Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Muhamad Ali
Novel Cuko karya Ariestanabirah (Dok. Pribadi/Muhamad Ali)

Ariestanabirah, seorang penulis muda yang berbakat, menghadirkan karya menariknya yang berjudul "Cuko." Novel ini membawa pembaca ke dalam dunia kemandirian dan perjuangan dua remaja, Aka dan Dira, yang menghadapi tantangan hidup di panti asuhan.

Novel ini memperkenalkan kita pada dua karakter utama, Aka dan Dira, yang menjalani sebagian besar hidup mereka di panti asuhan. Mereka tidak memiliki orang tua yang bisa membimbing mereka, sehingga harus belajar mandiri sejak usia muda.

Ketika mendekati usia dewasa, mereka menyadari bahwa akan segera harus meninggalkan panti asuhan dan hidup mandiri. Inilah tantangan besar yang harus mereka hadapi.

Aka, karakter utama yang berhati baik dan sedikit khawatir tentang masa depannya, merasa cemas menghadapi kenyataan bahwa dia harus meninggalkan panti asuhan.

Dia masih meraba-raba tentang apa yang ingin dia lakukan dalam hidupnya dan merasa tidak siap untuk hidup mandiri.

Di sisi lain, Dira, temannya yang bersemangat dan berambisi, memiliki rencana yang jelas untuk masa depannya. Dia menawarkan solusi kepada Aka untuk membuka bisnis makanan bersama-sama.

Pempek, resep tradisional yang diberikan oleh Mama Dira, menjadi fokus utama bisnis makanan yang mereka buka. Dengan kolaborasi antara kemampuan memasak Dira dan strategi pemasaran Aka, mereka berdua berharap bisa menjalankan bisnis mereka dengan sukses.

Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan yang menguji ketahanan dan tekad mereka.

"Cuko" bukan hanya sekadar cerita tentang bisnis makanan, tetapi juga tentang perjalanan menuju kemandirian dan kedewasaan.

Ariestanabirah dengan cermat menggambarkan perasaan dan konflik yang dialami oleh kedua karakter utama, membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita ini.

Melalui narasi yang hangat dan jujur, dia menghadirkan pesan tentang pentingnya memiliki impian dan tekad untuk meraihnya, meskipun dihadapkan pada kesulitan.

Selain itu, novel ini juga memberikan wawasan tentang kehidupan di panti asuhan dan dinamika hubungan antara sesama penghuni.

Pembaca akan diajak untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dan memahami perjuangan yang dihadapi oleh anak-anak panti asuhan dalam mencari identitas dan tempat mereka di dunia.

Dengan gaya bahasa yang sederhana namun menggugah, Ariestanabirah berhasil menciptakan cerita yang menyentuh hati dan menginspirasi.

Dia menggambarkan kekuatan persahabatan dan kerja sama, serta pentingnya memiliki tujuan dan tekad yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup.

Secara keseluruhan, "Cuko" adalah novel yang memikat dengan cerita yang menyentuh dan karakter yang kuat. Ini adalah kisah yang menginspirasi tentang kemandirian, perjuangan, dan impian yang tak terbatas.

Bagi pembaca yang mencari cerita yang menghibur dan memberikan inspirasi, "Cuko" adalah pilihan yang tepat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Muhamad Ali