Film animasi asal Jepang "Over The Sky" adalah anime pertama yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Yoshinobu Sena bersama studio animasi Digital Network Animation.
Anime fantasi ini menampilkan kisah persahabatan antara Mio Miyamasu dan Arata Kishimo yang telah berlangsung sejak masa kecil.
Namun, perasaan Mio mulai berubah menjadi lebih dari sekadar persahabatan kepada Arata, yang sayangnya tidak dapat diungkapkan kepadanya.
Ketika mereka berdua mengunjungi seorang peramal, Arata melihat sosok yang aneh dan misterius, yang membuat Arata menarik Mio keluar dari tenda, menyebabkan Mio marah dan meninggalkannya tanpa penjelasan lebih lanjut.
Setelah merasa bersalah, Mio memutuskan mengunjungi Arata untuk meminta maaf dan mengakui perasaannya.
Namun, nasib berkata lain ketika Mio mengalami kecelakaan di perjalanan menuju ke rumah Arata.
Ketika Mio bangun, dia merasa seperti itu adalah hari sekolah biasa, tetapi saat bertemu, Arata bahkan tidak memperhatikannya, yang membuat Mio semakin bingung.
Namun, kebingungan Mio semakin bertambah saat dia tiba-tiba diangkut ke tempat aneh yang dikenal sebagai World Border, dia diberitahu bahwa dia tidak seharusnya berada di sana karena kejadian itu bukanlah kematian, melainkan pengalaman keluar dari tubuh.
Untuk bisa meninggalkan World Border, Mio harus menemukan tiket kereta dan mempunyai keinginan kuat untuk kembali, tetapi tanpa kenangan tentang Arata, dia terjebak di sana.
Perjalanan Mio untuk mencari kenangan dan kembali ke dunia nyata membuka petualangan yang penuh tantangan.
Review Anime Over the Sky
Untuk cerita dari film ini terbilang menarik, namun pengembangan karakter dan plot dalam film ini tidak sepenuhnya memuaskan.
Mio digambarkan sebagai gadis ceria namun kurang percaya diri, yang mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan.
Demikian pula, subplot yang melibatkan kekuatan supernatural keluarga Arata tidak dieksplorasi sepenuhnya.
Dalam hal animasi dan visual, meskipun ada beberapa kekurangan dalam desain karakter, latar belakang yang detail menambahkan kedalaman visual pada cerita.
Meski memiliki kekurangan, "Over The Sky" memiliki kejujuran dan niat untuk menghibur yang tidak pernah diragukan.
Film ini menghadirkan potensi yang menarik dengan ide-ide besar dan subplot yang memperkaya cerita.
Meskipun beberapa orang mungkin merasa kecewa dengan pemanfaatan penuh terhadap konsep yang diperkenalkan, film ini tetap menawarkan pengalaman yang menyenangkan untuk para penggemar anime genre fantasi atau isekai.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Memaknai Filosofi Futsal dalam Pembentukan Karakter Manusia
-
Menyusuri Struktur Futsal dan Ikatan Sosial Lewat Kacamata Sosiologi
-
Manis Tapi Menyakitkan, Kupas Tuntas Perihnya Lagu 'Tampar' Juicy Luicy
-
XG Lepaskan Suara Hati yang Kuat dan Bebas lewat Lagu Bertajuk Howling
-
Gen Z Geser Prioritas Hidup: Menikah Muda Bukan Tujuan Utama Lagi
Artikel Terkait
-
Siap War! Key SHINee Jadi Model LITTLE SUNNY BITE Edisi Limited Edition
-
Berkonsep All Private Japanese Grill Dining, Restoran Ini Jadi Destinasi Kuliner Favorit di Jakarta
-
Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Resmi Batal, Korut Tak Sudi Jamu Jepang di Pyongyang
-
4 Rekomendasi Anime Bertema Politik, Penuh dengan Intrik!
-
Review Anime 'Napping Princess', Petualangan di Alam Mimpi dan Dunia Nyata
Ulasan
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
Terkini
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial
-
5 Rekomendasi Drama China Kostum Mao Zijun, Ada Fox Spirit Matchmaker
-
Low Effort Look: 4 Daily Style Modis ala Isa STAYC yang Bisa Kamu Tiru!
-
Scared of Love oleh Min Jiwoon: Kegembiraan dan Ketakukan Menyambut Cinta