Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Ardina Praf
Novel Please Look After Mom, Novel Kim Ji Yeong Lahir Tahun 1982, Novel Pachinko (goodreads.com)

Korea Selatan memang dikenal dunia lewat gelombang K-pop, drama, dan kulinernya yang menggoda. Tapi ada sisi lain, ada beberapa isu dan tekanan sosial yang tidak terkspos dari negara ini.

Nah, berikut ini tiga rekomendasi novel Korea yang menyinggung masalah realitas perempuan di Korea.

1. Please Look After Mom – Shin Kyung-sook

Novel Please Look After Mom (goodreads.com)

Buku ini bercerita tentang seorang ibu yang hilang di stasiun kereta. Dari situ, kisah bergulir dengan sudut pandang anak-anak dan suaminya yang perlahan mengingat kembali siapa sebenarnya “Ibu” bagi mereka.

Bukan hanya kisahnya yang menarik, tapi topik yang diangkat juga sering terjadi di Korea (mungkin juga negara lain). Tentang pentingnya peran seorang ibu yang sering diabaikan.

Tradisi yang menjunjung peran perempuan sebagai pengasuh rumah tangga begitu terasa.

Tapi Shin Kyung-sook tidak sekadar menunjukkannya, ia mengajak kita merenungi apa artinya cinta dalam diam, pengorbanan tanpa syarat, dan bagaimana kita sering kali baru sadar akan arti seseorang… ketika ia telah tiada.

2. Kim Jiyoung, Lahir Tahun 1982 – Cho Nam-joo

Novel Kim Jiyoung, Born 1982 (goodreads.com)

Ini bukan hanya novel. Ini adalah suara. Suara dari banyak perempuan Korea yang tumbuh di masyarakat patriarki.

Kim Jiyoung adalah nama biasa. Tapi dari namanya yang “biasa” itu, lahirlah potret luar biasa tentang diskriminasi gender sejak masa kecil, remaja, hingga menjadi ibu. Ia menghadapi perlakuan tidak adil di sekolah, tempat kerja, bahkan di rumah tangganya sendiri.

Buku ini memiliki banyak bagian yang terasa dekat dengan realitas kehidupan perempuan Korea di zaman modern.

Namun, rasanya bukan hanya perempuan Korea saja, perempuan di berbagai belahan dunia pun mungkin mengalami persoalan serupa. Tentang ketidakadilan dan bully yang sering tidak terdengar.

3. “Pachinko” – Min Jin Lee

Novel Pachinko (goodreads.com)

Meskipun ditulis oleh penulis Korea-Amerika, “Pachinko” adalah novel epik yang mengakar kuat dalam sejarah dan budaya Korea, terutama pengalaman imigran Korea di Jepang.

Kisahnya dimulai dari seorang gadis muda di Korea yang hamil di luar nikah, dan bagaimana keputusan yang ia buat menggema ke generasi-generasi setelahnya.

Dari kehidupan di desa nelayan yang tenang hingga kerasnya kehidupan sebagai warga kelas dua di Jepang, kita melihat bagaimana identitas, harga diri, dan harapan bertahan dari waktu ke waktu.

“Pachinko” menyajikan lapisan tradisi keluarga Korea yang kompleks, tentang kehormatan, pengorbanan, dan pentingnya warisan.

Tapi juga tentang cara pandang orang luar terhadap orang Korea yang dianggap sebagai asing, bahkan di tanah yang sudah mereka huni sejak puluhan tahun lalu.

Banyak aspek yang disampaikan dalam buku ini, mulai dari sejarah hingga nilai. Ini adalah novel yang tidak tergesa-gesa, tetapi meninggalkan jejak panjang setelah halaman terakhir ditutup.

Ketiga novel ini mungkin memiliki latar yang berbeda. Tapi semuanya memiliki kesamaan, yaitu tentang keinginan untuk bertahan, untuk dipahami, dan untuk mencintai dengan cara yang mereka tahu.

Menikmati ketiga karya ini bukan sekadar menyelami alur cerita, tetapi juga membuka mata terhadap dinamika budaya Korea yang selama ini mungkin hanya kita saksikan lewat layar kaca.

Jika kamu sedang mencari bacaan yang tak hanya indah secara estetika, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan kaya akan nilai budaya, maka ketiga novel ini adalah titik awal yang tepat untuk kamu mulai.

Siapa tahu, dari sana kamu tak hanya mengenal Korea lebih dekat, tapi juga dirimu sendiri.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ardina Praf