Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Muhamad Ali
Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala (Dok. Pribadi/Muhamad Ali)

Novel "Gadis Kretek" karya Ratih Kumala membawa pembaca dalam sebuah perjalanan yang memikat dan penuh dengan aroma tembakau kretek yang khas.

Dalam cerita yang sarat dengan nuansa sejarah, pencarian akan Jeng Yah, pemilik Kretek Gadis, menjadi pangkal perjalanan yang melibatkan para pewaris Kretek Djagad Raja.

Kisah dimulai dengan panggilan terakhir Pak Raja, seorang pewaris kretek yang sekarat. Permintaan terakhirnya untuk bertemu dengan Jeng Yah, seorang wanita yang bukan istrinya, memicu perburuan emosional para pewarisnya: Lebas, Karim, dan Tegar.

Mereka memulai perjalanan dari kota kecil hingga ke Kota M, sebuah kota yang dijuluki sebagai kota kretek, segala cerita dan rahasia keluarga dimulai.

Satu aspek yang menarik dari novel ini adalah penggambaran yang kaya akan sejarah kretek di Indonesia. Dari zaman penjajahan Belanda hingga era kemerdekaan, pembaca diajak untuk melihat perkembangan industri kretek dan peran pentingnya dalam budaya dan ekonomi Indonesia.

Penulis dengan cermat menggambarkan proses pembuatan kretek, nuansa pasar tembakau, serta perjuangan para pelinting kretek dalam menghadapi tantangan dan persaingan industri.

Namun, lebih dari sekadar sejarah kretek, novel ini juga menyelipkan cerita cinta yang menarik. Kisah cinta antara Pak Raja dan Jeng Yah membawa pembaca pada perjalanan emosional yang memilukan, sekaligus memesona.

Ketika Lebas, Karim, dan Tegar mencoba menemukan jejak Jeng Yah, mereka tidak hanya mengejar seorang wanita, tetapi juga mencari jawaban tentang identitas dan sejarah keluarga mereka.

Dalam pencarian mereka, para pewaris Kretek Djagad Raja menemukan berbagai cerita dan karakter menarik. Mereka berinteraksi dengan pelinting-pelinting kretek tua yang penuh dengan pengetahuan dan pengalaman hidup, serta merasakan romantika masa lalu yang membentuk cerita-cerita tentang kretek legendaris.

Melalui sudut pandang berbagai karakter, pembaca dihadapkan pada gambaran yang hidup tentang kehidupan di sekitar industri kretek.

Selain itu, novel ini juga menggambarkan keberagaman budaya dan lanskap sosial Indonesia. Dari kehidupan pedesaan yang sederhana hingga kegemerlapan kota besar, pembaca diajak untuk menjelajahi berbagai lapisan masyarakat dan nuansa budaya yang berbeda.

Dalam prosesnya, pembaca disuguhi dengan deskripsi yang indah dan rinci tentang tempat-tempat yang mereka kunjungi, menciptakan suasana yang sangat nyata dan kaya akan warna.

Dengan gaya bercerita yang halus dan indah, Ratih Kumala berhasil menangkap esensi kehidupan dan kebudayaan Jawa yang khas.

Dialog-dialog yang tajam dan karakter-karakter yang kompleks memberikan kedalaman pada cerita, sementara alur yang teratur dan penuh intrik menjaga ketegangan pembaca hingga halaman terakhir.

Secara keseluruhan, "Gadis Kretek" adalah sebuah novel yang menghibur dan mendidik. Sementara mempersembahkan kisah yang penuh dengan intrik dan romantika, novel ini juga memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah dan budaya Indonesia.

Dengan tulisan yang tajam dan penggambaran yang hidup, Ratih Kumala telah menciptakan sebuah karya yang akan merayakan kekayaan dan keunikan kretek Indonesia untuk generasi yang akan datang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Muhamad Ali