Kadang-kadang film aksi nggak cuma sekadar menyajikan perkelahian dan ledakan, tapi juga menyampaikan kritik sosial, kayak Film Rebel Ridge. Film ini disutradarai Jeremy Saulnier, dan menawarkan kisah yang menyoroti isu-isu korupsi dan ketidakadilan sistem penegakan hukum Amerika Serikat. Penasaran dengan kisah dan impresi selepas nonton film ini? Lanjut baca ya!
Sinopsis Film Rebel Ridge
Dibintangi oleh Aaron Pierre sebagai Terry Richmond, film ini akan membawamu pada kisah dirinya sebagai pria African American yang harus berjuang melawan ketidakadilan sistem hukum.
Terry sendiri merupakan instruktur beladiri angkatan laut. Suatu ketika, Terry mendapati dirinya terjebak dalam jaringan birokrasi dan korupsi, ketika sepupunya, Mike Simmons (diperankan C.J LeBlanc) ditahan polisi dengan tuduhan kepemilikan narkotika.
Nggak berhenti di situ, uang sebesar $36.000 yang Terry bawa, hasil penjualan mobilnya untuk membayar jaminan sepupunya, disita oleh polisi dengan dalih hukum perampasan sipil (Civil Forfeiture). Dan saat itulah Terry menyadari, dirinya lagi berhadapan dengan sistem yang korup dan nggak peduli pada hak-haknya sebagai warga negara. Duh!
Konflik terus berkembang ketika Terry berusaha membebaskan Mike dari hukuman penjara, mengingat sepupunya itu pernah menjadi informan polisi dalam kasus perang antar-geng. Terry tahu, jika Mike dipindahkan ke penjara, hidupnya pasti dalam bahaya. Di tengah perjuangannya, Terry dibantu Summer (Anna Sophia Robb) si pegawai pengadilan yang turut prihatin dengan ketidakadilan yang dialami Terry.
Review Film Rebel Ridge
Sutradara Jeremy Saulnier, yang dulu bikin “Green Room” dan “Blue Ruin”, tampaknya, sekali lagi dirinya menggunakan medium film untuk menyampaikan kritik terhadap kebobrokan sistem hukum di Amerika.
Kali ini, dia fokus pada tindak rasisme dan korupsi yang mengakar dalam sistem penegakan hukum. Dalam film ini kasusnya pada ‘orang-orang African American’. Dan Rebel Ridge menggambarkan dengan gamblang bagaimana aparat hukum sering banget “tajam ke bawah, tumpul ke atas.” Sampai di sini paham ya! Eh.
Dan yang membuat Film Rebel Ridge berbeda dari film-film jenis ‘one man army’ lainnya, itu terletak pada pendekatan aksinya yang lebih tenang dan penuh perhitungan. FYI, maksudnya dari jenis ‘film one man army’ adalah: Semacam jenis film yang mana karakter utamanya (cowok) melawan banyak musuh sendirian, tanpa banyak bantuan dari orang lain.
Di sini, sosok Terry, meskipun memiliki kemampuan beladiri angkatan laut, karakternya nggak terlalu menggunakan kekerasan (digunakan seperlunya). Sebaliknya, dia malah melakukan pendekatan non-lethal saat menghadapi lawan-lawannya (mengalahkan tanpa harus membunuh).
Pendekatan semacam itu terasa lebih realistis dan manusiawi dibandingkan dengan aksi brutal di film-film sejenisnya, seperti Film John Wick atau Film Rambo.
Tapi memang, sebagian penonton pastinya merasa ini nanggung banget. Lebih-lebih karena Film Rebel Ridge berkembang secara perlahan dan seperti menahan diri gitu (membangun ketegangannya secara bertahap). Dan jelas, itu pendekatan slowburn.
Senggaknya, buat penonton yang nggak terlalu berharap lebih dengan film aksi bombastis, mereka pasti memahami, film ini sebenarnya cukup luas ngasih ruang untuk merasakan frustrasi Terry terhadap sistem yang menghambat upayanya untuk menyelamatkan sepupunya.
Jika kamu mau nonton, Film Rebel Ridge sudah bisa kamu tonton di Netflix. Skor: 7/10. Selamat nonton ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Imbas Ulah Lembaga Sensor, Kenikmatan Nonton Film The Red Envelope Jadi Hilang
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu
-
Review Film Summer of 69: Kisahnya Nakal tapi Berkesan
-
Dari Komik ke Film, Garuda Eleven Siap Guncang Animasi Indonesia!
-
Review Film Cocote Tonggo: Yang Jualan Jamu Kesuburan tapi Nggak Subur
Artikel Terkait
-
The Substance Dikonfirmasi Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 16 Oktober
-
Review Film Trap: Pembunuh Berantai Dijebak di Konser Bintang Pop
-
Ulasan Revenger, Film Korea Super Brutal tapi Kok Hambar?
-
Ulasan Film 'Joker: Folie Deux', Ketika Cinta dan Kegilaan Bertemu
-
Film Garuda di Dadaku Bakal Hadir dengan Format Animasi
Ulasan
-
Dari Anak Nakal Jadi Pahlawan Kota: Kisah Seru di Balik The Night Bus Hero
-
Imbas Ulah Lembaga Sensor, Kenikmatan Nonton Film The Red Envelope Jadi Hilang
-
Wisata Air Terjun Lapopu, Disebut-sebut Tertinggi di Sumba
-
Review Lagu Wide Awake: Ajakan Bertahan Saat Dunia Terasa Sedang Runtuh
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
Terkini
-
6 Rekomendasi Drama China dari Pemain The Prisoner of Beauty
-
Gebrakan Baru Kluivert untuk Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Comeback!
-
Bad Hair Day? Nggak Lagi! Intip 5 Gaya Rambut Simpel ala Go Min Si
-
Bukan Luffy, Oda Ungkap Karakter Ini Paling Dekat dengan Harta One Piece
-
Sinopsis Mungkin Kita Perlu Waktu, Upaya Sebuah Keluarga Lewati Duka