Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Jofanina Fauziah
Cuplikan music video Gala Bunga Matahari (Youtube/Sal Priadi)

Lagu Gala Bunga Matahari adalah sebuah lagu karya Sal Priadi. Gala Bunga Matahari adalah bagian dari album Markers and Such Pens Flashdisk. Lagu ini viral di berbagai platform media sosial karena liriknya yang menyayat hati dan memiliki makna yang mendalam. 

Para kreator media sosial menjadikan lagu Gala Bunga Matahari sebagai backsound konten yang berisikan kerinduan mereka dengan orang tersayang yang sudah tiada. Hal tersebut semakin membuat lagu ini viral dan menarik perhatian para pendengarnya.

Berikut adalah makna lagu Gala Bunga Matahari lengkap. Tetapi, sebelumnya, perlu diketahui, makna lagu yang dipaparkan adalah berdasarkan analisis pribadi penulis dan bersifat subjektif.

Secara keseluruhan, lagu Gala Bunga Matahari menceritakan tentang sebuah pesan dari seseorang untuk orang tersayangnya yang sudah tiada. Pesan tersebut berisikan kerinduan yang mendalam dan berharap nanti akan bertemu lagi meski bukan di dunia. 

Sebelum menggali makna lagu lebih jauh, makna dari judulnya pun menarik untuk digali. “Gala Bunga Matahari". Gala dalam KBBI artinya pesta atau perayaan. Sedangkan Bunga Matahari di sini memiliki banyak makna, di antaranya sebagai simbol kesetiaan, ekspresi cinta, harapan, dan optimisme.

Jadi, Gala Bunga Matahari maknanya adalah perayaan cinta dan kesetiaan dari orang yang ditinggalkan. Namun, sekali lagi, ini adalah hasil analisis pribadi penulis saja. 

Lirik Mungkinkah, mungkinkah, mungkinkah, kau mampir hari ini? Bila tidak mirip kau, jika disederhanakan, kalimatnya menjadi seperti ini: “Tidak mungkin jika bukan kau yang mampir hari ini”. Artinya adalah sang penyanyi sedang meyakinkan diri bahwa ia merasakan kehadiran orang terkasihnya yang sudah tiada. 

Lirik Jadilah bunga matahari, yang tiba-tiba mekar di taman adalah metafora bahwa sang penyanyi tiba-tiba saja merasakan kehadiran sang terkasih ibarat bunga matahari yang tiba-tiba mekar.  

Lirik Meski bicara dengan bahasa tumbuhan. Ceritakan padaku, bagaimana tempat tinggalmu yang baru adalah gambaran sebuah proses mengikhlaskan kepergian orang yang telah tiada dengan cara meyakini bahwa orang terkasihnya telah berada di tempat terbaik. 

Lirik Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu? adalah masih dalam proses mengikhlaskan, juga dengan meyakini bahwa keadaan orang terkasihnya baik-baik saja, dan yakin bahwa tempat tinggalnya adalah di surga. 

Terdapat representasi surga dalam lirik tersebut, merujuk pada sebuah kitab suci umat Islam, yaitu, Al-Qur’an surat Muhammad ayat 15 yang artinya:

“ (Apakah perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya …” 

Lirik Juga badanmu tak sakit-sakit lagi, kau dan orang-orang di sana muda lagi, juga menerangkan tentang keadaan manusia di surga. Ini adalah representasi dari hadits nabi:

“Rasulullah SAW bersabda, "Ahli surga tidak berbulu, tidak berjenggot, dan matanya selalu bercelak. Mereka dalam usia remaja selamanya, dan pakaian mereka pun tidak pernah lapuk." (HR At-Tirmidzi)

Lirik Semua pertanyaan, temukan jawaban, hati yang gembira, sering kau tertawa adalah gambaran keadaan ahli surga yang selalu bahagia berada berdasarkan Al-Qur’an Surat Yasin ayat 55-58, yang artinya:

“Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang." 

Lirik Benarkah orang bilang, Ia memang suka bercanda? Menurut analisis penulis, yang dimaksud “ia” di sini adalah nabi Muhammad Saw. sesuai dengan sifat beliau yang seringkali bercanda.

Selanjutnya, dimulai dari lirik Mungkinkah, mungkinkah, mungkinkah, kau mampir hari ini? Bila tidak mirip kau, jadilah bunga matahari yang tiba-tiba mekar di taman, meski bicara dengan bahasa tumbuhan, 'Kan kuceritakan padamu, bagaimana hidupku tanpamu sampai lirik-lirik setelahnya adalah menceritakan tentang keadaan sang penyanyi setelah ditinggalkan orang terkasihnya. 

Lirik Kangennya masih ada di setiap waktu, kadang aku menangis bila aku perlu, tapi aku sekarang sudah lebih lucu, jadilah menyenangkan seperti katamu, jalani hidup dengan penuh sukacita, dan percaya kau ada di hatiku selamanya, adalah gambaran keadaan penyanyi setelah ditinggalkan, yaitu, sudah lebih ikhlas melanjutkan hidup meski terkadang masih merasa rindu. 

Lirik Mungkinkah, mungkinkah, mungkinkah kau mampir hari ini? Bila tidak sekarang, janji kita pasti 'kan bertemu lagi adalah sebuah harapan dari sang penyanyi untuk bisa bertemu lagi dengan orang terkasihnya ketika nanti keduanya sudah berada di alam yang sama. 

Jofanina Fauziah