Review Film 'In My Mother's Skin', Horor Seram dari Filipina

Bisakah sebuah horor tetap seram dan mencekam tanpa perlu ada jump scare, yang kini jadi formula standar untuk menakut-nakuti penonton? Jawabannya bisa dan ada film "In My Mother's Skin".

"In My Mother's Skin" adalah film yang berasal dari Filipina yang ditulis dan disutradarai Kenneth Dagatan dengan pemain antara lain Jasmin Curtis, Felicity Kyle Napuli, Beauty Gonzalez, dan Ronnie Lazaro.

Sinopsis "In My Mother’s Skin" menceritakan kisah keluarga yang terjebak di tengah perang dunia 2 di Filipina pada tahun 1945. Perang tersebut telah merusak semua hal termasuk rumah dan kehidupan keluarga di wilayah yang terdampak konflik.

Dalam upaya bertahan hidup, sebuah keluarga, yang menjadi sumber cerita, harus menghadapi kekurangan makanan dan berbagai masalah yang menghampiri mereka. 

Tala (Felicity Kyle Napuli), putri keluarga tersebut harus menerima kenyataan bahwa sang ayah, Aldo, terlibat dalam pencurian emas Jepang dan melarikan diri untuk membantu pasukan Amerika.

Permasalahan semakin bertambah ketika ibu Tala (Beauty Gonzalez), yang sedang sakit parah, tidak dapat meninggalkan tempat tidur. Keadaan tersebut memaksa Tala mencari bantuan ke tempat terlarang dalam hutan. Di sana, ia bertemu peri misterius (Jasmine Curtis-Smith) yang memiliki pengetahuan tentang keluarganya.

Namun, ketika ia meminta bantuan peri misterius untuk menyembuhkan ibunya, hasilnya tidak sesuai harapan. 

Ibu Tala mengalami kondisi yang menakutkan, dan Tala dihadapkan pada pertarungan yang sulit untuk mengatasi situasi tersebut. Bagaimana Tala akan menghadapi semua masalah ini?

Ulasan

Dalam film ini sutradara Kenneth Dagatan dengan sabar membangun cerita mengenai apa yang terjadi pada keluarga Tala, juga hal-hal yang terjadi pada orang sekitar sehingga mereka seperti hidup terpencil, dengan rapi dan membuat penonton paham dan terikat secara emosional dengan mereka.

Selain itu, momen horor di film ini dibangun dengan baik, tidak ujuk-ujuk. Penonton dituntun untuk melihat apa yang terjadi sebagai konsekuensi dari permintaan Tala lewat sejumlah adegan gore yang cukup disturbing dan bikin bulu kuduk merinding.

Sayang atmosfer yang sudah dibangun dengan baik tidak sepenuhnya bisa tersampaikan oleh para pemain, terutama Felicity Kyle Napuli, yang hit and miss dimana dalam satu adegan terasa emosinya, namun pada adegan lain datar-datar saja.

Demikian juga tampilan peri misterius dengan hiasan kepala gonjreng mengingatkan saya pada Kurotsuchi Mayuri dalam tampilan barunya di anime "Bleach: Thousand-Year Blood War" dan lebih lebih mirip seseorang dengan kostum karnaval ketimbang makhluk gaib penghuni hutan.

Selain itu, meski berbeda, "In My Mother's Skin", sedikit banyak, mengingatkan saya pada film "Pan's Labyrinth" karya sutradara Guillermo del Toro tahun 2006, mungkin karena premisnya yang familiar tentang ibu yang sakit, anak perempuan yang bertemu peri di hutan, dan latar Perang Dunia. Meski demikian secara keseluruhan film ini terlihat berdiri sendiri, tidak terkesan mencontek atau membuat film ala-ala.

Skor untuk "In My Mother's Skin" 79/100. Beberapa adegan horornya cukup seram dan seimbang dengan penceritaan drama sehingga penonton tak hanya disuguhi ketakutan, namun juga latar cerita yang bisa dipahami.

Usai rilis di bioskop 21 Januari 2023, film "In Mother's Skin" dapat disaksikan di layanan nonton berbayar, Prime Video, mulai 11 Oktober 2023.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS