Pada Rabu (28/02/2024) kemarin, Presiden Repulik Indonesia, Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyerahkan beberapa unit kendaraan tempur yang diserahkan kepada Panglima TNI, Kapolri, dan seluruh Kepala Staf Angkatan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri.
Melansir dari akun resmi PT Pindad, @pindad, sebanyak 52 unit ranpur diserahkan kepada seluruh jajaran terkait dalam acara yang diselenggarakan di Markas Besar (Mabes) TNI di Cilangkap. Sebanyak 52 unit kendaraan tempur baru yang sebagian besar merupakan buatan PT Pindad tersebut diharapkan dapat menambah daya tempur TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI.
“Adapun alpalhankam PT Pindad yang diserahkan sebanyak 52 unit meliputi 10 unit medium tank Harimau, 3 unit ranpur Badak, 10 unit ranpur infanteri Pandur, 12 unit ranpur Anoa, 7 unit rantis Komodo, dan 10 unit ranops Maung,” tulis laporan di akun resmi PT Pindad.
Dari 52 unit total ranpur tersebut, terdapat 7 unit kendaraan rantis atau tempur ringan, Komodo buatan PT Pindad yang turut diserahkan. Kendaraan ringan beroda 4 ini merupakan salah satu alutsista produksi lokal yang kerap kali diturunkan oleh jajaran TNI maupun Polri saat melakukan misi maupun latihan.
Mulai Dirancang Tahun 2011
Melansir dari laman resmi PT Pindad (pindad.com), kelahiran ranpur ringan Komodo dimulai pada tahun 2011. Kala itu, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kemiliteran ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Beliau menanyakan tentang kemampuan industri pertahanan lokal dalam memproduksi ranpur kelas ringan yang digunakan untuk angkut pasukan.
Pertanyaan tersebut kemudian direspon oleh PT Pindad dengan meluncurkan kendaraan angkut ringan di tahun 2012 yang kemudian dikenal dengan nama Komodo. Kendaraan ini diklasifikasikan sebagai Light Armoured Car atau kendaraan tempur ringan. Di tahun yang sama, pihak TNI juga mulai memesan dan mengoperasikan ranpur Komodo dan menjadi andalan kesatuan TNI maupun Polri hingga kini.
Memiliki Beberapa Varian Utama
Melansir dari laman PT Pindad, ranpur Komodo memiliki beberapa varian utama yang digunakan oleh jajaran TNI dan Polri. Beberapa varian tersebut antara lain, angkut personil (APC), Ambulan dan evakuasi medis, ranpur intai, ranpur pendobrak (battering ram), ranpur komando dan juga peluncur rudal anti udara jarak pendek.
Kendaraan ranpur ini memiliki perlindungan yang tergolong cukup ringan dan hanya mampu menahan peluru kaliber 5.56 mm NATO di beberapa sudut kendaraan. Kendaraan ini dioperasikan oleh 1-2 orang kru dan mampu mencapai kecepatan maksima 100 km/jam di jalan raya beraspal.
Sistem persenjataan ranpur Komodo cukup bervariasi. Mulai dari senapan mesin kaliber 7.62 mm hingga 12.7 mm, peluncur roket anti tank hingga bisa dipasangi pelontar granat otomatis di bagian kubah atas kendaraan.
Baca Juga
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Laga Indonesia vs Cina: Jadi Pembuktian Rasa Nasionalisme Bagi Emil Audero
-
Marselino Ferdinan Absen Lawan China, Ivar Jenner Jadi Gelandang Serang?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Teka-Teki Terakhir: Novel Indonesia Rasa Terjemahan yang Penuh Kehangatan
-
Ledakan Rempah di Setiap Suapan, Mengintip Lezatnya Kebuli Jannah Jambi
-
Review Film Ruang Rahasia Ibu: Kupas Misteri Selepas Duka
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
Terkini
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
-
Dinilai Kurang Sukses, Serial Etoile Gagal Lanjut ke Season 2
-
Effortless! 4 Padu Padan Daily Style ala Park Gyu Young yang Wajib Dicoba
-
Gunakan Aplikasi Pengawas saat Ujian Daring, Yakin Siswa 100% Jujur?
-
MotoGP Aragon 2025: Tak Terkalahkan, Marc Marquez Raih P1 Sejak Hari Jumat