Ketika kalian berkunjung ke Kota Surakarta dan bingung mencari destinasi wisata, mungkin Galeri Lokananta bisa menjadi pilihan. Galeri Lokananta sendiri merupakan galeri seni musik yang terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 379 A, Kerten, Laweyan, Kota Surakarta.
Galeri Lokananta masuk dalam lingkup Lokananta Bloc yang mana pengunjung tidak hanya menikmati pengalaman berkeliling galeri pameran. Ada beberapa fasilitas lain seperti kafe, studio rekaman, pusat souvenir, ruang pameran temporer, bahkan ruang terbuka hijau yang dilengkapi tempat duduk bagi pengunjung yang ingin bersantai.
Berikut ulasan singkat terkait ruang pameran di Galeri Lokananta!
Ruang Pameran Galeri Lokananta
Ketika berkunjung ke Lokananta, pengunjung akan diajak mengelilingi kurang lebih 7 ruang pameran. Di ruangan pertama bernama "Linimasa", pengunjung diajak untuk menelusuri kembali linimasa perjalanan Lokananta dari awal berdiri di tahun 1956.
Pada ruangan "Linimasa", pengunjung akan melihat beragam momen-momen bersejarah dari studi Lokananta yang disajikan lewat potongan-potongan cerita singkat. Tak hanya itu, dalam ruangan ini juga dipamerkan piringan hitam dan beragam arsip partitur lagu dari musisi yang pernah merekam lagunya di Lokananta.
Kemudian, ruangan kedua bernama "Gamelan" yang mana pengunjung dapat melihat display satu set gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo. Selanjutnya, ada ruangan "Diskografi" yang berisi arsip rekaman dalam bentuk CD hingga kaset.
Selanjunya di ruangan "Bengawan Solo", pengunjung akan diajak mengetahui proses pembuatan danperekaman lagu hingga pendistribusiannya yang disajikan dalam sebuah ilustrasi pada dinding ruangan. Tak hanya itu, ruangan ini juga terdisplay satu set alat rekaman yang digunakan studio Lokananta di masa lalu.
Selanjutnya, pengunjung akan melihat beragam koleksi piringan hitam dan kaset yang pernah diproduksi studio Lokananta dalam beragam genre di ruangan "Anekanada". Koleksi tersebut didisplay dalam rak menjulang tinggi.
Ruangan selanjutnya yang dinamai "Proklamasi", pengunjung akan diajak mendengarkan kembali rekaman pembacaan Teks Proklamasi oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Rekaman tersebut diketahui merupakan rekonstruksi rekaman atau rekaman ulang dari suara asli Ir. Soekarno.
Terakhir, pengunjung diajak untuk menikmati ruang perpustakaan yang ada di Lokananta. Ruang perpustakaan tersebut saat ini sedang dalam tahap pengembangan sehingga koleksi buku yang ada masih terbatas dan belum secara resmi menjadi perpustakaan yang dibuka untuk umum.
Bagi wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Museum Lokananta, diwajibkan melakukan reservasi dahulu. Harga tiket sebesar Rp 30.000,- dan hanya dapat dibayar secara non tunai. Nantinya, pengunjung akan diberikan 2 jam waktu berkunjung.
Pada satu jam pertama, pengunjung akan diajak berkeliling museum bersama tour guide yang telah disediakan. Setelahnya pengunjung dipersilakan melakukan kegiatan lainnya, seperti melihat-lihat kembali ruang pameran atau mendokumentasikan momen selama mengunjungi galeri.
Baca Juga
-
The Trauma Code: Heroes on Call, Drama Medis Terbaik di Awal Tahun 2025
-
Aktor Kim Seon Ho Comeback Drama Baru Berjudul The Tyrant, Ini Sinopsisnya!
-
3 Drakor Baru Tayang di Netflix Bulan Juni 2024, Drama Politik-Skandal Remaja
-
4 Drama Korea Tayang Bulan Juni 2024, Beragam Genre dan Cerita Baru
-
Ada 4 Drama Korea Tayang di Netflix Mei 2024, Ini Sinopsis dan Daftar Pemainnya!
Artikel Terkait
-
Acara Desak Anies di Jogja Mendadak Tak Dapat Izin, Anies Ungkit Perintah Presiden
-
Desak Anies di Jogja Mendadak Tak Dapat Izin, Cak Imin: Ini Negara Demokrasi, Tolong Jangan Ada yang Ganggu!
-
Daffa Bagaskara Nyanyikan Karya Rieka Roslan yang Menyentuh Hati
-
Daftar Lagu RnB Indonesia yang Viral 5 Tahun Terakhir, Ada Favoritmu?
-
Stevan Pasaribu Buktikan Konsistensi Bermusik Lewat Album Harapan
Ulasan
-
Mitos dan Aksi, Racikan Seru dalam Film Fountain of Youth
-
Ulasan Novel The Paris Apartment: Apartemen Mewah yang Menyimpan Kengerian
-
Ulasan Buku Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi, Kisah Imajinatif Pengantar Tidur
-
Review FIlm Dendam Malam Kelam: Perselingkuhan, Pembunuhan, dan Penyelidikan
-
Warung Nayamul: Kuliner Khas Jawa dengan Konsep Prasmanan yang Nyaman
Terkini
-
Cultural Tokenism di Dunia Hiburan: Representasi atau Sekadar Simbolik?
-
Diplot untuk Gantikan Oratmangoen, Lilipaly Sejatinya Layak untuk Dapatkan Posisi Itu
-
Jalani Musim yang Suram, Manchester United Berpeluang Besar Dapatkan Satu Trofi
-
Bird On The Edge oleh Lee Mu Jin: Bertahan di Tengah Hati yang Hancur Lebur
-
Bangun Kesadaran Sosial, Komunitas RETAS UNJA Gelar Edukasi di Lapas Jambi