If We Make It Through December adalah antologi fiksi yang menjadi salah satu favorit saya di tahun ini. Pertama karena kisahnya singkat-singkat dan ada banyak kisah di dalamnya, sesuai tipe bukunya yaitu antologi.
Kedua karena Auryn Vientania, Giantara Alam, Nadia Ristivani, Quinn, dan Yossi Zahra, berhasil menyusun plot dan kata-kata menyentuh dalam buku ini.
Selain itu, yang tak kalah menarik menurut saya adalah cover dan layout bukunya yang eye catching. Sebagai penikmat visual, saya suka dengan ilustrasi dari cover dan setiap perpindahan judul yang menarik.
Cerita yang paling saya suka adalah “Seni Mencintai Dalam Diam”. Karena Djoeli sebagai pemeran utama dari cerita ini digambarkan sebagai sosok yang takut kucing. Namun dia selalu rajin memberi makan kucing jalanan menggunakan mobil remote.
Menurut saya ini unik sekali dan menggerakkan cerita dan konflik secara tidak biasa. Selain itu, ternyata Djoeli adalah pengagum Khadafi nomor satu. Siapa sangka kalau ternyata Khadafi juga suka memperhatikan Djoeli diam-diam saat cewek itu memberi makan kucing dengan mobil remote-nya.
Kutipan yang paling saya suka dari buku ini adalah “Sometimes you just have to let people go because the people you wanted to be a part of your entire story were only meant to be a chapter. Don't go back and re-read the same chapter even if that's your favourite chapter because your story still continues. Life still goes on."
Saya merasa relate dengan kutipan ini karena saya dan mungkin banyak orang terlalu sering melihat ke belakang dan membaca halaman yang sama dari sebuah chapter, padahal hidup masih harus terus berjalan.
Melalui kisah demi kisah dalam If We Make It Through December, saya banyak mendapat moral value yang baru. Terlebih di penghujung tahun ini, sama seperti judulnya, kita sedang berada di bulan Desember.
Dengan memperkaya bacaan yang bermakna, semoga kita bisa lebih siap menghadapi tahun baru dengan semangat dan aura yang positif.
Baca Juga
-
TWS 'Last Festival': Nostalgia Perpisahan Sekolah Penuh Emosi
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Artikel Terkait
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Sambut Tahun Baru, Nikmati Pengalaman Staycation dan Konser Akhir Tahun 'Tribute to Chrisye' di Hotel Ini
-
Akhir Tahun Meriah, Jakarta Bakal Gelar Christmas Carol dan Perayaan Malam Tahun Baru di Pusat Keramaian
-
Rencanakan Liburan Akhir Tahun, Ini Deretan Rekomendasi Aktivitas Seru dengan Tema Menarik
-
Liburan Akhir Tahun: Rasakan Kedamaian Ombak dan Matahari Terbenam di Pinggir Pantai
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan