"Pom Poko" adalah sebuah film animasi dari Studio Ghibli yang disutradarai oleh Isao Takahata.
Anime ini menggambarkan perjuangan kelompok tanuki untuk melawan penghancuran habitat mereka oleh ekspansi kota Tokyo.
Film ini disampaikan melalui seorang narator, yang disuarakan oleh Maurice LaMarche dalam versi bahasa Inggris, dengan pendekatan yang sangat faktual, sehingga membuat ceritanya terasa seperti dokumenter di beberapa bagian.
Tanuki, yang sebenarnya bukan rakun melainkan "anjing rakun" yang memang ada di Jepang dan sebagian wilayah Rusia, ditampilkan sebagai makhluk yang awalnya mirip hewan, namun ternyata memiliki masyarakat tersendiri ketika berada sendirian.
Mereka adalah makhluk yang gemar bersenang-senang, ramah, namun juga agak gegabah dalam pengambilan keputusan, dan mereka sangat ingin menyelamatkan tanah mereka.
Pertempuran antara berbagai klan tanuki pada awalnya terjadi karena mereka saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan tertinggi.
Namun, mereka akhirnya menyadari bahwa mereka harus bersatu untuk bertahan hidup. Dengan bantuan narator, penonton dihadapkan pada kisah-kisah seru tentang upaya tanuki dalam melawan manusia yang terus merusak habitat mereka.
Tanuki ternyata memiliki kemampuan berubah bentuk sesuai keinginan, yang mereka gunakan untuk mengancam nyawa para penghancur habitat mereka.
Namun, upaya mereka selalu dihadang oleh kemajuan manusia yang tidak bisa dihentikan begitu saja.
Review Anime Pom Poko
Selama sekitar satu jam pertama, "Pom Poko" adalah film yang sangat menyenangkan dan menghibur. Namun, suasana menjadi lebih serius pada jam kedua, dan akhir ceritanya melankolis dan sedikit menyedihkan.
Meskipun memiliki pesan lingkungan yang kuat, beberapa humor di dalamnya mungkin tidak cocok untuk anak-anak yang belum remaja.
Selain menghadirkan pesan lingkungan secara kuat, "Pom Poko" juga menyuguhkan kisah yang menghibur. Meskipun ada beberapa referensi budaya Jepang yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh penonton, film ini masih dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Meskipun memiliki durasi yang agak panjang yaitu 2 jam, "Pom Poko" mampu mempertahankan ketertarikan penonton dengan pesan yang disampaikan.
Meskipun menghadirkan momen-momen lucu, film ini juga menghadirkan nuansa melankolis yang kuat, terutama dengan adanya adegan kematian yang cukup banyak.
Dengan demikian, "Pom Poko" tidak hanya merupakan hiburan semata, tetapi juga tentang pentingnya melestarikan lingkungan hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
-
Pencipta Dragon Ball Meninggal Dunia, RIP Legend Menggema di X
-
Review 'When Marnie Was There', Anime Penutup Studio Ghibli yang Bikin Haru
-
Dinginnya Jatuh Cinta dalam Anime The Ice Guy and His Cool Female Colleague
-
Review Anime Blue Period: Perjalanan Seni dan Kehidupan yang Menginspirasi
-
Keren! Petugas UPS Badan Air Buat Perahu Motor dari Botol Plastik Bekas
Ulasan
-
Film Rest Area yang Terlalu Ambisius dan Lupa Caranya Memikat Penonton
-
Bukan Tentang Siapa yang Selamat, Memahami Lebih Dalam Film Tukar Takdir
-
Review Film One Battle After Another: Sebuah Cerminan Masyarakat Modern!
-
Review Film The Strangers: Chapter 2, Pembunuh Bertopeng Kembali Meneror!
-
Review Film Maria: Kisah Pilu Diva yang Kehilangan Suaranya!
Terkini
-
Suporter SMKN 3 Banjarmasin Bakar Semangat di AXIS Nation Cup 2025
-
Selebrasi Roll Depan Suporter Paling Epik di AXIS Nation Cup 2025!
-
Main Elegan, SMKN 1 Balikpapan Bikin Betah Nonton AXIS Nation Cup 2025
-
SMAN 2 Ngaglik Raih Juara AXIS Nation Cup 2025 Preliminary Yogyakarta
-
SMAN 2 Raha Raih Gelar Juara Regional AXIS Nation Cup 2025 Sulawesi!