Pernah nggak kamu bertanya apa arti kebebasan sebenarnya? Dalam Film Escape, Sutradara Lee Jong Pil akan membawamu pada perjalanan mendebarkan dan seru, dalam perjuangan meraih hak untuk hidup bebas.
Film Escape dibintangi oleh Lee Je-hoon sebagai Kyu-nam dan berlatar di sekitaran kamp militer, Demilitarised Zone Korea Utara. Film yang diproduksi oleh The Lamp Studio sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 10 Juli 2024. Sudahkah kamu menontonnya?
Sinopsis Film Escape
Film ini akan membawamu mengikuti aksi Sersan Kyu-nam (Lee Je-hoon), dia tentara Korea Utara yang sudah lama merencanakan pelarian ke Korea Selatan.
Alasannya ingin pergi dari Korea Utara ke Korea Selatan karena dirinya merasa terperangkap oleh sistem yang mengekang. Dan untuk meraih hak bebasnya, Kyu-nam menghabiskan malam-malamnya dengan merancang rute pelarian. Namun, kawannya yang bernama Dong-hyuk (diperankan Hong Xa Bin) mengetahui rencana itu. (Sebenarnya nggak cuma Dong-hyuk yang tahu).
Dong-hyuk nggak lantas melaporkan niat pelarian itu, dia malah ngaku: Ingin menemui ibu kandungnya. Lantas ngajak Kyu-nam pergi bersama.
Namun, ketika malam pelarian tiba, Kyu-nam kehilangan peta rutenya untuk menghindari ranjau. Rupanya peta itu ada pada Dong-hyuk, yang ternyata lagi mau kabur. Singkat cerita Kyu-nam menghadang Dong-hyuk, sesaat berselisih, dan perselisihan mereka terhenti ketika kapten datang.
Mereka berdua dibawa kapten ke ruang interogasi, yang pada akhirnya, Dong-hyuk mengakui peta itu miliknya. Kyu-nam bisa bernapas lega (beruntung kawannya nggak ember mulutnya). Dan dengan berbagai trik, Kyu-nam mencoba melepaskan Dong-hyuk yang akan dihukum mati atas pengakuannya itu.
Kendatipun banyak rintangan, Kyu-nam berhasil melepaskan Dong-hyuk dari penjara. Namun, perjalanan belum usai, justru semakin berat karena pasukan militer mulai dikerahkan menangkap Kyu-nam dan Dong-hyuk.
Pada akhirnya, di tengah pelarian yang (mungkin) nggak lama lagi sampai di perbatasan Korea Selatan, Dong-hyuk tertembak dan tewas. Kyu-nam dengan segala daya akhirnya berhasil masuk Korea Selatan. Di sanalah Kyu-nam pun belajar untuk gagal berulangkali dalam mencapai impiannya, termasuk menyembunyikan kematian Dong-hyuk dari ibu kandungnya.
Kebebasan Adalah Hak Setiap Individu
Jelas banget Film Escape sangat kuat dan lantang menyuarakan kebebasan seseorang meraih haknya. Melalui karakter Kyu-nam, kamu akan dibikin paham atas motivasinya: Dia nggak hanya melarikan diri dari batasan fisik yang dikenakan oleh pemerintah, tapi juga dari belenggu mental yang mengikatnya.
Kyu-nam seolah-olah mewakili banyak orang yang terpaksa menghadapi kenyataan keras di negara otoriter, di mana kebebasan berpendapat dan bertindak sangat dibatasi. Perjuangannya melawan sistem menindas ini, menggambarkan keinginan manusia untuk hidup tanpa rasa takut, dengan hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.
Sampai di sini kita sepakat ya, semua manusia punya hak yang harus dijunjung tinggi.
Film Escape benar-benar menggambarkan ketegangan antara individu yang ingin meraih kebebasan, dengan melawan negara yang mengekangnya. Setiap keputusan yang diambil oleh Kyu-nam selalu diwarnai risiko, dan itu bikin penonton ikut tegang.
Dalam setiap langkahnya, baik diriku maupun dirimu, akan diajak untuk merasakan ketegangan yang dirasakan Kyu-nam—bagaimana dia harus bertindak cerdas dan melangkah hati-hati untuk menghindari jebakan yang dipasang oleh pemerintah otoriter, termasuk melawannya langsung.
Ada scene dalam Film Escape yang seakan-akan menampilkan simbolisme dari kebebasan. Misalnya, momen ketika Kyu-nam berdiri di tempat terbuka setelah berhasil melewati batas wilayah, itu menjadi lambang harapan dan kebebasan yang baru. Meskipun penonton nggak bisa langsung bernapas lega karena Kyu-nam dihadapkan pada serangan seseorang. Asli, bikin tegang.
Melalui akting Lee Je-hoon yang begitu meyakinkan, jadinya Film Escape nggak cuma jadi perjalanan menyentuh, tapi juga sebuah pengingat buat kita, betapa pentingnya menghargai dan memperjuangkan kebebasan yang seringkali dianggap remeh. Selamat nonton ya.
Baca Juga
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil
-
Imbas Ulah Lembaga Sensor, Kenikmatan Nonton Film The Red Envelope Jadi Hilang
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu
-
Review Film Summer of 69: Kisahnya Nakal tapi Berkesan
-
Dari Komik ke Film, Garuda Eleven Siap Guncang Animasi Indonesia!
Artikel Terkait
-
Ulasan Uglies, Film Fiksi Apokaliptik dengan Narasi yang Terlalu Dipaksakan
-
Review Film Wolfs: Tegang tapi Bikin Ketawa
-
Review Film Fly Me to the Moon: Romansa di Balik Misi Apollo 11 NASA
-
Sinopsis Film Tulang Belulang Tulang, Upaya Kemendikbudristek Angkat Tradisi Unik Keluarga Batak
-
Ulasan Film The Lighthouse: Kisah Suram Penjaga Mercusuar yang Terisolasi
Ulasan
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil
-
Ulasan Novel Holly: Rahasia Mengerikan di Balik Rumah Pasangan Terhormat
-
Dari Anak Nakal Jadi Pahlawan Kota: Kisah Seru di Balik The Night Bus Hero
-
Imbas Ulah Lembaga Sensor, Kenikmatan Nonton Film The Red Envelope Jadi Hilang
Terkini
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?
-
5 Rekomendasi Serial Kerajaan Netflix yang Tak Kalah Seru dari Bridgerton
-
Aprilia Tolak Tawaran Jorge Martin, Honda Sudah Siapkan Senjata?