"Death Whisperer" (alias “Tee Yod” judul aslinya) merupakan film horor asal Thailand yang akhirnya rilis di bioskop Indonesia pada 17 Januari 2024. Filmnya diadaptasi dari novel karya Krittanon berjudul sama (Tee Yod) yang diakuinya berasal dari kisah nyata.
Diproduksi oleh Major Join Film dan BEC World, disutradarai oleh Thaweewat Wanta. Bintang utamanya meliputi Nadech Kugimiya memerankan karakter Yak, sementara Rattanawadee Wongtong sebagai Yam, Denise Jelilcha Kapaun sebagai Yad, Kajbundit Jaidee sebagai Yos, Peerakit Patcharabunyakiat sebagai Yod, Nutthatcha Padovan sebagai Yee, dan lain-lain.
Cerita "Death Whisperer" membawa penonton ke tahun 1972 di desa terpencil provinsi Kanchanaburi. Suatu ketika ada sebuah keluarga dengan gadis muda, yang mendadak tewas mengenaskan secara misterius.
Selepas itu, kisah beralih pada Keluarga Petani dengan enam anak. Serentetan kejadian mengerikan mulai menghantui keluarga ini, terutama setelah ketiga putrinya melihat sosok wanita misterius berpakaian hitam di bawah pohon besar.
Putri mereka yang bernama Yam jatuh sakit dengan gejala aneh, sementara Yad terus mendengar bisikan-bisikan seram di tengah malam. Keluarga Petani itu pun mulai menyadari adanya ancaman mistis. Dalam menghadapi ketakutan ini, Yak, mantan tentara alias putra sulung, terpaksa pulang untuk menguak misteri dan melindungi keluarganya dari kekuatan yang nggak terlihat.
Ulasan:
Film "Death Whisperer", mengguncang dunia horor di Indonesia pada awal tahun 2024, dengan atmosfernya yang mendebarkan dan cerita yang penuh kejutan.
Film ini nggak mengandalkan pocong atau kuntilanak. Ya, wajarlah, ini, kan, film horor dari Thailand. “Death Whisperer” menghadirkan nuansa seram melalui kehadiran nenek misterius yang mengambil organ tubuh manusia sebagai inangnya. Asli, ngeri!
Para bintang yang berperan, cukup totalitas, tetapi penampilan mereka tampak ‘good looking’. Bagiku, sosok mereka terlalu sempurna, yang mana agaknya jadi kurang merepresentasikan orang-orang desa.
Ya, kali, semua anggota keluarga penampilanya kayak model iklan. Eh, tapi kemungkinan, mereka sengaja dipilih sebagai daya tarik tambahan filmnya, untuk menarik minat para penonton.
Pengembangan karakternya terbilang cukup baik. Terutama pada sosok putri-putri anak petani. Cinematography film ini juga keren, sedap dipandang dengan beberapa penampakan pemandangan yang indah, beberapa di antaranya: menggambarkan keadaan desa dan visual pohon besar yang bisa bikin merinding. Aku juga suka dengan penampilan rumah Keluarga Petani.
Film ini nggak hanya menyajikan adegan horor yang intens, tetapi juga menyelipkan elemen gore yang sebenarnya agak bikin aku nggak nyaman. Namun, keberanian dalam menyajikan adegan berdarah menunjukkan upaya untuk memenuhi selera pecinta horor yang sadis-sadis.
Meskipun demikian, beberapa adegan pada bagian akhir film, yang terlihat olehku, agak kurang jelas. Scoring music yang mengiringi sepanjang film memang mendukung suasana mencekam. Kendatipun begitu, beberapa momen adegan, iringan musiknya yang dalam bentuk jumpscare itu, terasa memekakkan telinga, alias terdengar terlalu keras.
Nggak hanya itu saja, biarpun filmnya berhasil menebar efek kejut dan takut pada penonton, tetap saja agaknya beberapa hal belum dijelaskan dengan rinci, seperti asal usul detail dari pohon besar yang didiami sesosok makhluk perempuan yang menyeramkan. Kurang digali, dan apakah mungkin sengaja begitu karena mau dibuatkan sekuelnya? Entahlah.
Sebagai film horor seram yang mencapai keberhasilan di negara asalnya, "Death Whisperer" memang sangat layak ditonton, tapi aku hanya bisa kasih skor 7/10. Kamu belum nonton? Buruan ke bioskop mumpung masih tayang.
Baca Juga
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Review Film Dasim: Ketika Teror Jin Ikut Campur Urusan Rumah Tangga
-
Review Film Godaan Setan yang Terkutuk: Saat Teror Datang di Rumah Sendiri
-
Review Film Mission Impossible - The Final Reckoning: Misi Akhir Termegah?
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
Artikel Terkait
-
Ulasan Film One for the Road: Perjalanan Penuh Emosional Dua Sahabat
-
Review Film 'Happy Old Year', Berkisah Tentang Suka Duka Membereskan Rumah
-
Link Nonton Home for Rent Sub Indo HD Full Movie, Film Horor Thailand Sudah Ada di IndoXXI LK21?
-
Link Nonton Meat Grinder Sub Indo HD Full Movie, Film Horor Thailand: Penjual Mie Psikopat Bikin Topping Daging Manusia
-
Ada Nanon, Simak 3 Aktor yang Pernah Jadi Pasangan Film Rachanun
Ulasan
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Ulasan Lagu Paranormal: Teman Minum Kopi di Pagi Hari Saat Sedang Jatuh Hati
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh