Jejak Balak merupakan novel bergenre misteri dan thriller yang ditulis oleh Ayu Welirang. Novel ini mengisahkan tentang perjalanan dua wartawan bernama Dima dan Timur untuk memecahkan misteri pembunuhan yang terjadi di kawasan hutan adat dan perkebunan kelapa sawit milik PT Zamrud Bumi. Penulis mengambil Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat sebagai setting tempat utamanya.
Awalnya, pembaca mungkin tidak mengira kalau novel ini akan bercerita tentang hal yang cukup kompleks. Namun, seiring berjalannya cerita, pembaca akan menyadari kalau Jejak Balak bukan hanya sekadar novel misteri yang penuh teka-teki.
Meskipun novel ini mengedepankan puzzle misteri yang seru, ada sisi lain yang cukup menarik untuk didalami. Novel ini berhasil menyuguhkan kisah mitos yang masih dipercayai oleh masyarakat modern di kawasan adat tersebut.
Fokus utama novel ini adalah penyelidikan sekarangkaian kasus pembunuhan yang terjadi di sekitar hutan adat dan perkebunan kelapa sawit. Masyarakat sekitar memercayai bahwa kematian sejumlah orang tersebut diakibatkan kemarahan leluhur karena mereka telah merusak lingkungan.
Menariknya, penulis seolah membangun anggapan kalau pelaku pembunuhan adalah makhluk mitologi bernama inyiak. Inyiak sendiri merupakan mitos yang dipercayai masyarakat adat sebagai pelindung mereka dan kawasan adat. Oleh masyarakat Minangkabau, inyiak diyakini berbentuk harimau.
Inyiak dalam novel ini tidak hanya berfungsi sebagai pendukung jalan cerita saja. Sejalan dengan kepercayaan masyarakat adat bahwa inyiak adalah titisan leluhur yang melindungi mereka, novel ini berhasil menggambarkan kepercayaan tersebut dengan apik.
Selain masih dipercaya oleh masyarakat modern, sosok mitologi tersebut digambarkan memiliki kekuatan untuk menghukum. Dalam novel, upaya alih fungsi lahan hutan adat menjadi perkebunan kelapa sawit menimbulkan banyak kerusakan lingkungan. Hal inilah yang membuat leluhur marah sehingga PT Zamrud Bumi dihukum dengan kematian sejumlah pegawainya.
Di sisi lain, PT Zamrud Bumi berhasil mendapat sejumlah lahan baru untuk perluasan kebun tanpa melalui prosedur yang tidak benar. Oleh sebab itu, hukuman leluhur tidak hanya karena dampak kerusakan lingkungan saja, melainkan adanya konflik agraria yang terjadi di kawasan hutan adat.
Melalui novel ini, kita dapat melihat bahwa mitos ternyata memiliki fungsi sebagai pelindung lingkungan. Kehadiran mitos bagi masyarakat pendukungnya juga dapat menjadi norma adat sekaligus pedoman untuk menjaga lingkungan mereka agar tetap lestari.
Sentuhan mitos inilah yang membuat novel ini menarik. Ayu Welirang sebagai penulis berhasil mengolaborasikan dua tema, lingkungan dan mitos untuk menciptakan alur cerita yang ciamik. Di samping tema yang menarik, penulis menyusun teka-teki yang berhasil membuat pembaca betah berlama-lama membaca novel ini.
Identitas buku
Judul: Jejak Balak
Penulis: Ayu Welirang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: November 2023
Tebal buku: 384 halaman
Baca Juga
-
Tren Musik Lintas Zaman: Ketika Lagu-lagu Lawas Kembali Viral
-
Penuh Makna, Tradisi Sedekah Bumi di Dusun Curug Losari Berjalan Meriah dan Khidmat
-
Sejarah Gowokan, Tradisi yang Diangkat dalam Film Gowok: Kamasutra Jawa
-
Sudah Saatnya Promotor Konser Hargai Penggemar K-Pop sebagai Konsumen
-
Alon-alon Waton Kelakon: Benarkah Prinsip Ini Bikin Orang Jawa Hidup Malas?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel The Outsider: Sisi Lain Keadilan dalam Misteri Pembunuhan
-
Ulasan Novel Black Cake: Rekaman Suara dan Sejarah Pilu Eleanor
-
Ulasan Buku Abundance: Mengulik Politik Pembangunan di Amerika
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
Terkini
-
F4 Dirumorkan Akan Reuni pada 2026
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Lakukan Adegan Parasut Terbakar, Tom Cruise Sabet Guinness World Record
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
High As You oleh Mark Tuan GOT7: Luapan Esensi Cinta yang Tak Terlupakan