Spy House adalah webtoon bergenre drama yang digambar oleh Beck ho an. Sementara ceritanya oleh SOON dan AGUR.
Sinopsis
Choi Jian adalah seorang agen intelijen negara yang tengah memburu Invisible Man, buronan pembawa senjata pemusnah massal yang disebut tanduk kambing.
Namun, di tengah pengejaran, dia menyaksikan kematian seniornya yang ia cintai dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.
Tiga tahun kemudian, Jian tak sengaja menemukan seseorang dengan tato kupu-kupu menyerupai Invisible Man saat sedang mengantar pesanan ayam restoran keluarganya.
Akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke share house tempat pemilik tato kupu-kupu tersebut tinggal untuk membuktikan kecurigaannya.
Berhasilkah Jian membalaskan dendam kematian orang yang dicintainya?
Artwork yang Memukau
Salah satu daya tarik utama webtoon Spy House menurut saya adalah artwork yang detail dan ekspresif.
Karakter-karakternya digambar dengan ciri khas yang jelas. Choi Jian, karakter utama, digambarkan sebagai wanita yang kuat dan bertekad. Emosi-emosinya diungkapkan dengan jelas melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya.
Karakter-karakter pendukung, termasuk teman-teman serumah Jian di share house juga digambar dengan baik, masing-masing dengan penampilan dan kepribadian khas mereka sendiri.
Latar tempat dalam webtoon ini juga sangat rinci, menampilkan berbagai lokasi perkotaan di Korea Selatan dengan detail yang memikat. Dari jalan-jalan kota yang ramai hingga gedung-gedung tinggi, masing-masing digambar dengan detail yang cermat.
Plot yang Menarik, Tapi Lambat
Webtoon Spy House berhasil menarik perhatian saya dengan premis yang kuat, di mana Choi Jian bertemu kembali dengan seseorang yang diduga kuat sebagai pembunuh seniornya.
Namun, alur cerita terasa lambat di bagian tengah karena terlalu banyak subplot yang tidak berhubungan dengan plot utama.
Hal ini bisa membuat pembaca kehilangan minat karena cerita sedikit melenceng dari fokus utama.
Kelebihan Webtoon 'Spy House'
Premis webtoon Spy House, tentang balas dendam dan misteri berhasil memikat perhatian saya sejak awal.
Cerita berkembang dengan baik, mengungkapkan detail-detail penting secara bertahap, membuat saya penasaran dan ingin terus membaca.
Webtoon Spy House menghadirkan alur yang penuh kejutan yang berhasil memikat saya.
Webtoon ini menghadirkan kejutan pengkhianatan yang tidak terduga dari seseorang yang dipercaya oleh karakter utama.
Cerita sering melompat antara masa lalu dan masa kini, memberikan petunjuk kepada pembaca untuk memahami peristiwa yang sebenarnya.
Webtoon Spy House menghadirkan humor yang segar melalui karakter-karakter yang ekspresif dan situasi tak terduga, seperti karakter menampilkan wajah sedih yang sangat lucu dan gaya tubuh yang konyol saat situasi tertentu.
Karakter juga melakukan hal-hal yang tidak terduga ketika suasana cerita lagi tegang.
Webtoon Spy House berhasil mengejutkan saya dengan plot twist yang tidak terduga di akhir cerita.
Terungkap bahwa orang yang dicurigai sebagai pembunuh oleh karakter utama sebenarnya bukanlah pelaku yang sesungguhnya.
Kekurangan Webtoon 'Spy House'
Alur cerita di bagian tengah terasa lambat karena terlalu banyak subplot yang tidak ada hubungannya dengan plot utama.
Hal ini bisa membuat pembaca kehilangan minat karena cerita sedikit melenceng dari fokus utama.
Rekomendasi
Webtoon Spy House akan cocok untuk pembaca yang menyukai webtoon bergenre drama dengan elemen thriller dan misteri.
Bagi mereka yang tertarik dengan kisah balas dendam, intrik, dan pengkhianatan, webtoon Spy House menawarkan premis yang menarik.
Selain itu, pembaca yang menikmati webtoon dengan plot twist yang tak terduga serta cerita yang penuh dengan kejutan dan humor akan menemukan webtoon Spy House sebagai hiburan yang seru.
Meskipun ada kritik tentang alur yang terasa lambat di tengah cerita, pengungkapan detail secara bertahap dan kejutan di akhir cerita tetap membuatnya layak untuk diikuti.
Kesimpulan
Webtoon Spy House bercerita tentang Choi Jian, seorang mantan agen intelijen yang mencoba membalas dendam atas kematian senior yang dicintainya.
Tiga tahun setelah berhenti bekerja, dia menemukan petunjuk baru dan pindah ke share house untuk menyelidiki lebih lanjut.
Webtoon ini memukau dengan artwork yang detail dan ekspresif.
Meskipun plotnya menarik dengan elemen balas dendam dan misteri, alurnya terasa lambat ketika di bagian tengah cerita karena subplot yang kurang relevan.
Namun, pengungkapan detail secara bertahap dan kejutan di akhir cerita menjadikannya tetap layak diikuti.
Webtoon Spy House cocok bagi penggemar webtoon drama dengan elemen thriller, misteri, dan webtoon yang penuh plot twist.
Baca Juga
-
Resensi Buku Mengarang Itu Gampang, Sukses Menulis ala Arswendo Atmowiloto
-
Resensi Buku 'Generation Gap(less)', Strategi Komunikasi Lintas Generasi
-
Resensi Buku 'Goodbye, Things', Hidup Bahagia dengan Sedikit Barang
-
Ulasan Memento Pseudo-Daycare, Webtoon Petualangan yang Tak Biasa
-
Review Buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring: Belajar Memaknai Duka
Artikel Terkait
-
Ulasan Webtoon Our Secret Alliance: Perjanjian Palsu Ubah Teman Jadi Cinta
-
Webtoon My Reason to Die: Kisah Haru Cinta Pertama dengan Alur Tak Terduga
-
5 Fakta Menarik Drama 'Crushology 101', Cinta Segitiga yang Bikin Dilema!
-
My Three Annoying Brothers, Suka Duka Jadi Adek Bungsu Para Cogan Populer
-
Ikuti Hatimu dan Hidungmu: Perspektif Unik dari The God of High School
Ulasan
-
Review Anime Girumasu, Ketika Lembur Jadi Motivasi Memburu Monster Terkuat
-
Review The Resident: Niat Mengkritik Sistem Medis, Tapi Jadi Seklise itu?
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
Terkini
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
Bedah Karakter dalam 'Weak Hero Class 2', Siapa yang Paling Kuat?
-
Novel 'The Champhor Tree' Keigo Higashino Akan Hadir dalam Versi Anime
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme