Novel “Cantik Itu Luka” adalah novel yang ditulis oleh Eka Kurniawan, yang mengisahkan tentang kehidupan seorang perempuan cantik bernama Dewi Ayu. Dewi Ayu adalah sosok yang memiliki kecantikan luar biasa, tetapi di balik pesonanya, ia menyimpan berbagai luka dan luka batin yang mendalam. Kisah ini menggabungkan elemen realisme magis dengan kritik sosial, menciptakan narasi yang kaya akan makna dan simbolisme.
Novel "Cantik Itu Luka" adalah karya pertama Eka Kurniawan yang berhasil meraih penghargaan World Readers pada tahun 2016. Selain itu, Novel ini juga berhasil menjadi buku best-seller yang diterjemahkan ke lebih dari 34 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Jepang, Perancis, Denmark, Yunani, Korea, dan Tiongkok. Hal ini membuat nama Eka Kurniawan menjadi dikenal di kancah internasional.
Berkisah seorang perempuan bernama Dewi Ayu yang lahir di sebuah desa kecil di Indonesia, di tengah keluarga yang memiliki latar belakang yang beragam. Ibunya, seorang perempuan yang sangat cantik, mengalami kehidupan yang penuh kesulitan akibat kecantikannya, sedangkan ayahnya memiliki karakter yang keras. Latar belakang keluarga ini membentuk pandangan Dewi Ayu tentang dunia dan kecantikan.
Seiring berjalannya waktu, Dewi Ayu tumbuh dewasa, kecantikannya mulai menarik perhatian banyak pria. Namun, kecantikan ini juga membawa banyak masalah dalam hidupnya. Ia menjadi objek dari berbagai keinginan dan harapan, yang sering kali tidak memperhatikan perasaannya sendiri. Kecantikan yang seharusnya dianggap sebagai anugerah justru menjadikannya sasaran eksploitasi dan penghakiman.
Dewi Ayu terjebak dalam berbagai hubungan yang rumit. Ia jatuh cinta pada seorang pria bernama Rudi, yang awalnya menghargai dirinya sebagai individu, bukan hanya sebagai objek kecantikan. Namun, hubungan mereka diwarnai oleh konflik dan pengorbanan, yang menguji ketahanan dan kekuatan Dewi Ayu.
Ketika Rudi terlibat dalam dunia politik yang penuh intrik, hubungan mereka semakin rumit dan Dewi Ayu harus menghadapi kenyataan pahit dari cinta yang seharusnya membawa kebahagiaan.
Novel ini tidak hanya berfokus pada cinta, tetapi juga menggambarkan berbagai tragedi yang dialami Dewi Ayu. Kehilangan orang-orang terdekatnya, pengalaman traumatis, dan tekanan dari masyarakat semakin menambah beban emosional yang harus ditanggungnya. Dalam perjalanan ini, pembaca diperkenalkan pada berbagai karakter yang memberikan dampak signifikan dalam hidupnya, baik positif maupun negatif.
Melalui cerita Dewi Ayu, Eka Kurniawan menyampaikan kritik sosial yang mendalam mengenai bagaimana masyarakat memandang perempuan dan kecantikan. Novel ini mengeksplorasi tema-tema seperti patriarki, ekspektasi sosial, dan bagaimana perempuan sering kali terjebak dalam stereotip. Dewi Ayu menjadi simbol dari perjuangan melawan norma-norma yang membatasi, serta pencarian jati diri di tengah tekanan tersebut.
“Cantik Itu Luka” adalah novel yang menggugah dan penuh makna, mengajak pembaca untuk merenungkan isu-isu sosial dan budaya yang relevan. Dengan alur cerita yang kuat dan penggambaran karakter yang mendalam, Eka Kurniawan berhasil menciptakan kisah yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang cinta, kehilangan, dan penerimaan diri. Novel ini menjadi cermin bagi pembaca untuk melihat bagaimana kecantikan dan luka bisa saling terkait dalam perjalanan hidup seseorang.
Baca Juga
-
Mengurai Benang Kusut Persahabatan dalam Novel Other People's Summers
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Ulasan Novel Julie Chan is Dead: Dampak Negatif dari Kepopuleran Instan
-
Ulasan Novel She Didn't See It Coming: Misteri Hilangnya Istri dan Ibu
-
Ulasan Novel The Tenant: Suara Misterius dan Bau Busuk dari Penyewa Baru
Artikel Terkait
-
Dari Anak Nakal Jadi Pahlawan Kota: Kisah Seru di Balik The Night Bus Hero
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
-
Mengurai Benang Kusut Persahabatan dalam Novel Other People's Summers
-
Dari Panti Asuhan ke Langit Malam, Kisah Haru di Novel The Star Outside My Window
-
Ulasan Novel Julie Chan is Dead: Dampak Negatif dari Kepopuleran Instan
Ulasan
-
Dari Anak Nakal Jadi Pahlawan Kota: Kisah Seru di Balik The Night Bus Hero
-
Imbas Ulah Lembaga Sensor, Kenikmatan Nonton Film The Red Envelope Jadi Hilang
-
Wisata Air Terjun Lapopu, Disebut-sebut Tertinggi di Sumba
-
Review Lagu Wide Awake: Ajakan Bertahan Saat Dunia Terasa Sedang Runtuh
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
Terkini
-
Agensi Umumkan aespa dan IZNA Bersiap untuk Comeback pada Juni 2025
-
5 Penjahat Boku no Hero Academia yang Layak Dimaafkan, Siapa Saja?
-
6 Rekomendasi Drama China dari Pemain The Prisoner of Beauty
-
Gebrakan Baru Kluivert untuk Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Comeback!
-
Bad Hair Day? Nggak Lagi! Intip 5 Gaya Rambut Simpel ala Go Min Si