Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muhamad Ali
Novel My Ice Boy karya Pit Sansi (Doc/Muhamad Ali)

Pit Sansi, seorang penulis yang telah lama menggeluti dunia literatur remaja, kembali memukau pembaca dengan karya terbarunya yang berjudul "My Ice Boy".

Diterbitkan oleh Mizan Media Utama pada tanggal 9 Juli 2018, novel ini menawarkan pengalaman membaca yang menyegarkan dan menghadirkan kisah cinta remaja yang menghangatkan hati.

Dengan jumlah halaman sebanyak 396, "My Ice Boy" tidak hanya sekadar menyajikan cerita cinta biasa, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna persahabatan, perjuangan, dan pertumbuhan pribadi.

Melalui karakter utamanya, Salsa, Pit Sansi berhasil menggambarkan kompleksitas perasaan remaja dan dinamika hubungan antar-teman.

Cerita ini dimulai dengan Salsa, seorang remaja yang selalu menerima pesan misterius dari seseorang yang disebut sebagai Miracle.

Pesan-pesan itu berisi misi-misi kecil yang selalu membawa kebahagiaan bagi Salsa. Namun, kali ini, Miracle memberinya misi yang jauh lebih menantang: mencairkan "gunung es" yang ada di sekitarnya.

Salsa harus berhadapan dengan Galen, seorang cowok yang dikenal sebagai "Kutub Es" di sekolahnya karena sikapnya yang dingin dan tidak ramah.

Meskipun awalnya merasa ragu dan takut, Salsa memutuskan untuk mengambil tantangan itu demi mengungkap misteri di balik Miracle dan mengungkap kebenaran tentang dirinya sendiri.

Karakterisasi yang kuat dan alur cerita yang mengalir membuat pembaca tidak bisa lepas dari halaman-halaman "My Ice Boy".

Pit Sansi berhasil menggambarkan perasaan dan konflik dalam diri Salsa dengan sangat memikat, sehingga pembaca bisa merasakan setiap emosi yang dialami oleh tokoh utama.

Salah satu hal yang membuat novel ini begitu menarik adalah dinamika hubungan antara Salsa dan Galen. Meskipun Galen terlihat keras dan dingin di luar, namun di dalam dirinya tersembunyi rahasia dan luka yang membuatnya sulit untuk membuka hatinya.

Proses pencairan "gunung es" ini tidak hanya menghadirkan momen-momen lucu dan romantis, tetapi juga menyentuh dan menginspirasi.

Tidak hanya itu, Pit Sansi juga menghadirkan berbagai konflik dan rintangan dalam cerita yang membuat pembaca terus penasaran.

Dari konflik internal Salsa tentang identitas dan keberadaan Miracle, hingga pertarungan emosional dengan Galen, setiap hal mengalir secara alami dalam cerita ini.

Selain itu, novel ini juga menyampaikan pesan-pesan moral yang berharga tentang pentingnya kejujuran, kesetiaan, dan menerima diri sendiri.

Melalui perjalanan Salsa, pembaca diajak untuk memahami bahwa terkadang kebenaran tidak selalu terlihat jelas, dan penting untuk memiliki keberanian untuk menghadapinya.

Tidak hanya menawarkan cerita yang menghibur, "My Ice Boy" juga disajikan dalam bahasa yang lugas dan ringan, membuatnya mudah dipahami dan dinikmati oleh pembaca dari berbagai kalangan usia.

Penerbitan dalam format soft cover juga menambah nilai estetika buku ini, sehingga cocok untuk menjadi koleksi di rak buku para penggemar literatur remaja.

Secara keseluruhan, "My Ice Boy" adalah sebuah karya yang menghibur dan memikat hati pembaca dengan cerita yang mengalir lancar, karakter yang kuat, dan pesan yang mendalam.

Pit Sansi sekali lagi membuktikan kepiawaiannya dalam menghadirkan cerita remaja yang bisa menyentuh dan menginspirasi pembaca.

Bagi mereka yang mencari cerita cinta remaja yang menyegarkan dan menghangatkan hati, "My Ice Boy" adalah pilihan yang sempurna untuk dinikmati di waktu luang.

Muhamad Ali