"The Do-Over" karya Suzanne Park adalah novel romansa kontemporer yang dikemas dengan unsur self-discovery, humor, dan sedikit sentuhan kritik sosial. Cerita ini mengangkat tema besar tentang kegagalan, tekanan hidup, serta kesempatan kedua, baik dalam karier maupun percintaan. Park menggambarkan perjalanan protagonisnya dalam mencari makna baru setelah segala hal yang ia bangun runtuh seketika.
Lily Lee, tokoh utama dalam novel ini, adalah seorang wanita Korea-Amerika yang saat ini berusia tiga puluhan, hidupnya tampak sempurna dari luar, ia memiliki pekerjaan bergengsi sebagai konsultan, reputasi akademik yang baik, dan rencana hidup yang rapi. Namun, hidupnya mulai berantakan ketika ia dituduh melakukan plagiarisme dalam tesis MBA-nya, menyebabkan reputasinya hancur.
Park secara brilian membangun ketegangan baik dari sisi internal (krisis identitas dan kepercayaan diri Lily) maupun eksternal (hubungan dengan keluarga, karier yang kandas, dan dinamika sosial di kampus). Ketika Lily memutuskan untuk kembali ke universitasnya untuk memperbaiki tesis dan membersihkan namanya, ia tidak hanya berjuang secara akademis tetapi juga emosional.
Universitas tempat Lily kembali menjadi latar yang simbolik. Ia bukan hanya kembali secara fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis ke masa mudanya, saat ia penuh dengan ambisi dan idealisme. Setting ini memperkuat nuansa reflektif dalam cerita, sekaligus menjadi arena konflik dan pertumbuhan pribadi.
Meskipun mengangkat tema yang cukup serius, Suzanne Park menambahkan elemen komedi melalui narasi internal Lily yang jenaka, serta situasi sosial yang canggung. Ini memberikan keseimbangan emosional dalam cerita dan membuat novel ini tetap terasa ringan dan menghibur.
Salah satu kekuatan novel ini adalah romansa yang berkembang secara alami. Lily bertemu kembali dengan Jake Cho, seorang teman kuliah lama yang kini menjadi dosen kampus. Interaksi mereka tidak serta merta romantis, melainkan berkembang perlahan seiring mereka saling mengenal kembali dalam konteks baru yang lebih dewasa.
Sebagai penulis berdarah Korea-Amerika, Park menyisipkan elemen budaya Asia Timur secara halus namun signifikan. Tekanan dari keluarga imigran, ekspektasi akan kesuksesan, serta rasa bersalah terhadap orang tua, menjadi benang merah yang terasa autentik dan relevan.
Hubungan Lily dengan keluarganya, terutama dengan ibunya, menambah lapisan emosional dalam novel ini. Sang ibu yang sangat perfeksionis dan menuntut, membuat Lily merasa selalu kurang. Novel ini berhasil menggambarkan konflik generasi dan budaya dengan nuansa yang penuh empati.
The Do-Over juga berfungsi sebagai kritik halus terhadap dunia akademik yang keras dan dunia korporat yang kompetitif. Park mempertanyakan definisi kesuksesan, serta bagaimana sistem bisa menghancurkan seseorang tanpa proses yang adil, seperti yang dialami Lily dengan tuduhan plagiarisme.
Lebih dari sekadar romansa, novel ini adalah kisah tentang keberanian untuk memulai ulang. Lily bukan hanya mencari pengakuan akademis, tetapi juga rekonsiliasi dengan dirinya sendiri, ia belajar melepaskan ego, menerima kelemahan, dan menemukan tujuan baru dalam hidupnya.
Karakter-karakter pendukung, mulai dari sahabat Lily hingga mahasiswa-mahasiswa muda yang ia temui di kampus, memberikan dinamika sosial yang segar. Mereka menjadi cermin dan kontras bagi Lily, memperlihatkan betapa dirinya telah berubah dan betapa ia masih bisa belajar dari orang lain.
Suzanne Park menggunakan gaya bahasa yang santai namun tajam. Dialog-dialognya terasa realistis dan narasi internal Lily dipenuhi humor cerdas serta kejujuran emosional. Ini membuat pembaca merasa dekat dengan Lily, seolah membaca curhatan seorang sahabat.
Novel ini menekankan pentingnya menghadapi masa lalu, bukan melarikan diri darinya. Lily dipaksa menghadapi kesalahan, kegagalan, dan luka lama yang belum sembuh. Namun dari proses itulah, ia akhirnya tumbuh dan menemukan versi dirinya yang lebih kuat.
Secara keseluruhan, "The Do-Over" adalah novel yang cerdas, menyenangkan, dan menyentuh hati. Dengan karakter utama yang relatable, tema yang bermakna, serta penceritaan yang cermat, Suzanne Park berhasil menghadirkan kisah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi inspirasi. Novel ini cocok bagi pembaca yang menyukai kisah romansa dengan muatan emosional dan reflektif tentang karier, identitas, dan kesempatan kedua.
Identitas Buku
Judul: The Do-Over
Penulis: Suzanne Park
Penerbit: Avon
Tanggal Terbit: 4 April 2023
Tebal: 368 Halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Re-Tied: Bertahan dalam Pernikahan yang Tak Dilandasi Cinta
-
Review Film Smugglers: Perjuangan Para Haenyeo dalam Penyelundupan Lautan
-
5 Deretan Film Romantis yang Dibintangi Syifa Hadju, Ada Favoritmu?
-
Ulasan Novel Ok, Boss!: Cinta yang Tumbuh di Tengah Tekanan Kantor
-
Sinopsis Drama Cashero, Tayang di Netflix dan Dibintangi Oleh Lee Jun Ho
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Represi: Luka Lama dan Perjalanan Menuju Penyembuhan
-
Lika-liku Kehidupan Kembar Siam dalam Buku One Karya Sarah Crossan
-
Ulasan Novel After All This Time: Rahasia dan Luka Lama di Balik Dunia Kerja
-
Ulasan Novel Over the Moon: Antara Cinta Sejati dan Restu Ibu
-
Firli Bahuri Disebut dalam Sidang Hasto, Novel Baswedan: KPK Harus Berani Usut
Ulasan
-
Pantai Kamali, Wisata Ikonik dengan Patung Kepala Naga di Bau-Bau
-
We Can't Be Friends: Ariana Grande Utarakan Sulitnya Berteman dengan Mantan
-
Ulasan Novel The Creakers, Petualangan Seru Dunia Anak Tanpa Orang Dewasa
-
Peluru Kejujuran dari Hati yang Berani! Review Lagu 'Shoot' Girl Drup no na
-
Ulasan Novel Re-Tied: Bertahan dalam Pernikahan yang Tak Dilandasi Cinta
Terkini
-
Thailand Open 2025 Day 1: Laga 5 Wakil Indonesia, Semua dari Ganda Campuran
-
Pelatih Persik Kediri Tanggapi soal Pelemparan Batu di Kanjuruhan, Trauma?
-
Sinopsis Gram Chikitsalay, Series Terbaru Vinay Pathak dan Amol Parashar
-
Review Film Only Yesterday: Sebuah Perjalanan yang Menyentuh Jiwa
-
MEOVV Berusaha Temukan Jati Diri di Lagu Terbaru Bertajuk Drop Top