Timo Tjahjanto kembali dengan karya terbarunya, "The Shadow Strays", yang langsung tayang di Netflix mulai 17 Oktober 2024. Setelah mencuri perhatian di Toronto International Film Festival (TIFF), film ini membawa energi brutal khas Timo dengan sentuhan emosional yang tak terduga.
Sutradara yang terkenal lewat film-film seperti The Night Comes For Us dan Rumah Dara ini menyuguhkan sebuah cerita aksi yang penuh adrenalin, namun juga menyorot dilema moral yang kuat.
Sinopsis Film The Shadow Strays
Film ini berkisah tentang seorang agen rahasia bernama 13, diperankan dengan apik oleh Aurora Ribero. 13 adalah produk dari organisasi bayangan bernama "The Shadows", yang melatihnya untuk menjadi alat pembunuh yang sempurna.
Hidupnya sepenuhnya didedikasikan untuk menjalankan misi-misi mematikan hingga suatu hari di Jepang, pertemuannya dengan seorang anak kecil mengubah segalanya.
Keputusan 13 untuk menyelamatkan anak itu mengkhianati prinsip-prinsip yang dia pelajari seumur hidupnya, dan ia pun menjadi buronan organisasi yang membesarkannya.
Review Film The Shadow Strays
Cerita film ini sarat dengan aksi intens, namun di balik itu, Timo mengemas kisah yang lebih mendalam tentang pengorbanan, rasa kemanusiaan, dan pilihan moral.
Seperti karya-karya sebelumnya, Timo tak segan menampilkan adegan-adegan kekerasan yang eksplisit, namun kali ini dibalut dengan drama emosional yang kuat.
Aurora Ribero tampil memukau sebagai 13. Ia mampu memerankan karakter yang tangguh namun rapuh di saat yang bersamaan.
Hana Malasan memerankan mentor 13 dengan ketegangan yang terasa, sedangkan Adipati Dolken, Ali Fikry, dan Andri Mashadi memberikan performa solid sebagai rekan-rekan 13 yang kemudian menjadi musuhnya.
Kehadiran Nobuyuki Suzuki, aktor asal Jepang, menambah nuansa internasional yang semakin memperkuat atmosfer film ini.
Salah satu kekuatan utama film ini adalah bagaimana Timo merancang adegan aksinya. Setiap koreografi pertarungan terasa brutal dan tak terduga, sangat khas gaya Timo yang penuh intensitas.
Sinematografer Gunnar Nimpuno berhasil menangkap setiap adegan dengan estetika visual yang keren, mengombinasikan warna-warna gelap dan pencahayaan dramatis yang mencerminkan suasana hati karakter utamanya.
"The Shadow Strays" bukan sekadar film aksi biasa. Ini adalah perpaduan antara aksi brutal yang memuaskan dan cerita emosional yang menyentuh.
Timo Tjahjanto kembali menunjukkan bahwa ia adalah salah satu sineas Indonesia yang piawai dalam mengemas kekerasan dengan narasi yang berbobot. Bagi penggemar film aksi dan thriller, "The Shadow Strays" wajib masuk dalam daftar tonton!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dapur Berhantu: Teror Mistis Mengintai Chef Ambisius di House of Spoils
-
Review Film Perewangan: Teror Mistis dalam Pesugihan Rumah Makan!
-
Review Film My Annoying Brother, Komedi Mengharukan tentang Arti Keluarga
-
Review Film Venom: The Last Dance, Aksi Terakhir yang Intens dan Brutal
-
Romansa Rasa Bestie dengan Kritik Sosial dalam Film Love in the Big City
Artikel Terkait
-
Syuting Film Pulung Gantung, Nadia Bulan Sofya Sampai Susah Tidur
-
Rania Putrisari Jadi Enggan Buru-Buru Menikah Usai Perankan Korban KDRT
-
Film The Kissing Booth: Antara Cinta dan Persahabatan
-
Temukan Kenyamanan di Industri Layar Lebar, Erika Carlina Punya Target Besar Tahun 2025
-
Rania Putrisari Bawa Pulang Luka Lebam Pasca Syuting
Ulasan
-
Review Buku 'Keeper Lost Cities Lodestar'; Melawan Penjahat dengan Keadilan
-
Pantai Kembar Terpadu, Destinasi Wisata di Kebumen yang Bersih dan Nyaman
-
Taman Wisata Bougenville, Tempat Healing Asik Cocok Buat Liburan Tahun Baru
-
Digaji Berapa? Webtoon The Mafia Nanny: Ketika Jadi Pengasuh Anak Mafia!
-
Mengenal Karya Sastra Lewat Buku Ensiklopedia Sastrawan Indonesia
Terkini
-
YG Angkat Suara Tanggapi Rumor Mino WINNER Absen Tugas Selama Wamil
-
Rilis Teaser Baru, Lisa BLACKPINK Pamer Tradisi Thailand di Serial White Lotus 3
-
Sukses Besar, When the Phone Rings Tuai Pujian dari Penulis Web Original
-
Ryu Jun Yeol dan Sul Kyung Gu Digaet Bintangi Drama Korea Adaptasi Webtoon
-
Prank Berlebihan dan Konten Kosong: Hiburan atau Racun Digital?