Oneira Chruse and Ares Eyes Cube punya cover dengan vibe fantasi yang kental. Sehingga saya pikir, novel ini pasti memiliki cerita yang menarik.
Novel ini bercerita tentang Amelie Smith yang memiliki kelainan pada kakinya. Kondisi ini membuatnya memiliki keinginan untuk menjadi putri duyung.
Ia merasa kakinya yang menempel mirip dengan kaki putri duyung. Selain itu, ia merasa putri duyung adalah sosok yang cantik dan memiliki keajaiban sehingga ia ingin sekali menjadi seperti mereka.
Bedanya, Amelie tidak bisa berjalan apalagi berenang. Kakinya yang tidak sempurna ini membuat Amelie mendapat perundungan dari seorang bernama Tom Wildblood.
Amelie tinggal di rumah asuh milik Mrs. Raffles dan tinggal bersama 9 anak asuh yang lainnya. Gadis 10 tahun ini digambarkan sebagai sosok yang sangat kuat, tetapi di satu sisi semakin rapuh.
Alur pun bergulir hingga membuat Amelie bertemu dengan pria misterius yang mengubah segalanya. Ia pun penasaran dengan asal-usulnya.
Sama dengan Amelie, saya pun merasa tertarik dengan duyung. Saya pikir, Amelie akan membawa saya untuk berpetualangan di dunia Mermaitopia untuk memecahkan teka-teki asal-usulnya.
BACA JUGA: Merenungi Hal-hal Esensial dalam Hidup dari Buku 'Merawat Bahagia'
Kehidupan para duyung di daratan dan juga menyelam ke dalam istana di dasar lautan benar-benar seru untuk disimak.
Novel ini banyak dihiasi oleh tokoh perempuan, baik protagonis maupun antagonis. Meskipun ada Sebastian Ruby dan ketiga anak kembarnya, tokoh laki-laki ini tidak begitu berperan besar dalam cerita ini. Mereka hanya membawa Amalie ke rumahnya.
Cerita ini lebih didominasi oleh Amalie yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama Camilie, anak perempuan Sebastian.
Secara keseluruhan, Oneira Chruse and Ares Eyes Cube karya Febry Reyzky terbitan Metamind ini punya ide yang unik. Selain karena covernya, saya langsung tertarik untuk membaca buku ini setelah melihat blurb.
Tanpa terasa, buku setebal 364 ini pun membawa saya menuju dunia fiktif yang seru. Bagi penyuka novel bergenre fantasi, saya rasa akan menyukai novel ini karena bahasanya yang mudah dipahami dan konfliknya tidak terlalu berat.
Namun, tetap harus bijak dalam membaca buku Oneira Chruse and Ares Eyes Cube ini, karena ada issue bullying yang tidak patut untuk dicontoh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
-
Ulasan Film Eleanor The Great: Kisah Pilu di Tengah Kebohongan
-
Ulasan Novel Kala Langit Abu-Abu: Rasa Tetap Sama, Kenyataan yang Berubah
-
Menyantap Sunyi dalam Novel Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
-
Ulasan Buku The Demon of Unrest: Sejarah Kelam Dunia
Terkini
-
TECNO SPARK 40 Resmi Rilis di Indonesia, Harganya Cuma Rp 1 Jutaan
-
Liburan Hemat Akhir Tahun: 7 Pilihan Destinasi Dalam dan Luar Negeri
-
Gerakan Anti-Bullying: Selama Diam Jadi Budaya, Itu Hanya Mimpi Belaka
-
Masih Dekat dengan Erika Carlina, DJ Bravy: Tak Ada Rencana Balikan
-
Ari Lasso dan Dearly Joshua Kandas, Unggahan Vitta Dessy Jadi Sorotan!