
Beberapa hari berada di Purwakarta Jawa Barat membuat saya tahu banyak hal tentang Kota di Bumi Parahyangan ini. Termasuk bangunan peninggalan kolonial yang hingga kini tetap digunakan, meski usianya sudah lebih dari satu abad.
Salah satu bangunan yang menyita perhatian saya adalah Stasiun Kereta Api Purwakarta setelah turun dari KA Harina dari Surabaya. Memiliki desain khas kolonial Belanda ternyata stasiun ini memiliki penting dari sejarah perkeretaapian Indonesia.
Konon tempat ini telah menjadi saksi perkembangan dan perubahan yang signifikan sepanjang lebih dari satu abad transportasi kereta di Indonesia khususnya jalur Jawa Barat.
Stasiun yang terletak di Jalan Kornel Singawinata No 1, Purwakarta ini bukan hanya sebuah tempat transit penumpang saja, tetapi juga sebuah penanda bersejarah yang mengingatkan kita akan perjalanan Panjang jejak si kuda besi yang mengalungi Jawa ini.
Awal Mula Sebuah Bangunan Penanda Perjalanan
Stasiun Kereta Api Purwakarta berdiri pada tahun 1902, bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api baru yang menghubungkan Batavia (Red. Jakarta) dan Bandung.
Jalur baru ini melalui Cikampek-Purwakarta dan memiliki peran strategis dalam perjalanan kereta api dari Batavia ke Bandung, mengurangi waktu perjalanan yang sebelumnya memakan waktu lebih lama.
Sebelumnya, perjalanan kereta api antara Batavia dan Bandung melintasi rute yang melewati Bogor dan Cianjur, jalur ini kala itu diresmikan pada tanggal 17 Mei 1884. Meskipun telah menghubungkan dua kota utama ini, namun memerlukan lebih banyak waktu perjalanan.
Pun pemerintah Hindia Belanda melihat pentingnya membangun jalur kereta api Batavia-Karawang sebagai langkah strategis untuk menguasai hubungan langsung antara Priangan, yang merupakan pusat perkebunan dan pertanian, dengan Batavia sebagai gerbang pelabuhan.
Peran Strategis dalam Sejarah Perkeretaapian
Stasiun Kereta Api Purwakarta tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit bagi penumpang kereta api, tetapi juga sebagai saksi bisu perkembangan dan perubahan sejarah. Sebab dalam perjalanannya masa itu, stasiun ini menjadi bagian penting dalam sistem transportasi kereta api di Pulau Jawa.
Sangking pentingnya stasiun ini tidak hanya terbatas pada aspek transportasi, tetapi juga dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sosial di daerah sekitarnya.
Stasiun ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Purwakarta selama bertahun-tahun. Utamanya saat cultuurstelsel yang notabene ide Van den Bosch yang mewajibkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor mulai dari teh, kopi, dan kakao.
Mengenang Perjalanan Panjang Stasiun yang Jadi Kebanggaan
Stasiun Kereta Api Purwakarta juga memiliki bengkel lokomotif yang penting selama masa penggunaan lokomotif uap. Sebagai titik awal dari rel yang menanjak dan berkelok, stasiun ini menjadi tempat persiapan lokomotif uap pengganti untuk mengatasi medan yang lebih sulit
Meskipun era lokomotif uap berakhir pada tahun 1980-an, pengaruh dan sejarah bengkel lokomotif di stasiun ini masih bisa dirasakan hingga hari ini.
Meskipun kini Stasiun Kereta Api Purwakarta tidak lagi berperan sebagai tempat penyimpanan material berat atau bengkel lokomotif seperti masa lalu, ia tetap menjadi stasiun kereta api penting yang melayani penumpang kereta api dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, stasiun ini telah melalui banyak perubahan dalam sistem kereta api, tetapi tetap menjadi bagian yang penting dalam sejarah panjang perkeretaapian Indonesia.
Nuansa Sejarah Panjang Perkeretaapian yang Melekat
Saat ini, Stasiun Kereta Api Purwakarta mungkin telah mengalami berbagai perubahan dalam perannya di dunia perkeretaapian.
Namun, dalam bangunan ini masih kental nuansa sejarah panjang perkeretaapian Indonesia yang tersemat. Setiap peron, rel, dan bangunan mungkin menyimpan banyak kisah perjalanan yang telah terjadi selama bertahun-tahun.
Mengunjungi Stasiun Kereta Api Purwakarta bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan melintasi waktu. Tempat ini merupakan saksi bisu bagaimana para pekerja yang membangun dan merawatnya selama bertahun-tahun melalui perjalanan kereta api di Indonesia yang terus berkembang.
Sejarah Stasiun Kereta Api Purwakarta mencerminkan perkembangan sistem kereta api Indonesia yang penting. Tentu dalam banyak hal, stasiun ini adalah saksi bisu dari perubahan besar dalam transportasi kereta api di wilayah tersebut dan memiliki tempat istimewa dalam warisan budaya dan sejarah Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Toko Sentral, Toko Roti Legendaris di Jember yang Berusia Hampir Satu Abad
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Mimpi Naik Kereta dari Situbondo ke Jember: Mungkinkah Jalur Panarukan-Kalisat Segera Aktif?
-
Surat Cinta untuk Prabowo, Tolong Selamatkan Pariwisata Jember, Pak!
Artikel Terkait
-
Komunitas Tjilatjap History Luncurkan Buku Pernik-pernik Sejarah Cilacap
-
Kampanye Terbuka Paslon Ketua OSIS SMA Negeri 1 Purwakarta Jelang Pemilihan
-
Berlaku Mulai 15 Oktober, Naik KAI Progo Kini Tak Lagi Dapat Kursi Tegak
-
KAI Catat Nilai 87,99% di ICORPAX 2023
-
Sejarah Hari Santri: Diperingati 22 Oktober, Resolusi Jihad hingga Peran Besar Santri dalam Kemerdekaan Indonesia
Ulasan
-
Ulasan Buku Happiness is Homemade: Mencari Arti Bahagia dari Hal Sederhana
-
Dwilogi Kembara Rindu: Jejak Sunyi Seorang Pemuda di Tanah Lampung Barat
-
Buku 'Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja', Teman saat Kamu Merasa Sendiri
-
SHINee Pecahkan Teka-teki Cinta yang Rumit di Lagu Enerjik "Code"
-
Ulasan Pump Up the Healthy Love: Ketika Patah Hati Berujung Cinlok di Gym
Terkini
-
4 Ide Gaya Harian Stylish ala Chaeryeong ITZY, Cocok untuk Kamu Coba!
-
Piala Asia U-23: Menanti Debut Gerald Vanenburg, Saatnya Buktikan Kapasitas
-
10 Rekomendasi Laptop Asus Mahasiswa: Budget Aman, Spek Menawan
-
4 Look Minimalis Stylish ala Rei IVE, Dominasi Putih yang Anti-Gagal!
-
Siap! Jorge Martin Tinggal Tunggu Keputusan Medis untuk Kembali ke MotoGP