Buku puisi Struktur Cinta Yang Pudar karya Ibe S. Palogai adalah kumpulan puisi yang memadukan tema cinta dan pencarian jati diri dengan kuat. Dalam buku ini, cinta bukan sekadar kisah romansa yang indah, tetapi lebih banyak tentang sisi gelap dan perihnya—mengenang sesuatu yang hilang, perasaan ditinggalkan, serta perjuangan melupakan luka masa lalu.
Buku ini dibuka dengan puisi Identitas Kesepian, yang secara langsung mengundang pembaca masuk ke dalam dunia yang penuh rasa hampa dan pertanyaan eksistensial. Sejak awal, penulis menegaskan bahwa cinta yang dibicarakan bukan cinta yang sederhana, tetapi cinta yang membawa trauma dan luka.
Ibe menyoroti bagaimana cinta seringkali tidak sejalan dengan kebahagiaan. Dalam bait-bait puisinya, kita bisa merasakan bahwa penulis kerap berada dalam konflik batin antara menerima dan melawan kenangan pahit.
Selain tema cinta, buku ini juga mengangkat tema kesendirian, penyesalan, dan krisis identitas. Penulis menggambarkan krisis ini dengan kata-kata yang lugas namun penuh emosi. Beberapa puisi memperlihatkan penulis yang seolah tersesat dalam memori masa lalu dan sulit lepas dari rasa kecewa.
Hal ini membuat puisi-puisi dalam buku ini terkesan melankolis, tetapi juga jujur dan menyentuh hati pembaca yang pernah merasakan patah hati atau krisis hidup.
Secara teknik, puisi-puisi dalam buku ini menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna. Penggunaan metafora yang berulang seperti api, kenangan, dan luka menciptakan suasana yang konsisten. Namun, bagi pembaca yang terbiasa dengan puisi-puisi bertema cinta yang serupa, mungkin tidak banyak yang terasa baru atau mengejutkan dalam segi gaya penulisan.
Menurut saya, Struktur Cinta Yang Pudar adalah karya yang cocok bagi mereka yang ingin merenungi kembali pengalaman cinta dan kehilangan. Meski beberapa puisi terasa mirip dengan karya penyair lain, kesan personal dan emosi yang ditampilkan tetap memberikan pengalaman membaca yang menarik.
Buku ini bisa menjadi teman baik saat kita berada di masa-masa sulit, mengajak kita untuk menghadapi kesedihan dengan lebih berani. Buku yang bisa kamu miliki dan baca untuk sekali duduk.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi
-
Perebutan Kesempatan dalam Novel Enam Mahasiswa Pembohong
-
Ulasan Novel Celestial Alphas, Saat Pengkhianatan Mengubah Segalanya
-
Rahasia dan Petualangan Mistis dalam Novel Ghost Roast
-
Kisah Rivalitas yang Berujung Romantis dalam Novel "Beg, Borrow, or Steal"
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Ulasan Novel Animal Farm karya George Orwell: Revolusi Menjadi Tirani
-
Ulasan Novel 1984 karya George Orwell: Kengerian Dunia Totalitarian
-
Review Novel 'Perjalanan Menuju Pulang': Pulang Tak Selalu Soal Rumah
Ulasan
-
Review Qodrat 2: Lebih Religius dan Lebih Berani Menebar Teror!
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
Terkini
-
Gelar Konferensi Pers, Drama Kim Soo-hyun 'Knock-Off' Terancam Tak Tayang
-
Film Muslihat: Tipu Daya Iblis di Panti Asuhan, Siapa yang Akan Tersesat?
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
4 Karakter Wanita dalam Drama China yang Badass Abis, Anti Menye-Menye