Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rizky Melinda Sari
Pemetik Bintang (gramedia.com)

Menghadirkan cerita dan para karakter yang unik dengan sisi misterius masing-masing, ‘Pemetik Bintang’ siap mengajak pembaca menelusuri lorong pikiran yang tidak biasa dan menantang.

Identitas Buku

Judul Buku: Pemetik Bintang

Penulis: Venerdi Handoyo

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman: 256 Halaman

Sinopsis Novel ‘Pemetik Bintang’

Rifat melewatkan hari-harinya berdua saja dengna Bapak, sejak dulu. Dalam kesunyiannya, dia bertemu dengan Nina yang sama-sama kesepian. Hubungan mereka kian rekat, sampai suatu hari Nina pergi meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab.

Dalam kehilangannya, hidup Rifat terus bergulir: berbenturan dengan masa lalu, bertumbukan dengan luka-luka lama, berkenalan dengan nilai-nilai baru. ketika Nina datang kembali, masih adakah sisa-sisa Rifat yang dulu?

Di tengah pertentangan norma, penemuan kebahagiaan-kebahagiaan kecil, dan keresahan akan hidup yang serbatanggung, Rifat dan Nina bersepakat untuk terus berpegangan tangan. Ini cerita tentang upaya menyatukan dua jiwa yang rapuh untuk saling melengkapi.

Ulasan Novel ‘Pemetik Bintang’

Aku tidak berekspektasi apapun tentang isi novel ini, tetapi ternyata isinya seunik covernya yang tidak biasa ini. Kisah diawali dengan hilangnya Nina dari kehidupan Rifat. Keduanya bertemu pertama kali di perpustakaan sekolah. Seiring berjalannya waktu, mereka semakin dekat.

Sampai akhirnya Nina pergi dan menghilang begitu saja dari hidup Rifat. Namun, beberapa tahun kemudian takdir kembali membawa Nina kepada Rifat. Sayangnya, hubungan mereka malah semakin rumit karena trauma masing-masing yang masih terus menghantui hidup mereka.

‘Pemetik Bintang’ sendiri merupakan sebuah dongeng yang sering diceritakan Bapak Rifat kepada Rifat. Rifat terus mengingat cerita ini.

Terselip banyak sekali kejutan tak terduga di setiap halamannya, sehingga pembaca harus bersiap-siap mengikuti perjalanan hidup Rifat yang penuh konflik batin. Setiap tokohnya memiliki sisi misterius dan sulit ditebak.

Sesuai dengan rating yang tertera, buku ini menyelipkan beberapa percakapan yang cukup eksplisit tentang hal-hal tabu, membuat cerita ini semakin unik dan tidak biasa. Diharapkan kebijakan pembaca sebelum membaca cerita ini.

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama dari sisi Rifat, sehingga pembaca seakan diperbolehkan mengintip isi kepala Rifat dan mengetahui apa saja prinsip hidupnya yang mungkin tidak semua orang setuju.

Mungkin bagi beberapa orang, bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup tinggi sehingga perlu dibaca secara perlahan untuk bisa menangkap esensi yang coba disampaikan penulis. Meski demikian, buku ini juga menyampaikan pesan yang cukup dalam.

Lewat tokoh Rifat dan Nina yang sama-sama merasa tidak utuh, keduanya mencoba untuk bersama dan saling melengkapi ketidakutuhan itu. Namun, hal yang hilang dari diri mereka itu nyatanya tetap tidak bisa diisi oleh orang lain.

Rifat dan Nina mengajarkan bahwa kita tidak harus mencari keutuhan dari diri orang lain, karena jika tidak sesuai ekspektasi, justru diri kita akan makin menyedihkan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari