ditargetkan Persebaya Surabaya pada tiga pertandingan terbaru gagal untuk diperoleh. Mereka hanya bisa meraih satu poin saat berjumpa Arema FC, Persik Kediri, serta Semen Padang FC. Catatan tersebut tentu perlu segera diperbaiki, mengingat tim Bajol Ijo memiliki target tinggi untuk menginjakkan kaki dalam kompetisi level Asia.

Menatap dua pekan tersisa melawan Borneo FC Samarinda dan Bali United FC, kapten Bruno Moreira menegaskan Persebaya Surabaya masih belum menyerah. Meskipun lawan-lawan tersebut terbilang tangguh dan memiliki rekam jejak yang apik, mereka tak menyerah.

Kami masih hidup dalam persaingan. Kami tahu dua pertandingan terakhir sangat penting. Jadi sekarang fokus kami hanya satu: menang,” demikian kata pemain asal Brasil tersebut, melansir laman ligaindonesiabaru.com pada Senin (12/5/2025).

Satu poin tambahan dari duel kontra Semen Padang FC membuat pasukan Paul Munster harus tertahan di urutan ketiga. Kesebelasan kebanggaan Kota Pahlawan itu kembali membuang kesempatan untuk melengserkan Dewa United FC dari ranking kedua.

Salah satu tantangan berat yang dihadapi Persebaya adalah finishing yang kurang matang. Selain itu, mereka juga terkadang tak begitu fokus sehingga kebobolan hanya berselang menit setelah mencetak gol. Hal ini juga terjadi dalam derbi Jawa Timur melawan Persik Kediri.

Kami sudah tiga kali beruntun seri. Lawan Persik Kediri, kami buang banyak peluang. Hari ini (kontra Semen Padang) pun sama. Ini tidak bisa terus terjadi,” kata Bruno.

Selain faktor cuaca yang membuat aliran bola tak lancar, efektivitas tim dalam mengoptimalkan peluang demi peluang juga turut menjadi sorotan tajam. Sebab memang masalah tersebut sudah terjadi beberapa kali. Persebaya mendominasi pertandingan, tetapi gagal mengubahnya jadi gol.

Pertandingan sangat sulit, apalagi awalnya hujan deras. Tapi kami tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk menang. Sayangnya, kami gagal memanfaatkan peluang. Semua pemain kecewa karena kami tahu, di GBT kami wajib menang," paparnya.

Sejatinya Bajol Ijo nyaris terpeleset dalam meladeni Kabau Sirah. Tim tamu memimpin lebih dulu lewat Cornelius Steward, lalu Bruno mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-65. Hasil imbang tentu bukan catatan yang memuaskan bagi mereka.

Pada pekan ke-33, Persebaya akan menjajal kembali kemampuan Borneo FC Samarinda. Namun dalam laga tersebut, Paul Munster dipastikan absen dan tak bisa menemani perjuangan anak asuhannya, sebab ia terkena kartu merah karena menghampiri bench Semen Padang kemarin.

Saat ini, jarak dua poin dengan Dewa United tengah membayangi Persebaya Surabaya yang ingin finis sebagai runner up. Skuad besutan Jan Olde Riekerink sendiri menghadapi Persis Solo dan PSBS Biak di akhir musim dengan tekad mempertahankan posisi terbaik.

Selain Persebaya Surabaya dan Dewa United, dua tim lain juga masih punya peluang lebar untuk tampil di kompetisi antarklub Asia. Kedua kontestan yang dimaksud adalah kuda hitam Malut United FC dan Borneo FC Samarinda.

Jalan terjal yang dilalui Bajol Ijo demi mengunci tiket Asia sudah nyaris sampai ke ujung. Sebelumnya, mereka resmi mendapatkan Lisensi Klub Profesional setelah memenuhi berbagai kriteria yang diberikan AFC. Proses yang dilalui yang cukup ketat dan mendalam.

Lantaran selain wajib mengurus dokumen, manajemen Persebaya wajib menunjukkan implementasi nyata di atas lapangan. Dilansir dari persebaya.id, Persebaya lolos lisensi dengan status Granted with Sanction untuk regulasi AFC Champions League 2. Kemudian juga memenuhi syarat untuk AFC Challenge League (ACGL) dan Liga 1.

Kini tugas Persebaya Surabaya adalah mencapai runner up agar impian bersaing di Asia mewakili Indonesia bisa tercapai.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.