Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muhamad Ali
Buku If Only karya Innayah Putri (Doc/Muhamad Ali)

Novel "If Only" karya Innayah Putri telah menjadi sorotan di dunia literasi dengan kisah yang memikat tentang cinta segitiga yang penuh intrik. Dengan alur cerita yang kompleks dan karakter-karakter yang mendalam, buku ini berhasil memikat pembaca dari berbagai kalangan.

Pertama-tama, mari kita telusuri deskripsi utama dari novel ini. "If Only" mengisahkan tentang Arjuna Pranaja, seorang pemuda yang telah merasakan banyak kehilangan dalam hidupnya. Keluarganya yang berantakan, tragedi yang menyakitkan, dan kepergian orang-orang tercinta telah membentuk dirinya menjadi sosok yang penuh luka dan kebingungan.

Namun, segalanya mulai berubah ketika ia bertemu dengan Kiana Niranjana, seorang gadis yang membawanya keluar dari labirin masa lalu yang gelap. Dari sini, sebuah kisah cinta yang rumit dan memilukan pun dimulai.

Pembaca akan dibawa untuk merasakan emosi yang kuat dari setiap karakter, mulai dari kesedihan dan kehilangan hingga kebahagiaan dan harapan. Innayah Putri berhasil menciptakan karakter-karakter yang kuat dan mendalam, sehingga pembaca dapat merasakan hubungan yang kompleks di antara mereka.

Arjuna, dengan segala luka dan ketakutannya, memberikan dimensi emosional yang mendalam pada cerita. Begitu pula dengan Kiana, yang membawa cahaya dan harapan dalam kegelapan hidup Arjuna, namun juga terbungkus oleh misteri dan rahasia dari masa lalunya sendiri.

Namun, alur cerita dalam "If Only" tidaklah sederhana. Selain mengisahkan tentang cinta segitiga antara Arjuna, Kiana, dan Dimas, novel ini juga memperkenalkan berbagai konflik dan intrik lainnya.

Misalnya, ketika Arjuna terbawa ke dalam kisah masa lalu yang menyakitkan, pembaca akan dibawa untuk menggali lebih dalam tentang rahasia yang tersembunyi di balik sikapnya yang tertutup dan dingin.

Begitu juga dengan hubungan antara Kiana dan Dimas yang memiliki latar belakang masa kecil yang rumit, menambahkan lapisan emosional yang lebih dalam pada cerita.

Salah satu hal yang menarik dari novel ini adalah cara penulis menggambarkan suasana dan setting yang kuat. Dari suasana yang gelap dan kelam di masa lalu Arjuna hingga keceriaan dan kehangatan di masa kini bersama Kiana, pembaca akan merasakan setiap nuansa yang dihadirkan oleh penulis.

Deskripsi yang hidup dan detail yang cermat menciptakan gambaran yang jelas dalam pikiran pembaca, sehingga mereka dapat sepenuhnya terlibat dalam dunia yang diciptakan oleh Innayah Putri.

Namun demikian, novel ini juga tidak terlepas dari beberapa kekurangan. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa alur cerita terlalu kompleks dan sulit diikuti, terutama dengan adanya flashback dan pergeseran waktu yang kadang membingungkan.

Selain itu, beberapa karakter mungkin terasa kurang tergali secara mendalam, sehingga pembaca tidak bisa sepenuhnya terhubung dengan mereka.

Meskipun demikian, "If Only" tetap berhasil menciptakan pengalaman membaca yang memikat dan mendalam. Bagi para pencinta genre romance dan drama, novel ini menawarkan cerita yang penuh emosi dan misteri, serta dapat memberikan refleksi mendalam tentang arti sebenarnya dari cinta, pengorbanan, dan keberanian untuk menghadapi masa lalu.

Jadi, jangan ragu untuk memasukkan "If Only" ke dalam daftar bacaan kamu selanjutnya dan temukan pesona yang sulit dilupakan dari kisah cinta segitiga yang memilukan ini.

Muhamad Ali