Film 'Saltburn' menjadi karya terbaru dari tangan Emerald Fennel. Sosoknya kini duduk sebagai penulis sekaligus sutradara setelah memproduksi Promising Young Woman di tahun 2020.
Saltburn mengawali kisah dari Oliver Quick (Barry Keoghan) yang merupakan seorang mahasiswa Oxford dari jalur beasiswa. Kepribadiannya digambarkan sebagai mahasiswa pendiam dan sulit bergaul dengan lingkungan baru.
Namun, perhatian Oliver beralih pada sosok mahasiswa populer dan kaya raya bernama Felix Catton (Jacob Elordi). Oliver merasa ingin masuk ke dalam dunia Felix.
Akibat sebuah insiden yang kurang menguntungkan, Oliver berhasil masuk ke dalam lingkungan pertemanan Felix. Bahkan, bisa dikatakan bahwa Felixlah yang "mengurus" Oliver setelah mendengar kisah mengenaskan dari teman barunya tersebut.
Felix mengajak Oliver untuk tinggal sementara di rumahnya yang berada di kawasan Saltburn. Oliver pun bertemu dengan para penghuni Saltburn, seperti James (Richard E. Grant), Elspeth Catton (Rosamund Pike), Venetia Catton (Alison Oliver), Farleigh Start (Archie Madekwe), hingga Pamela (Carey Mulligan).
Awalnya penonton tidak akan menyadari alur cerita yang berusaha disuguhkan Fennel. Namun, semua kebingungan tersebut mulai terjawab melalui tindakan-tindakan Oliver yang perlahan terungkap.
Memilih Barry Keoghan sebagai Oliver merupakan langkah tepat dalam membawakan karakter cowok gila yang dibalut dengan wajah natural tanpa dosa.
Di sisi lain, kepenulisan serta segi pengambilan gambar berhasil dikombinasikan dengan kemampuan akting para pemain yang membuat penonton merasa "jijik" menyaksikan serangkaian adegan yang tertampil.
Kegilaan tersebut terus berlanjut dengan mempertemukan Keoghan bersama Jacob Elordi yang digambarkan sebagai sosok sempurna yang mewakilkan gambaran pria-pria gaul dan playboy di Amerika Serikat.
Satu yang cukup disoroti adalah bagaimana kurangnya Fennel dalam mengakhiri film Saltburn. Penjelasan dari Oliver di akhir durasi film justru terasa bertele-tele karena semua hal tersebut sudah digambarkan oleh Oliver di sepanjang film.
Selain itu, ending yang disuguhkan juga kurang menonjol dan hanya memberikan kesan di benak penonton tentang tindakan Oliver Quick sebagai cowok gila yang penuh obsesi dan psikopat dengan segudang aksi menjijikan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Nothing Hill, Pria Biasa yang Menjalin Cinta dengan Aktris Populer
-
Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru
-
5 Drama Korea Terkenal di Bulan Juli 2025, Ada Drama Baru Park Bo-gum
-
Review Film Presence, Sajikan Horor Baru dari Sudut Pandang Hantu
-
Review Film Look Back, Nostalgia terhadap Cita-cita Masa Muda
Artikel Terkait
-
Review Film "Over Drive", Aksi Balap Mobil yang Seru dan Menegangkan
-
Review Film Netflix yang Tayang 1 Januari 2024: Realita, Cinta, dan Rock'n Roll
-
Review Film 'Jatuh Cinta Seperti di Film-Film', Komedi dan Haru Jadi Satu!
-
Review Film 'CODA', Keceriaan dan Kekuatan Keluarga dalam Kisah Tuna Rungu
-
Review Film '13 Bom di Jakarta', Ancaman Bom dari Sekelompok Teroris
Ulasan
-
Heavenly Blue oleh XngHan & Xoul: Menemukan Penyemangat di Tengah Kehampaan
-
Review Nothing Hill, Pria Biasa yang Menjalin Cinta dengan Aktris Populer
-
Buku Jingwei Menimbuni Lautan: Reinkarnasi Tragis dalam Mitologi Tiongkok
-
Ulasan Novel Api Jihad di Tanah Suriah: Jalan Tobat Mantan Tentara ISIS
-
Ulasan Buku Hello Stress: Cara Sederhana Kenali dan Atasi Gangguan Stres
Terkini
-
Netflix Mau Bikin Sekuel-Live Action KPop Demon Hunters, Fans Ramai Menolak
-
BRI Super League: Ciro Alves Siap Jaga Respect jika Hadapi Persib Bandung
-
Dance With You oleh Hueningkai: Mengenal Seseorang Lebih Dalam Lewat Tarian
-
Bikin Look Makin Stunning, 5 Tips Eye Makeup Simpel ala Wonyoung IVE
-
Bukan Gaya-Gayaan, Ini Alasan Siku Pembalap MotoGP Sampai Nempel di Aspal