Buku 'Dunia Dalam Perenggan: Tinta Seorang Bibliofil' adalah selebrasi terhadap dunia membaca dan segala hal yang melingkupinya.
Melalui kumpulan 18 artikel, Emmy Hermina Nathasia membawa pembaca menjelajahi perjalanan seorang bibliofil sejati, membahas hobi membaca dari perspektif yang personal sekaligus kritis, serta menggali berbagai isu menarik dalam dunia perbukuan.
Selain menggali sisi pribadi, Emmy dengan cerdas mengangkat isu-isu kontemporer terkait dunia membaca dan buku. Dari tren membaca selama pandemi hingga pengaruh cosplay dalam literatur, Emmy menunjukkan betapa membaca tetap relevan di tengah tantangan era digital.
Salah satu topik menarik adalah isu "tsundoku", istilah Jepang yang merujuk pada kebiasaan mengumpulkan buku tanpa sempat membacanya.
Bagi banyak pembaca, topik ini terasa dekat, mengingat tumpukan buku yang seringkali lebih cepat bertambah daripada bisa dihabiskan.
Sebagai karya persuratan bibliofil berbentuk 'self-help', buku ini menawarkan banyak tips bermanfaat. Penulis memberikan panduan membaca cepat, cara merawat buku, hingga membaca sebagai terapi.
Penekanan Emmy bahwa membaca harus menjadi aktivitas yang menyenangkan terasa relevan, mengingat pentingnya menjaga motivasi membaca di tengah rutinitas yang padat.
Salah satu metode yang diuraikan adalah gaya membaca aktif, di mana pembaca tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga terlibat secara kritis dengan teks, membuat catatan, dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi.
Membaca buku ini bukan hanya memberikan wawasan, tetapi juga mendorong refleksi mendalam tentang perjalanan pembacaan kita sendiri.
Emmy berhasil mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kebiasaan membaca mereka berevolusi dari waktu ke waktu dan bagaimana buku-buku tertentu membentuk cara pandang mereka terhadap dunia.
Secara keseluruhan, 'Dunia Dalam Perenggan: Tinta Seorang Bibliofil' adalah sebuah penghormatan terhadap buku dan membaca, ditulis dari seorang pembaca untuk pembaca lainnya.
Melalui buku ini, Emmy Hermina Nathasia berhasil menyajikan isu-isu bibliofil dengan gaya yang santai namun penuh makna.
Buku ini adalah bacaan wajib bagi para pencinta buku yang ingin menemukan keterikatan dan inspirasi baru dalam hobi membaca mereka. Sebuah karya yang akan membuat setiap bibliofil merasa dipahami dan dihargai.
Baca Juga
-
Adakah Ini Yang Terbaik? Buku Seni Interaksi dengan Tuhan Lewat Istikharah
-
Novel Penulis Jalanan, Menghadapi Ketidakpastian Hidup dengan Prasangka Baik
-
Ulasan Novel Yang Paling Patah Antara Kita, Isu Kesehatan Mental di Kisah Empat Sahabat
-
Ulasan Buku Cuak, Memahami Rasa Gelisah dan Fikiran Negatif Berpanjangan
-
Mendewasa Dengan Luka, Bagaimana Masa Lalu Memberi Kesan kepada Emosi Diri
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Memberikan Keteladanan pada Anak, Menanamkan Karakter Baik
-
Perjalanan Hidup 16 Sahabat Nabi dalam Buku Anak-Anak Muda Kader Rasulullah
-
Habib Umar bin Hafidz Tetap Pertahankan Strategi Dakwah Ulama Terdahulu
-
Perjalanan Cinta Seperti Arus Laut: Sebuah Retrospeksi dalam Thallasophile
-
Mengingat Nasihat Ibu di Setiap Kata: Kilas Balik Buku Sebelum Bunda Tiada
Ulasan
-
Adakah Ini Yang Terbaik? Buku Seni Interaksi dengan Tuhan Lewat Istikharah
-
Belajar Memahami Anak Autisme Melalui Buku Kado Alma untuk Dila
-
Cinta Nggak Kenal Kasta! Pelajaran Sarat Makna dari Film Ambyar Mak Byar
-
Novel Penulis Jalanan, Menghadapi Ketidakpastian Hidup dengan Prasangka Baik
-
Saat Dua Dunia Berbeda Bertemu dalam Cinta: Review Novel 'Hello, Cello.'
Terkini
-
Malaysia Open 2025: Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto Juara Sektor Ganda Putri
-
9 Film Bioskop Januari 2025 yang Bisa Jadi Hiburan Kamu di Awal Tahun
-
Perjalanan Emosional Cinta dari Wijaya 80 Lewat Lagu Terakhir Kali
-
Okami 2 Resmi Diumumkan: Petualangan Baru Amaterasu Kembali Dimulai!
-
4 Rekomendasi Film Spanyol Karya Oriol Paulo, Penuh dengan Plot Twist!