Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ardina Praf
Novel Laut Pasang 1994 (gramedia.com)

'Laut Pasang 1994' karya Lilpudu adalah novel adaptasi dari kisah di Wattpad yang mengambil inspirasi dari peristiwa tsunami Banyuwangi pada tahun 1994.

Berlatar tahun 1988, novel ini menggambarkan kehidupan sebuah keluarga besar di Banyuwangi, yang terdiri dari ayah, ibu, tujuh anak laki-laki, dan kakek mereka (Si Mbah).

Dengan mengusung tema tragedi yang menyayat hati, novel ini menawarkan perspektif emosional yang mendalam dan pelajaran sejarah yang mungkin belum banyak diketahui orang.

Salah satu kelebihan utama novel ini adalah kemampuannya mengajak pembaca untuk benar-benar merasakan tragedi yang dihadapi oleh tokoh-tokohnya.

Gaya penulisan Lilpudu yang rapi dan lugas membuat pembaca terhanyut dalam cerita, hingga ikut merasakan kegetiran, ketakutan, dan harapan di tengah-tengah cobaan.

Penceritaannya yang penuh emosi membuat novel ini terasa hidup dan mampu menguras perasaan pembaca.

Namun, perpindahan alur maju-mundur dalam cerita ini terkadang cukup membingungkan. Transisi yang kurang mulus memerlukan perhatian ekstra dari pembaca untuk mengikuti perubahan waktu dalam kisah ini, yang mungkin harus dibaca beberapa kali agar lebih mudah dipahami.

Bagi pembaca yang menginginkan pengalaman membaca yang penuh emosi dan sarat makna, Laut Pasang 1994 adalah pilihan tepat.

Novel ini tidak hanya menyentuh sisi emosional pembaca, tetapi juga menyuguhkan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas keluarga, dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan.

Melalui kisah yang penuh tantangan ini, Lilpudu seolah mengingatkan kita akan pentingnya menghargai kebersamaan dan tidak mudah menyerah menghadapi badai kehidupan.

Lilpudu menyampaikan betapa pentingnya memelihara hubungan keluarga, memaafkan, dan saling menguatkan di masa-masa sulit.

Novel ini juga mengingatkan pembaca tentang arti dari menghargai setiap momen kehidupan untuk selalu menggunakan waktu sebaik mungkin dan berbuat baik bagi orang-orang di sekitar kita.

Hal lain yang patut diapresiasi adalah bagaimana Lilpudu membangun karakter-karakter yang kuat dan kompleks. Setiap anggota keluarga dalam cerita ini memiliki sifat dan keunikan masing-masing, yang diperlihatkan dengan jelas melalui interaksi mereka.

Ada perasaan sayang, konflik kecil, dan rasa saling ketergantungan yang membuat mereka tampak nyata dan relatable.

Karakterisasi ini memperkuat ikatan emosional pembaca dengan cerita, karena mereka bisa memahami dan merasakan ikatan keluarga yang kuat di tengah ancaman dan kesulitan.

Secara keseluruhan, 'Laut Pasang 1994' adalah novel yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh hati dan memberikan pembelajaran hidup yang mendalam, membuatnya layak dibaca bagi siapapun yang mencari kisah inspiratif yang berakar pada peristiwa nyata.

Ardina Praf