Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rosetiara Sahara
Linkin Park (Instagram/lplive)

Lagu 'Sharp Edges' dari Linkin Park yang dirilis sebagai bagian dari album One More Light (2017) menyadarkan kita, bahwa setiap keputusan serta tindakan membawa konsekuensi yang harus kita dihadapi.

Lagu ini juga memberikan pesan tentang bagaimana pengalaman hidup, meskipun terkadang pahit, dapat memberikan kita pelajaran yang berharga.

Di awal lagu, karakter dalam lagu ini menyebut nasihat sederhana dari ibunya yang memperingatkannya agar tidak "berlarian dengan gunting."

"Mama always told me don't you run/ Don't you run with scissors, son/You're gonna hurt someone" ( Mama selalu berkata kepadaku jangan kau lari, jangan kau lari dengan membawa gunting, kamu akan melukai seseorang).

Secara metaforis, lirik ini bisa diartikan sebagai peringatan untuk tidak melakukan tindakan beresiko tanpa berpikir panjang, yang dapat menimbulkan konsekuensi dan bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.

"Mama told me look before you leap, Always think before you speak, and watch the friends you keep" (Mama berkata kepada ku, untuk berhati hati sebelum bertindak, selalu berpikir sebelum bicara dan dan perhatikan teman-teman yang kamu pilih ) baris ini menekankan ajaran seorang ibu, untuk berpikir sebelum bertindak dan mempertimbangkan perkataan sebelum berbicara agar tidak melukai perasaan orang lain.

Sementara penggalan lirik "watch the friends you keep" menggaribawahi pentingnya memilih teman dengan bijak. Teman-teman kita bisa mempengaruhi tindakan dan keputusan kita.

Penggalan lirik "Stay along the beaten path, never listened when she said" (Ikuti jalan yang sudah biasa dilalui, tidak pernah mendengarkan saat dia berkata begitu). "Beaten path" adalah simbol dari pilihan hidup yang aman dan konvensional, sang ibu, mengarahkan agar tetap pada jalur aman, akan tetapi, karakter dalam lagu ini, mengakui bahwa ia tidak mendengarkan nasihat tersebut dan memilih jalannya sendiri, yang pada akhirnya membawa konsekuensi yang sulit.

Bagian ini menggambarkan fase pemberontakan dalam kehidupan seseorang, terutama ketika masih dalam fase remaja yang seringkali mengabaikan nasihat bijak orang tuanya.

"Sharp edges have consequences, I guess that I had to find out for myself" (tepi tajam memiliki konsekuensi, kurasa aku harus mengetahuinya sendiri). Bagian inti dalam lagu ini, menegaskan bahwa setiap keputusan atau tindakan berisiko, memiliki konsekuensi. Karakter dalam lagu ini menyadari bahwa, meskipun sudah diperingatkan, ia tetap harus mengalami dampak buruk dari keputusannya sendiri untuk benar-benar memahami pelajarannya.

Hal ini adalah gambaran klasik tentang seseorang yang tidak bisa belajar hanya dari nasihat orang lain, tapi harus merasakan sendiri konsekuensi dari tindakannya.

"But all the things I couldn't understand / Never could've planned, They made me who I am" (tapi semua hal yang tidak bisa kumengerti, yang tidak pernah bisa kurencanakan, justru membentuk diriku yang sekarang) di sini, karakter mengakui bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak dapat dipahami atau direncanakan sebelumnya.

Banyak kejadian yang tidak bisa ia kendalikan, tetapi pengalaman tersebut, baik ataupun buruk, pada akhirnya membentuk dirinya menjadi seperti sekarang.

Lirik ini menggambarkan bahwa kehidupan sering kali penuh dengan kejutan yang tidak terduga, namun dari semua itu, seseorang tumbuh dan berubah.

"Put your nose on paperbacks / Instead of smoking cigarettes/These years you're never getting back" (letakkan hidungmu di buku-buku, bukan di rokok. Tahun-tahun ini tak akan bisa kamu dapatkan kembali)  baris ini menyarankan agar seseorang lebih fokus pada hal-hal positif, yang diibaratkan seperti membaca buku, daripada terlibat dalam kebiasaan buruk, yang diibaratkan seperti merokok.

Lirik tersebut juga menekankan bahwa waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali, dan keputusan untuk menjalani kebiasaan yang merugikan hanya akan membuat seseorang kehilangan waktu berharga dalam hidupnya.

Selain itu, lagu ini memberikan pesan optimisme, bahwa semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidup. Namun, dari kegagalan itu, kita belajar dan menjadi lebih kuat.

Pesan tersebut, tersirat dalam lirik "We all fall down, We live somehow, We learn what doesn't kill us makes us stronger" (kita semua jatuh, tapi kita tetap hidup entah bagaimana caranya. Kita belajar bahwa apa yang tidak membunuh kita membuat kita lebih kuat)

Lirik tersebut juga menggemakan pepatah terkenal "What doesn’t kill you makes you stronger," yang menekankan bahwa, kesulitan yang tidak menghancurkan kita justru membuat kita menjadi lebih tangguh.

Dari sisi aransemen, lagu 'sharp edges'  menonjolkan pengaruh folk-pop,menampilkan sisi Linkin Park yang lebih lembut, seperti lagu lagu lain dari era One More Light.

Akustik yang sederhana menghadirkan suasana reflektif, sejalan dengan liriknya yang penuh introspeksi. Kesederhanaan musik ini memperkuat makna emosional dari lirik, memberi ruang bagi pendengar untuk meresapi pesan yang disampaikan.

Pada intinya, lagu ini mengajarkan bahwa setiap pengalaman dan konsekuensi dari tindakan kita, meski terkadang menyakitkan, dapat memberikan pelajaran jika kita memang mampu belajar darinya. Selain itu, lagu ini memiliki pesan tentang pentingnya mendengarkan nasihat dari orang lain, terutama orang tua.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI 

Rosetiara Sahara