Sesungguhnya pendidikan anak merupakan hal yang sangat urgen dan tak bisa dianggap sepele. Jangan sampai orangtua hanya senang memiliki anak banyak tetapi merasa enggan untuk memberikan pendidikan terbaik kepada mereka.
Baik-buruknya seorang anak, sangat tergantung dari cara orangtau dalam mendidiknya. Pendidikan anak idealnya dimulai sejak dari rumah, dari kedua orangtuanya, dan kerabat atau anggota keluarga lainnya yang berada dalam satu rumah.
Ada penjelasan menarik yang saya temukan dalam buku ‘Rumahku Madrasahku’ karya Nur Solikhin (Laksana, Yogyakarta, 2018). Bahwa rumah tak ubahnya madrasah bagi anak; tempat paling hangat mendapatkan pelajaran berbicara, berjalan, bahkan menulis dan membaca. Hal ini berarti bahwa peran orang tua dalam mendidik anak tidak lebih sepele dibandingkan peran guru mendidik murid di sekolah.
Orang tua yang bijaksana tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik sang anak meliputi sandang, pangan, dan papan. Lebih dari itu, mereka pun akan memerhatikan kebutuhan psikis sang anak. Di antaranya, yaitu dengan memberikan pendidikan positif sejak dini kepada sang anak. Hal ini memungkinkan sang anak tumbuh sebagai pribadi dambaan orang tua; religius, genius, dan berkarakter (hlm. 6).
Sejatinya, rumah adalah tempat yang paling nyaman dan menyenangkan bagi seorang anak. Rumahlah tempat mereka kembali, tempat di mana semua persoalan dapat diatasi oleh seluruh anggota kelurganya, khususnya kedua orang tuanya.
Nur Solikhin menguraikan bahwa rumah bukan hanya tempat peristirahatan dan pelepas penat. Rumah adalah tempat terbaik bagi Anda untuk mengumpulkan pundi-pundi kebahagiaan. Piranti kebahagiaan di rumah tidak hanya Anda dapatkan melalui tumpukan harta, melainkan dari kehidupan yang menyenangkan bersama pasangan dan anak Anda. Kemegahan rumah akan terasa seperti penjara apabila tidak dihiasi dengan jalinan kasih yang harmonis.
Maka, jadikanlah rumah Anda sebagai “surga kecil” bagi Anda dan keluarga. Bentuklah rumah Anda sebagai madrasah atau sekolah yang menyenangkan bagi anak-anak Anda. Bukankah membahagiakan pasangan dalam rumah tangga bernilai ibadah, seperti halnya mendidik anak yang dapat membuahkan pahala? (hlm. 13-14).
Buku parenting ini menarik dan bagus dijadikan sebagai salah satu panduan yang sangat berharga pagi para orang tua yang ingin mendidik anak-anaknya dengan baik, agar kelak tumbuh menjadi anak yang memiliki budi pekerti yang mulia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Latar Belakang Orang Tua Marselino Ferdinan, Calon Mertua Nadia Raisya Pensiunan BUMN, Sudah Dapat Restu?
-
Cara Cerdas Beli Rumah Tanpa Rugi, Perhatikan 3 Hal Ini
-
Riwayat Pendidikan 3 Anak Capres Pilpres 2023: Alam Ganjar, Mutiara Baswedan, dan Didit Prabowo
-
Siap-siap! Harga Rumah KPR Subsidi Naik 7 % di Tahun 2024
-
Pantas Punya Rumah Mewah, Olla Ramlan Enteng Beli Tas Hermes Harga Miliaran
Ulasan
-
Surat-Surat yang Mengubah Hidup dalam Novel Dae-Ho's Delivery Service
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
Terkini
-
Saat Pemuda Adat Tampil di Panggung Dunia Membela Hutan dan Budaya: Mengapa Ini Penting?
-
Effortless Cute: 4 OOTD Kasual ala Wonhee ILLIT Biar Gaya Tetep On Point
-
Di Balik Rindu Rumah: Mengapa Mahasiswa Rantau Sering Alami Homesickness?
-
Tragis Tapi Kocak: Pasangan Ini Cerai Gara-Gara Hewan Peliharaannya Gak Akur!
-
Gol Ajaib dari Pinggir Gawang: SMKN 2 Surabaya Sempurnakan Kemenangan 3-0!