Buku Dikuasai Kata-kata karya Achmad San ini, bagi saya merupakan bentuk wejangan berbahasa agar pembaca kian santun bertutur dan sopan bersikap. Salah satu tujuan utamanya, supaya penikmat buku ini memiliki sifat rendah hati.
Seperti sub judul yang diangkat dalam buku kumpulan esai ini, Tiga "Kata Sakti" dari Orang yang Rendah Hati, Achmad San hendak menggiring kita menjadi pribadi bermental humble yang tak sungkan mengucapkan kata tolong, terima kasih dan maaf.
Sebagaimana yang penulis sampaikan, tolong merupakan bentuk strategi bersopan santu dalam tindak tutur memohon atau meminta tolong seseorang untuk melakukan sesuatu. "Tolong bukakan jendela itu" akan terdengar lebih sopan daripada "Bukakan jendela itu".
Dengan menggunakan kata "tolong", seseorang merasa tidak lebih hebat dari mitra tutur, dan apabila tidak terpenuhi, ia juga tak kecewa. Singkatnya, dalam kata "tolong", terdapat unsur tidak memaksakan kehendak.
Sementara terima kasih berfungsi untuk menghargai bantuan seseorang, bisa pula sebagai bagian dari cara membalas sebuah pujian. Kata "terima kasih" terdengar mudah, remeh, tetapi sangat mungkin sulit untuk sekadar diucapkan bagi orang yang sombong atau tinggi hati.
Seorang ayah atau ibu mesti mengajari anaknya untuk mengucapkan terima kasih secara langsung setelah anaknya selesai membantu. Seperti "Terima kasih, Nak, telah membantu pekerjaan ayah", "Terima kasih, Nak, sudah bantu ibu cuci piring". Sederhana, tetapi sarat makna.
Sedangkan dalam mengurai kata "maaf", Achmad San menjelaskan bahwa memohon maaf bisa digolongkan dalam sopan santun berbahasa yang dipakai seseorang untuk memuaskan orang yang merasa dirugikan oleh perbuatan si penutur. Tujuannya adalah menciptakan suasana damai.
Meminta maaf dapat meminimalkan, bahkan bisa menghilangkan permusuhan di antara kedua pihak yang berseberangan atau bermusuhan. Meminta maaf sejatinya membuat kita semakin mulia. Bukan hanya kepada manusia, melainkan juga di sisi Tuhan.
Tolong, terima kasih dan maaf adalah tiga "kata sakti" yang akan begitu mudah meluncur dari lisan orang yang rendah hati, tetapi tidak untuk orang yang tinggi hati (Dikuasai Kata-kata, halaman 81).
Selain itu, dalam esai berjudul Siap, Lapor, dan Perluasan Makna Bahasa Militer, Achmad San menemukan fakta di lapangan bahwa kata "siap" kini lebih leluasa digunakan oleh banyak pengguna chat WhatsApp, dengan menggeser kata "baik", "oke" atau "baiklah". Padahal, mulanya kata "siap" hanya dipakai oleh kaum militer.
Dominasi militer di Indonesia selama tiga dekade lalu cukup berpengaruh terhadap kehidupan kita sampai hari ini. Sehingga kata-kata seperti "siap", "siap 86", "siap ndan", "laksanakan", "mohon izin", "lapor", "menunggu arahan", dan "siap laksanakan instruksi" telah jamak kita dengar, alami, bahkan secara tidak sadar kita praktikkan sehari-hari.
Ragam cakapan seperti itu telah menggeser, bahkan menggusur terhadap bahasa-bahasa yang lebih mempresentasikan kalangan sipil, seperti "oke", "baik", "baiklah", "halo", "hai", dan "menyampaikan informasi".
Semakin ke sini, "siap", "lapor", dan "hormat" semakin sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui perantara seperti WhatsApp.
Dengan ini, bisa kita simpulkan, kata "siap" ternyata telah mengalami perluasan makna dengan mampu mengeliminasi peran kata "baik", "bagus", "oke", bahkan "terima kasih" sekaligus "sama-sama".
Pendek kata, buku ini sangat bagus. Selama saya membacanya belum terdapat kesalahan dan kekurangan yang saya temukan. Layak untuk dibaca dan dipelajari agar kita menjadi pribadi yang beradab dan berakhlak mulia.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Dikuasai Kata-kata
Penulis: Achmad San
Penerbit: Diva Press
Cetakan: I, 2021
Tebal: 128 halaman
ISBN: 978-623-293-097-1
Baca Juga
-
Lika-Liku Perjalanan Seorang Penulis dalam Buku Bergumul dengan Gus Mul
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
-
Tecno Spark 40, Smartphone Entry Level Bawa Fitur Pengisian Super Cepat
-
Moto G100 Pro Rilis, Usung Baterai 6720 mAh dan Sertifikat Kelas Militer
-
Vivo Y19s GT 5G Rilis, HP Murah Terbaru dan Model Pertama dari Seri GT
Artikel Terkait
Ulasan
-
"Breasts and Eggs", Membongkar Realitas Perempuan di Tengah Tekanan Tradisi
-
Review Toko Jajanan Ajaib Zenitendo: Atasi Reading Slump dalam Sekali Duduk
-
Ulasan Buku Anak-Anak Kota Lama: Potret Sosial dalam Latar Budaya yang Beragam
-
Ulasan Buku Maneki Neko: Rahasia Besar Orang Jepang Mencapai Keberuntungan
-
Ulasan Novel Miss Wanda: Duka dan Cinta Bisa Hidup Bersamaan
Terkini
-
Silent Hill f Hadirkan Teror Baru di Jepang, Siap Uji Nyali!
-
Kejutkan Penggemar, Charli XCX Umumkan Menikah dengan Drummer The 1975
-
4 Gentle Cleanser Aman untuk Semua Jenis Kulit, Harga Murah Rp70 Ribuan!
-
Persita Tangerang Terus Bangun Kekompakan, Carlos Pena Buka Suara
-
Realme 15 Pro Rilis 24 Juli, Berikut Bocoran Spesifikasi dan Fitur Utamanya