KATSEYE resmi merilis single kedua mereka "Touch" pada 26 Juli 2024. Girl group asuhan HYBE Labels x Geffen Records ini membawa musik dengan genre pop energik dan melodis.
Saat mendengarkan "Touch" pertama kali, saya bisa langsung merasakan vibe girl grup khas HYBE. Padahal, saya menanti sesuatu yang beda setelah mendengar girl grup ini memiliki member dengan beragam latar belakang.
Seperti Shopia dari Filipina, Lara dari India tapi berkewarganeraan Amerika, Daniel dari Venezuela dengan kewarganeraan Amerika, Yoonchae dari Korea Selatan, Megan dari Tiongkok, dan Manon dari Swiss.
Seharusnya dengan background mereka yang berasal dari berbagai negara dan hasil pencarian bakat bisa menunjukkan sesuatu yang lebih dari ini.
Terutama dari segi vokal dan musik karena mereka adalah musisi. Durasi lagunya pun sangat singkat sehingga kurang memuaskan banyak pihak.
Di sisi lain, dance untuk lagu ini juga tergolong sederhana tapi sekaligus menarik untuk menjadi dance challenge.
Kekuatan grup ini mungkin di bagian lirik lagunya karena relevan dengan banyak orang. "Touch" bercerita tentang gadis yang sedang menunggu kabar dari kekasihnya.
Setelah berhari-hari di-ghosting, ia pun sadar kalau semua ini tak ada gunanya. Hidupnya terlalu berharga dan masa mudanya terlalu sayang untuk digunakan melamun dan terus menunggu kabar tak pasti dari si dia.
KATSEYE pun menebar aura positif dengan menutup lagu ini secara ceria. Melalui lagu ini mereka mengingatkan para gadis di seluruh dunia untuk lebih menghargai diri sendiri dengan tidak melakukan hal yang sia-sia.
Karena kelak cinta sejati akan datang di waktu yang tepat. Sehingga sangat rugi bila kebahagiaanmu di masa muda harus ditukar dengan memikirkan lelaki yang tak pantas diperjuangkan.
Akhir kata, "Touch" milik KATSEYE mungkin bukan lagu yang diharapkan banyak orang. Meski memiliki pesan positif yang sangat bermakna, tapi sebagai musisi seharusnya mereka bisa menonjolkan sesuatu yang lebih baik.
Sangat disayangkan bila pendengar musik saat ini terlalu mengglorifikasi lagu yang masih butuh dipoles. Namun di sisi lain mengabaikan bakat yang memang layak diapresiasi.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
5 Lirik Lagu Nasional Untuk Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
-
Profil Ponidi Sekop-Sekop, Lagunya Jadi Bahan Aurel Ngulik Malam Pertama Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid
-
Membedah Kekuatan Musik NCT DREAM Lewat Ritme dan Pesona Lagu 'Hot Sauce'
-
MANIPOL Bicara Soal Ego Di Single Perdana Bertajuk Alasan Kosong
-
Lagu 8TURN 'Ru-Pum-Pum': Hook Kuat yang Gagal Menyenangkan Semua Orang
Ulasan
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
Terkini
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan
-
Topeng Ceria Korban Bullying: Mengapa Mereka Tampak Baik-Baik Saja?