Kisah Angel yang kehilangan kakaknya dalam My Idiot Brother (2014) berlanjut melalui sekuelnya, Angel: Kami Semua Punya Mimpi. Berbeda dengan film pertama, sekuel ini menghadirkan beberapa pemeran baru seperti Beby Tsabina, Merry Riana, Ari Irham, Fico Fachriza, Dani Aditya, dan Via Vallen.
Sutradara dan penulisnya juga berganti menjadi Baskoro Adi Wuryanto dan Ivan Hamdhani Putera, yang sekaligus melakukan debut penyutradaraan. Meskipun diilhami oleh karya Agnes Davonar, film produksi Fast Films ini membawa tantangan baru. Jadi, bagaimana nasib film ini?
Sinopsis Angel: Kami Semua Punya Mimpi
Kehidupan Angel (Beby Tsabina) tampak suram setelah kehilangan kakaknya. Setiap hari ia murung dan merasa bersalah karena terlambat menyadari perhatian dan kasih sayang kakaknya. Namun, Angel tetap harus melangkah maju.
Orang-orang di rumahnya, termasuk sang ayah (Donny Kusuma), menyarankannya untuk berkuliah di luar kota. Di tempat pendidikan tambahan untuk para difabel, Cahaya Harapan, Angel bertemu Andro (Fico Fachriza) yang sangat mirip dengan kakaknya.
Emosi yang Kuat, Eksekusi yang Kurang
Film ini mampu menggugah emosi penonton melalui momen-momen dramatis yang sangat kuat. Namun, keberhasilan ini tampaknya menjadi salah satu dari sedikit kelebihannya.
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan, "Film yang bisa membuat mudah menangis belum tentu film yang bagus". Sayangnya, baik penulis maupun sutradara tampaknya tidak terlalu memperhatikan hal ini. Selama cerita yang disajikan berhasil mengharukan, aspek teknis film sering diabaikan.
Performa Akting yang Menonjol
Olah peran Beby Tsabina kembali mencuri hati penonton dengan permainan dramatisnya. Sepanjang naskah tidak melakukan kesalahan besar, ia mampu menyampaikan emosi yang dimaksud ke penonton. Beberapa kali ia berhasil melakukan ini melalui perannya dalam film lain seperti Rentang Kisah (2020) dan Scandal Makers (2023).
Selain Beby, Brilliana Desy dan Ari Irham juga memberikan performa yang cukup baik, meskipun Ari Irham masih menunjukkan fluktuasi dalam konsistensi aktingnya.
Kesan Menonton Angel: Kami Semua Punya Mimpi
Film ini memang membawa emosi yang kuat, tetapi penulisan naskahnya masih kurang mulus dan rapi. Banyak motif yang lemah dan transisi yang tiba-tiba, membuat alur cerita mudah ditebak.
Meskipun begitu, permainan Beby Tsabina berhasil menolong film ini. Namun, sekuel ini tidak lebih bergejolak dibandingkan film pertamanya.
Jika Anda mencari film dengan emosi mendalam, Angel: Kami Semua Punya Mimpi bisa menjadi pilihan, meskipun ada beberapa kekurangan dalam eksekusi ceritanya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Film Ditto, Kisah Cinta Remaja di Tahun Berbeda
-
Ulasan Film We Have a Ghost, Kisah Hantu Misterius Penunggu Rumah
-
Ulasan Film Jin Qorin: Kisah Horor Jin Pendamping Manusia
-
Ulasan Film Diponegoro 1830, Akhir Kisah Penangkapan Pangeran Diponegoro
-
Ulasan Film Dungeons & Dragons Honor Among Thieves, Aksi Mencuri Relik
Artikel Terkait
-
Agak Lain, Arbani Yasiz Tak Harus Pergi Liburan buat Segarkan Pikiran
-
Hadirkan Kerajaan Setan, Erika Carlina Sebut Pabrik Gula jadi Film yang Berani Ambil Risiko
-
Ulasan Film Devils Stay, Teror Horor di Sekitar Jenazah Anak Dokter
-
Sinopsis Modal Nekad, Film Perdana Gempi bareng Ortu
-
6 Fakta Film Superman Arahan James Gunn, Aksi Terbang Terinspirasi Top Gun
Ulasan
-
Review War of the Worlds: Film yang Mengandung Product Placement Berlebihan
-
Novel Lessons in Chemistry: Perempuan yang Mengubah Cara Pandang Dunia
-
Ulasan Novel Selamat Tinggal: Ketika Hukum Tak Lagi Gagah dalam Kebenaran
-
Ulasan Film Merah Putih: One For All, Niat Baik yang Tersandung Eksekusi!
-
Ulasan Film Panggilan dari Kubur: Ketika Cinta Ibu Jadi Teror Mengerikan!
Terkini
-
Tampil Makin Anggun! 6 Rekomendasi Heels Elegan untuk Padanan Kebaya Wisuda
-
Mau Tampil Modis? Intip 4 OOTD Chic ala Park Bo Gum, Bikin Gaya Naik Level
-
Comeback Solo, Joy Red Velvet Kembali Bersinar dengan Lagu Love Splash!
-
Song Joong Ki dan Chun Woo Hee Hidupkan Kembali Cinta Pertama di Drama My Youth
-
Amankan Tiket! V BTS Siap Lempar Bola Pertama di Pertandingan LA Dodgers