"Blue Period" adalah series anime di Netflix yang rilis pada tahun 2021 sebanyak 12 episode. Anime ini bercerita tentang perjalanan Yatora Yaguchi, seorang siswa SMA yang awalnya merasa bosan dan kurang memiliki semangat dalam hidupnya.
Namun, segalanya berubah ketika dia secara tidak sengaja menemukan sebuah lukisan begitu indah yang mengubah pandangannya tentang seni dan kehidupan secara keseluruhan.
Lukisan itu membuatnya memiliki impian untuk masuk ke Universitas Seni, dia pun mulai bekerja keras untuk mewujudkannya.
Namun, dalam prosesnya, Yatora menemukan bahwa seni tidaklah semudah yang dia kira. Dia merasakan tekanan dan stres yang besar, bahkan sampai pada titik depresi.
Namun, melalui perjuangannya dalam menggapai impian, Yatora mulai mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik. Dia mulai memahami arti kehidupan dan nilai dari hubungan yang dia miliki dengan orang-orang di sekitarnya.
Yatora pun mulai menemukan kebahagiaan dalam hidupnya, meskipun dia juga menyadari bahwa kehidupan tidak selalu indah dan memiliki sisi gelapnya sendiri.
Review Anime Blue Period
"Blue Period" adalah sebuah karya yang mengangkat banyak tema serius dengan penuh penghargaan. Saya pribadi merasa sangat terhubung dengan karakter Yatora.
Pengalamannya dalam mencari arti hidup dan perjuangannya dalam mengejar impian membuat saya merasa seperti sedang berjalan bersamanya.
Melalui cerita ini, saya juga diingatkan akan betapa pentingnya seni dalam kehidupan kita. Seni bukan hanya tentang hasil akhirnya, tetapi juga tentang prosesnya, tentang mencoba dan belajar dari kesalahan.
Salah satu aspek yang saya sangat hargai dari "Blue Period" adalah perkembangan karakter Yatora. Saya suka melihat bagaimana dia tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu, dan bagaimana dia belajar dari kesalahan dan kegagalannya.
Hubungan antara Yatora dan Yuka juga merupakan salah satu titik terang dalam cerita ini. Saya sangat terkesan dengan bagaimana mereka saling mendukung dan memahami satu sama lain, bahkan ketika menghadapi tantangan yang sulit.
Terdapat satu adegan yang benar-benar membuat saya terkesan, yaitu saat Yatora dan Yuka melukis diri mereka satu sama lain, sambil saling berbagi perasaan dan pengalaman hidup mereka.
Adegan ini menunjukkan betapa seni dapat menjadi cara yang sangat kuat untuk mengungkapkan diri dan berkomunikasi dengan orang lain.
Ini adalah contoh nyata bagaimana seni dapat membantu kita mengatasi hambatan komunikasi dan memperkuat ikatan emosional satu sama lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Memaknai Filosofi Futsal dalam Pembentukan Karakter Manusia
-
Menyusuri Struktur Futsal dan Ikatan Sosial Lewat Kacamata Sosiologi
-
Manis Tapi Menyakitkan, Kupas Tuntas Perihnya Lagu 'Tampar' Juicy Luicy
-
XG Lepaskan Suara Hati yang Kuat dan Bebas lewat Lagu Bertajuk Howling
-
Gen Z Geser Prioritas Hidup: Menikah Muda Bukan Tujuan Utama Lagi
Artikel Terkait
-
Review Anime The Secret World of Arrietty, Rahasia Kehidupan di Bawah Tanah
-
Review Film Anime Her Blue Sky, Romansa Cinta Pertama Berbalut Time Travel
-
Banyak Platform Asing, Ini Jurus Vidio Saingi Gempuran Netflix dkk di Indonesia
-
Jadi Platform OTT Nomor 1 di Indonesia, Vidio Ungkap Rencana IPO
-
Ulasan Anime Yamada-kun to Lv999 no Koi wo Suru: Susahnya Punya Pacar Gamer
Ulasan
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful