"Death on the Nile" merupakan film yang dirilis pada tahun 2022, diadaptasi dari novel klasik karya Agatha Christie dan disutradarai oleh Kenneth Branagh yang juga berperan sebagai salah satu karakter dalam film ini.
Film ini juga dibintangi oleh Gal Gadot, Annete Bening, Emma Mackey, Tom Bateman hingga Armie Hammer.
Mengisahkan tentang seorang detektif legendaris Hercule Pairot (Kenneth Branagh) yang menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi di atas kapal pesiar mewah yang ia tumpangi.
Ceritanya berpusat pada pembunuhan Linnet Ridgeway (Gal Gadot), seorang pewaris kaya raya yang baru menikah dengan Simon Doyle (Armie Hammer).
Perjalanan mereka ke Mesir seharusnya menjadi bulan madu yang romantis, namun berubah menjadi mimpi buruk ketika Linnet ditemukan tewas dengan tembakan di kepalanya.
Pembunuhan ini menimbulkan kecurigaan terhadap hampir semua tamu di kapal pesiar, mengingat hampir semuanya memiliki motif, terutama terkait dengan uang dan hubungan pribadi yang rumit.
Plot berkembang dengan banyaknya karakter yang mencurigakan, termasuk Jacqueline de Bellefort (Emma Mackey), mantan kekasih Simon yang sepertinya masih mencintai Simon, sepupu Linnet, Andrew (Ali Fazal), yang memiliki kepentingan finansial dalam kematian Linnet, Bouc (Tom Bateman), sahabat Poirot, yang ternyata memiliki rahasia tersembunyi, serta Dr Linus Windlesham (Russel Brand) mantan kekasih Linnet.
Film ini memperlihatkan dinamika yang kompleks di antara para karakternya, yang kebanyakan memiliki motif tersembunyi untuk melakukan kejahatan.
Intrik semakin memanas ketika lebih banyak korban ditemukan, termasuk Louise Bourget, pelayan Linnet, yang tewas karena diduga melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat, serta Bouc yang tewas akibat ditembak.
Pada akhirnya, terungkap bahwa pembunuhan tersebut telah direncanakan oleh Simon dan Jacqueline. Mereka telah merencanakan pembunuhan Linnet dari awal agar bisa mendapatkan kekayaannya.
Simon, yang berpura-pura mencintai Linnet, sebenarnya masih bersekongkol dengan Jacqueline.
Mereka menggunakan trik yang sangat cerdik untuk menutupi jejak mereka, termasuk menciptakan alibi palsu dan memanipulasi bukti. Namun, berkat kecerdasan Poirot, rencana mereka akhirnya terbongkar.
Ulasan Film Death on the Nile
Film ini mencoba menghadirkan perpaduan antara sinematografi mewah dengan intrik kriminal. Namun, terlepas dari latar Mesir yang eksotis, film ini terkadang terasa lebih fokus pada visual daripada pada pengembangan karakter atau intensitas plot yang seharusnya menjadi pusat perhatian sebuah kisah detektif.
Salah satu yang mencolok dari "Death on the Nile" adalah visualnya. Pengambilan gambar di Mesir yang menampilkan pemandangan Sungai Nil, piramida, dan arsitektur kuno memberikan atmosfer yang mewah dan eksotis.
Estetika film sangat memanjakan mata dan memperkuat kesan glamour. Namun, penggunaan CGI-nya terkadang terlalu mencolok.
Kenneth Branagh memberikan penampilan yang solid dalam memerankan Poirot, menggambarkan detektif Belgia yang cerdik dan teliti dengan sangat baik.
Namun, karakter-karakter lain, seperti Linnet, meskipun Gal Gadot memerankan karakternya dengan baik, tetapi penggambaran karakter Linnet sendiri, terasa dangkal.
Hubungan antara Simon Doyle dan Jacqueline de Bellefort juga kurang terasa dieksplorasi, meski menjadi pusat dari plot utama.
Karakter-karakter pendukung lainnya, diberikan subplot yang tampaknya tidak berkembang dengan baik. Koneksi emosional yang seharusnya terasa dalam interaksi mereka malah tampak terpaksa dan terburu-buru.
"Death on the Nile" memiliki twist yang cukup menarik, namun mudah untuk diprediksi. Rencana pembunuhan yang dilakukan oleh Simon dan Jacqueline sebenarnya cerdas, tetapi eksekusinya terasa kurang dramatis.
Secara keseluruhan, "Death on the Nile" adalah tontonan yang cukup menyenangkan dari segi visual meskipun terkadang ada yang terlalu mencolok, film ini juga berhasil mempertahankan elemen-elemen khas dari cerita Agatha Christie, namun film ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti yang disebutkan tadi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Review Film Weapons: Horor Non-Linear dengan Atmosfer Super Mencekam
-
Ikon Metal Legendaris Ozzy Osbourne Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
-
7 Film dan Serial yang Dibintangi David Corenswet sebelum Jadi Superman
-
Review Film Havoc: Suguhkan Aksi Super Brutal tapi Naskah Terlalu Datar
Artikel Terkait
-
Rilis Trailer, Film House of Spoils Gabungkan Tema Kuliner dengan Horor
-
Tuai Pujian, Film His Three Daughters Cetak Skor Tinggi di Rotten Tomatoes
-
Mempelajari Dunia Politikus Bersama Buku Sam Houston and the Alamo Avengers
-
Ulasan Film Don't Let Go, Gagalkan Pembunuhan Melalui Komunikasi Lintas Waktu
-
Siapkan Tisu! Ini 3 Film Korea Bertema Keluarga Siap Bikin Banjir Air Mata
Ulasan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Suka Mitologi Asia? Ini 4 Rekomendasi Novel Fantasi Terjemahan Paling Seru!
Terkini
-
Banjir Bukan Takdir: Mengapa Kita Terjebak dalam Tradisi Musiman Bencana?
-
Nova Arianto Promosi, Siapa Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia U-17?
-
Bukan Cuma Wortel, 5 Buah Ini Ternyata 'Skincare' Alami buat Matamu
-
Pasal 16 RKUHAP: Bahaya Operasi Undercover Buy Merambah Semua Tindak Pidana
-
Dari Aktor Top ke Sutradara Hebat: Debut Film 'Pangku' Reza Rahadian