Entah mengapa banyak orang tidak menyukai membaca buku. Mungkin mereka menganggap kegiatan membaca buku itu sangat membosankan, bikin mata cepat lelah, mengantuk, dan segudang alasan lain yang intinya mereka memang malas untuk membaca.
Padahal kita tahu, beragam ilmu pengetahuan akan kita peroleh dengan banyak membaca beragam buku bacaan. Tak hanya buku, tetapi juga majalah, koran, tabloid, atau media-media online tepercaya yang keberadaan saat ini begitu melimpah ruah dan bisa diakses kapan saja.
Jadi sudah sangat jelas bahwa manfaat membaca itu sangatlah banyak. Bukan dari segi keilmuan saja, tetapi juga dari segi kesehatan. Dalam buku ‘Mewaraskan Diri dengan Membaca’ diungkapkan alasan ilmiah dari kegiatan membaca. Yakni, ketika membaca, sel-sel syaraf di otak kita jadi aktif.
Najwa Sihab pernah menjelaskan bahwa kegiatan membaca bukanlah sekadar mengeja kalimat-kalimat dalam buku. Lebih dari itu, membaca adalah memahami makna literal maupun kontekstual dari kalimat-kalimat yang dibaca. Membaca adalah menghubungkan satu paragraf ke paragraf lain (atau dalam level yang lebih tinggi: satu buku ke buku lain), untuk kemudian bisa ditarik kesimpulan dari apa yang sudah dibaca, sembari membandingkannya (hlm. 8).
BACA JUGA: Review Buku 'Witch Hunt', Kisah Sejarah tentang Kekuasaan yang Manipulatif
Banyak membaca beragam jenis buku juga dapat membantu kita agar lebih bijaksana dan luas dalam berpikir. Sudut pandang kita lebih luas dalam memandang beragam persoalan yang muncul di tengah masyarakat.
Jadi, kita tidak mudah menghakimi atau menyalahkan orang lain ketika ada perbedaan pendapat di tengah masyarakat. Selain itu, membaca juga akan membuat orang terbiasa untuk berdiskusi atau bermusyawarah.
Minat baca yang besar dan jumlah bacaan yang memuaskan lambat laun akan mendorong seseorang untuk terbiasa berdiskusi. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mencari pemahaman-pemahaman baru yang tak hanya bersumber dari satu pintu. Sebab, bagaimanapun, pemikir yang hebat selalu berawal dari pembaca yang lahap (hlm. 12-13).
Dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas membaca buku dapat membuat jiwa kita lebih bahagia dan bijaksana. Terbitnya buku tipis versi digital karya Kalis Mardiasih (kerjasama antara penerbit buku Among Karta dan Mojok) ini semoga dapat semakin membuat banyak orang merenungi tentang pentingnya memiliki kebiasaan atau hobi membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Novel 'Ketika': Belajar Menerima Kekacauan dan Kerapihan Dalam Satu Rumah
-
Ulasan Novel Cold Couple: Kisah Cinta Dingin yang Menghangatkan Jiwa
-
Cerita Pahit Warung Kopi Pangku: Dilema Moral Ibu Tunggal dalam Film Pangku
-
Review Film The Girl with the Needle, Pembunuh Bayi Berkedok Adopsi
-
Bidadari Santa Monica: Ketika Warna Kehidupan Bertemu Misteri dan Cinta
Terkini
-
Di Balik Senyum Ceria, Tiara Andini Ternyata Sembunyikan Rasa Trauma
-
Apapun yang Terjadi, Nova Arianto Tetap Layak Masuk Deretan Pelatih Lokal Terbaik!
-
Clara Shinta Mendadak Dituntut Harta Gono-gini Oleh Mantan Suami, Mengapa?
-
Trailer A Man on the Inside Season 2 Rilis, Usut Kasus Pemerasan di Kampus
-
Laga Lawan Honduras dan Kesempatan Terakhir Nova Arianto untuk Ukirkan Sejarah di Piala Dunia