Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muhamad Ali
Buku We Own It (Doc/Muhamad Ali)

Sebuah karya fiksi terbaru telah meramaikan dunia literasi dengan sentuhan kisah cinta yang menggugah. "We Own It", sebuah novel romantis karya penulis yang tak dikenal, mengisahkan perjalanan cinta yang rumit di tengah hiruk pikuk kehidupan di kota Seoul.

Diterbitkan oleh Romancious pada tanggal 7 November 2018, novel ini menawarkan 332 halaman penuh intrik dan emosi yang memikat pembaca.

Cerita dalam buku ini berpusat pada tokoh utama, Hyojo, seorang gadis yang baru saja memulai kehidupan barunya di Seoul setelah pindah dari kota asalnya, Busan. Hyojo, sebagai karakter yang kompleks, menggambarkan perasaan kebingungan dan kecemasan yang seringkali menyertai perubahan lingkungan dan adaptasi baru.

Ia berusaha keras menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda, namun segalanya menjadi rumit ketika ia bertemu dengan tetangga barunya, Tae dan JK, dua saudara laki-laki yang tampan namun juga menyebalkan.

Konflik dalam cerita pun mulai terbentuk ketika Hyojo merasa tidak nyaman dengan kebiasaan Tae dan JK yang sering berpesta di malam hari. Puncaknya terjadi ketika Hyojo melapor kepada orang tua Tae dan JK atas perilaku mereka yang mengganggu. Namun, apa yang tidak disangka oleh Hyojo adalah bahwa laporan tersebut malah memperkuat ikatan di antara mereka.

Dalam perjalanan ceritanya, pembaca dibawa untuk menelusuri emosi kompleks yang dirasakan oleh para tokoh utama. Dari rasa tidak nyaman hingga perasaan ingin memiliki, "We Own It" berhasil menggambarkan kebingungan dan kegamangan yang dialami dalam cinta segitiga yang terbentuk.

Penggambaran karakter yang kuat membuat pembaca merasakan konflik internal yang dialami oleh masing-masing tokoh, menarik mereka untuk ikut serta dalam perjalanan emosional yang dipresentasikan.

Namun, kekuatan utama dari "We Own It" bukan hanya terletak pada narasi cinta segitiga yang rumit, tetapi juga pada penggambaran atmosfer kota Seoul yang memikat. Penulis berhasil menampilkan nuansa kota tersebut secara mendalam, memberikan latar yang kaya akan detail dan memperkaya pengalaman membaca pembaca.

Dari jalan-jalan sibuk hingga sudut-sudut tersembunyi, pembaca diajak untuk merasakan atmosfer kota yang hidup dan penuh warna, menjadi saksi atas perkembangan hubungan antara tokoh-tokoh utama dalam konteks lingkungan yang dinamis.

Dengan demikian, "We Own It" tidak hanya menjadi sekadar cerita cinta yang menghibur, tetapi juga sebuah eksplorasi tentang hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya.

Melalui penggabungan antara cerita romantis dengan latar yang kaya akan detail, novel ini mampu menarik pembaca untuk tidak hanya terlibat dalam drama emosional tokoh-tokohnya, tetapi juga untuk merasakan kehidupan di tengah kota metropolitan yang sibuk.

Meskipun demikian, "We Own It" bukanlah tanpa kekurangan. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa karakterisasi tokoh kurang dalam, atau alur cerita terlalu diprediksi. Namun, bagi yang mencari hiburan ringan dengan sentuhan cinta dan intrik, novel ini bisa menjadi pilihan yang menghibur.

Dengan bahasa yang mudah dipahami dan jalinan cerita yang menarik, "We Own It" menawarkan pengalaman membaca yang memikat. Bagi para pencinta genre romantis, novel ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dalam koleksi buku mereka.

Jadi, jangan ragu untuk memasukkan "We Own It" ke dalam daftar bacaan kamu selanjutnya. Siapa tahu, kamu akan menemukan pesona yang sulit dilupakan dari kisah cinta segitiga di Seoul.

Muhamad Ali