Sekuel film selalu menghadirkan tantangan besar lho! Ya, gimana melanjutkan cerita yang sudah sukses besar tanpa kehilangan keunikan yang membuat film pertama begitu memikat. Sulit banget dan inilah yang dihadapi Film Moana 2 yang rilis di bioskop sejak 27 November 2024, sekuel dari Film Moana (2016), salah satu film terbaik Disney.
Sinopsis Film Moana 2
Setelah tiga tahun berlalu sejak petualangan pertama, Moana 2 melanjutkan kisah Moana (Aulii Cravalho) yang kini telah menjelma jadi pemimpin. Dalam film ini, Moana diangkat jadi "Tautai", atau pencari jalan, yang memimpin ekspedisi rakyatnya untuk menavigasi lautan luas. Dalam pencariannya, Moana berambisi menemukan peradaban lain yang serupa dengan sukunya. Bersama karakter-karakter baru yang turut berperan dalam perjalanan ini, Moana berusaha menemukan pulau legendaris Motufetu, yang dipercaya dapat menyatukan umat manusia. Namun, ancaman besar datang dari Nalo (Tofiga Fepulea'i), dewa jahat yang ingin menggagalkan penyatuan tersebut.
Plot Film Moana 2 terasa pengembangan karakternya lho. Namun, gimana dengan seluruh impresiku setelah nonton ini? Lanjut baca sampai kelar ya!
Karakter Lama dan Karakter Baru, juga Visual Apiknya
Yes! Film Moana 2 kembali menampilkan karakter-karakter dari film pertama, seperti Maui (Dwayne Johnson). Ya, tanpa karakter ini, Moana mah nggak bisa berjalan mulus. Dwayne Johnson dengan suaranya kembali menghidupkan karakter yang cukup dirindukan penggemar. Selain itu, muncul juga beberapa karakter baru yang turut mendampingi Moana dalam perjalanannya. Nah, sementara itu, kualitas animasi tetap menjadi daya tarik utama, dengan keindahan samudra dan badai yang visualnya digambarkan begitu indah.
Formula Sekuel yang Terlalu Mirip
Sayangnya tuh, masalah terbesar Film Moana 2, ada pada ‘bagaimana film ini mengulang banyak elemen dari film pertama’. Sangat disayangkan. Ya, meskipun Moana telah berkembang jadi pemimpin yang lebih matang dan bijaksana, perjalanan ceritanya masih terasa mirip dengan film pertama—dengan Moana yang kembali memimpin petualangan melintasi lautan, menghadapi ancaman dari kekuatan jahat, dan bertemu dengan teman-teman baru yang mendukungnya. Yah, gitu-gitu doang!
Bahkan di dalam sekuel ini, kita kembali disuguhkan dengan dinamika yang serupa: Moana menghadapi keraguan pribadi tentang peranannya, pertemuan dengan Maui yang memperkenalkan sedikit humor dan aksi, serta tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan besar. Persis kayak yang pertama!
Yang jelas, kendatipun ada pertumbuhan dan perkembangan karakter, terutama dalam hal kedewasaan dan tanggung jawab, struktur cerita dan tantangan yang dihadapi Moana terlalu familier. Boring deh! Begitulah, aku kayak lagi nonton pengulangan dari perjalanan yang sama, hanya dengan sedikit perbedaan dalam karakter dan tujuan. Sekali lagi, gitu doang!
Tantangan untuk film sekuel memang agak-agak riskan. Ya, menciptakan sesuatu yang baru tanpa mengorbankan esensi dari film sebelumnya memang harus digarap dengan hatinya hati-hati. Sayangnya, Film Moana 2 memang gagal menawarkan inovasi yang cukup baru dan besar untuk menjadikan lanjutannya lebih menarik daripada film pertama.
Karakter-karakter baru seperti Moni, Loto, dan Kele, meskipun diberi peran yang cukup besar, pada akhirnya nggak terlalu ngasih dampak signifikan pada alur cerita. Moni, misalnya, lebih banyak muncul untuk momen komedi, yang rasanya kayak referensi si Maui, sementara Loto cuma kayak jadi versi eksentrik dari Moana, tanpa kontribusi yang berarti pada cerita. Kele, sang ahli pertanian, pun nggak lebih dari pelengkap yang seolah-olah ada tanpa alasan kuat.
Pengulangan formula cerita ini terlihat jelas pada bagian-bagian tertentu, seperti ketika Moana dan timnya menghadapi tantangan besar dan berhasil mengatasinya dengan cara yang terasa terlalu mudah. Di titik ini, aku seriusan bisa merasakan klimaksnya terasa dipercepat, seolah-olah hasil dari pertarungan itu nggak ada dampak yang mendalam buat para karakter, terutama setelah kekuatan Maui yang sempat hilang nggak berpengaruh besar pada jalannya cerita. Sangat disayangkan sekali!
Sebagai perbandingan, Moana pertama berhasil menyuguhkan petualangan yang segar dan berbeda, dengan karakter-karakter yang kuat dan perjalanan yang penuh tantangan yang memaksa Moana untuk tumbuh dan belajar. Namun, dalam Moana 2, ada dariku, ketika sekuelnya terlalu bergantung pada elemen-elemen lama tanpa banyak berinovasi lebih-lebih ngasih kejutan.
Okelah kalau begitu. Film Moana bisa dibilang gagal melampaui kesuksesan film pertama. Dan bila kamu sangat menyukai film ini, boleh kan ya kita beda pendapat? Ups.
Skor: 2,5/5
Baca Juga
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
Kontroversial dan Bikin Naik Darah! Film Ozora Sukses Mengaduk Emosi
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
Artikel Terkait
-
Temani Liburan Tahun Baru, Intip Sinopsis 'Zanna: Whisper of Volcano Isle'
-
Film Sister Death: Kisah Biarawati Muda dengan Kemampuan Supranaturalnya
-
4 Film Hollywood Dibintangi Russel Crowe yang Tayang di Sepanjang 2024
-
Tayang Januari 2025, Film Korea Crypto Man Kenalkan Tiga Pemeran Utama
-
Gak Sabar! Film 'Dark Nuns' Siap Tayang di Indonesia Januari Mendatang
Ulasan
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
Terkini
-
Dinner with Strangers: Jawaban atas Tingginya Tingkat Kesepian di Yogyakarta
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog
-
CERPEN: Mentari yang Bersinar
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
A Quiet Place Part III Masuki Tahap Penulisan, Ini Bocoran dari Emily Blunt