"Menjelang Ajal" adalah film horor yang diproduksi oleh Rapi Films dan disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu. Dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama Indonesia, di antaranya: Shareefa Daanish sebagai Sekar, Caitlin Halderman memerankan Ratna, Daffa Wardhana jadi Dani, Shakeel Fauzi Aisy jadi Dodi, dan lain-lain. Melihat jajaran talenta yang menghidupkan karakter-karakter dalam filmnya, Film Menjelang Ajal tampak menjanjikan sekali, ya.
Dari penampakan trailer hingga sinopsis yang sudah beredar di berbagai sosial media, kisah Film Menjelang Ajal berpusat pada ibu tunggal bernama Sekar. Dia berusaha keras menghidupi tiga anaknya dengan berjualan dan buka warung makan dengan memasang penglaris dan bersekutu dengan kekuatan gaib.
Meskipun awalnya tampak berhasil karena peningkatan penjualan, keputusan Sekar membawa dampak yang mengerikan bagi keluarganya. Dagangannya mulai basi dalam waktu cepat, dan membuatnya mengunjungi dukun lagi, tetapi dukun itu sudah meninggal. Nggak disangka-sangka, Sekar mulai kerasukan dan mengalami siksaan yang mengerikan menjelang kematian.
Anak-anaknya, Dani, Ratna, dan si bungsu, berusaha menyelamatkan ibunya. Namun, upaya mereka nggak mudah. Dalam perjalanan yang penuh dengan ketakutan dan keputusasaan, mereka berjuang untuk melawan kekuatan gelap yang telah mereka undang ke dalam kehidupan mereka. Dengan tema yang gelap dan atmosfer mencekam, film ini menggambarkan betapa mengerikannya konsekuensi dari perjanjian dengan kekuatan gaib.
Analisis:
Aku lumayan tergelitik dengan tema diusung dalam Film Menjelang Ajal, yaitu ‘penglaris’. Namun, karena berbagai kesibukan dan kemudian ada dua judul film horor lagi viral banget menyedot atensi, maka aku baru bisa mengulik ‘tema penglaris' dari filmnya selepas berkali-kali nonton trailernya.
Omong-omong terkait ‘penglaris’, dalam konteks yang disajikan dalam film "Menjelang Ajal", aslinya merupakan tema cukup dekat di tengah masyarakat, terlepas itu cukup tabu di bahas. Ya, beberapa orang melihatnya sebagai cara untuk meningkatkan keberuntungan atau keberhasilan dalam bisnis, bagi lainnya, hal ini bisa dipandang sebagai tindakan yang nggak etis atau bahkan tercela.
Kalau kamu belum tahu apa-apa tentang penglaris, lanjut baca sampai akhir, ya. Begini, ‘penglaris’ atau praktik-praktik spiritual serupa, sebenarnya sudah ada di belahan dunia selama berabad-abad. Orang-orang sering mencari cara untuk meningkatkan keberuntungan mereka dalam bisnis atau kehidupan pribadi, dan penggunaan ‘penglaris’ merupakan salah satu cara dipercaya untuk mencapai hal itu. Bagi beberapa orang, ‘penglaris’ mungkin dianggap sebagai alat yang sah untuk mencapai tujuan mereka (alias bodo amat sama dosa).
Kenapa kubilang ‘penglaris itu ada di belahan dunia?' Karena ‘penglaris’ atau praktik serupa yang bertujuan untuk meningkatkan keberuntungan atau kesuksesan dalam bisnis bisa ditemukan di berbagai budaya di dunia, meskipun dengan nama atau metode yang berbeda-beda. Meskipun begitu, istilah "penglaris" sendiri memang lebih umum digunakan di Indonesia (dalam konteks di Asia Tenggara).
Nah, seefektif apa pun kegunaannya, ‘penglaris’ yang mengandalkan bantuan setan dan ‘biasanya’ ada penumbalan, jelas menjadi ironi dan sebagian orang menentang penggunaan ‘penglaris’, kendatipun nggak terang-terangan. Kenapa ada yang menentang? Karena bila dilihat dari sudut pandang mana pun, praktik itu jelas menyimpang dari jalan benar dan dapat mengakibatkan konsekuensi buruk, baik pada diri sendiri maupun pertaruhan moral di mata masyarakat.
Dengan demikian, meskipun topik 'penglaris' mungkin menjadi subjek kompleks dan tabu, diskusi yang terbuka dan mendalam tentang hal ini dapat membantu kita memahami berbagai sudut pandang terkait 'penglaris'.
Akhirnya, dalam konteks Film Menjelang Ajal, penggambaran penglaris, menurutku sangat penting digunakan untuk menciptakan atmosfer horor dan ketegangan dalam cerita. Namun, di luar dunia film, perdebatan tentang etika dan moralitas penggunaan penglaris tetap relevan dan kompleks, makanya Film Menjelang Ajal bisa dikatakan masih sangat relevan dan sepertinya bakal laku banget di bioskop.
Okelah kalau begitu, dengan akting para bintang yang tampak ‘masih aman’ dan premis cukup menjanjikan, ditambah sutradaranya sangat berbakat meracik film horor, maka "Menjelang Ajal" bisa banget kamu tonton, pada 30 April 2024. Pokoknya, selamat menanti dan selamat menonton, ya.
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Jesse Eisenberg Resmi Jadi Sutradara Film Musikal Bergenre Komedi
-
4 Film Karya Kamila Andini, Sutradara yang Sindir Kemenbud
-
Dibintangi Atiqah Hasiholan, Film Terkutuk Bakal Tayang di 5 Negara
-
Intip Kekayaan Fadli Zon, Rekan Kerja Giring Ganesha Diduga Kena Sindir Kamila Andini gegara FFI
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Ulasan
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
Terkini
-
Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
-
WayV Bertransformasi Jadi Bad Boy di Teaser MV Lagu Terbaru 'Frequency'
-
Berpisah dengan Ducati, Bos Pramac Sampaikan Pesan Kesan yang Positif
-
Jesse Eisenberg Resmi Jadi Sutradara Film Musikal Bergenre Komedi
-
Hanya Hadapi Anders Antonsen, Jonatan Christie Berpeluang Raih Gelar Juara