Malang adalah kota yang kaya akan tempat wisata, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan taman rekreasi, tetapi juga menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Salah satu kuliner yang sangat diakui di kota ini adalah Toko Oen Malang, sebuah warisan dari zaman Belanda yang telah mencuri perhatian para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Toko Oen yang berdiri sejak 1910 oleh Oen Tjoen Hok dan Liem Gien Nio memiliki keistimewaan yang tidak hanya terletak pada menu dessertnya yang otentik seperti es krim dan kue-kue manis, tetapi pada nuansa jadul dan nilai sejarahnya.
Toko ini telah berkembang menjadi salah satu restoran keluarga tertua yang masih beroperasi di Indonesia.
Meskipun pertama kali berdiri di Yogyakarta, Toko Oen telah meluas ke berbagai kota, termasuk Jakarta, Malang, dan Semarang.
Pengelolaannya masih dipegang erat oleh keturunan asli pendiri, memastikan setiap cabang memiliki kualitas dan cita rasa yang sama seperti Toko Oen Semarang.
Tidak hanya terbatas pada hidangan pencuci mulut, Toko Oen Malang menyajikan beberapa menu dari masakan Chinese, Indonesia, burger, steak, salad, hingga hidangan berat.
Menu andalan dari Toko Oen Malang adalah Oen's special, yang menyajikan tiga scoop es krim coklat, vanilla, dan strawberry dengan tambahan wafer coklat, dua wafer roll, whipped cream, dan hiasan buah ceri di atasnya.
Meski harga menu dianggap cukup mahal bagi sebagian pengunjung yaitu kisaran Rp20.000 hingga Rp85.000, namun pengalaman kuliner di Toko Oen Malang sebanding dengan cita rasa dan nuansa jadul yang dirasakan.
Lokasinya yang sangat strategis yaitu di Jalan Jenderal Basuki Rahmat No. 5, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, membuatnya mudah diakses, terutama karena dekat dengan alun-alun Malang yang hanya berjarak sekitar 100 meter.
Toko Oen Malang buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 21.30 WIB dan suasana terasa semakin hidup pada hari libur atau akhir pekan ketika dijejali dari pengunjung dari car free day Malang.
Pengalaman terbaik mengunjungi Toko Oen ini biasanya saat siang hari di musim kemarau agar bisa menciptakan kesempurnaan rasa yang membekas dalam kenangan.
Baca Juga
-
Menapak Jejak Warisan Jokowi Selama Satu Dekade Masa Kepemimpinan
-
Ulasan Film Daisy, Perpaduan Romansa dan Thriller yang Tak Terduga
-
4 Rekomendasi Film Korea Dibintangi Ji Chang Wook, Revolver Teranyar
-
Seru dan Menyentuh! 4 Film Indonesia tentang Keluarga yang Wajib Ditonton
-
Red Velvet Rayakan 10 Tahun Manisnya Nostalgia Lewat Lagu 'Sweet Dreams'
Artikel Terkait
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024