Investasi sering kali dipandang sebagai bidang yang didominasi oleh angka grafik yang berfluktuasi, perhitungan yang rumit, dan teori pasar yang membingungkan.
Namun, dalam buku Carl Richards, The Behavior Gap, kita didorong untuk mengeksplorasi perspektif berbeda mengenai investasi: bahwa keputusan investasi kita tidak hanya dipengaruhi oleh angka, namun juga oleh emosi kita.
Buku ini memberikan pandangan yang menyegarkan dan mendalam tentang bagaimana emosi dapat memengaruhi hasil investasi dan menjelaskan mengapa banyak orang mengalami kesulitan meskipun memiliki pemahaman yang kuat tentang teknik investasi.
Mengapa Emosi Berperan dalam Investasi?
Carl Richards, seorang perencana keuangan yang terkenal karena kontribusinya pada The New York Times, menggali secara mendalam perbedaan antara apa yang harus kita lakukan menurut teori investasi dan apa yang sebenarnya kita lakukan dalam kehidupan nyata.
Kesenjangan ini muncul dari emosi ketakutan, keserakahan, dan bahkan keinginan akan kepastian yang memengaruhi pengambilan keputusan.
Richards menjelaskan dengan sangat lugas namun penuh wawasan bahwa emosi seringkali membuat kita keluar jalur dalam mengambil keputusan investasi.
Misalnya, ketika pasar sedang lemah, kita cenderung takut dan memutuskan untuk menarik investasi kita, padahal secara logika, ini mungkin bukan pilihan terbaik.
Sebaliknya, ketika pasar sedang naik, kita sering mengalami euforia dan cenderung berinvestasi lebih banyak, padahal harga sedang terlalu tinggi. Ini adalah perilaku umum yang sering kita lakukan tanpa disadari, yang pada akhirnya berdampak pada hasil investasi jangka panjang kita.
Bukan Hanya tentang Angka
Salah satu gagasan utama yang disampaikan Richards dalam bukunya adalah bahwa investasi lebih dari sekadar perhitungan matematis dan teori pasar.
Ada aspek psikologis yang jauh lebih penting untuk dipahami. Buku ini menyadarkan kita bahwa kesuksesan dalam berinvestasi bukan hanya soal memilih saham atau aset yang tepat, tapi juga kemampuan kita mengelola emosi sendiri.
Richards dengan bijak menunjukkan bahwa investor yang sukses adalah mereka yang dapat menangani respons emosional mereka terhadap fluktuasi pasar, dan tidak sekadar membuat keputusan investasi yang "tepat".
Dengan kata lain, meskipun kita bisa belajar tentang angka dan grafik, kemampuan untuk tetap tenang dan rasional di tengah volatilitas pasar sangat penting untuk meraih kesuksesan. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga, terutama bagi mereka yang baru memulai perjalanan investasinya.
The Behavior Gap dalam Praktek
Menurut Richards, banyak investor yang terjerumus ke dalam behavior gap, yaitu perbedaan antara keputusan ideal dan tindakan yang diambil berdasarkan emosi.
Untuk mempersempit kesenjangan ini, penting untuk mengurangi campur tangan emosional dalam pengambilan keputusan keuangan kita.
Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah menetapkan rencana investasi jangka panjang dan menaatinya, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek yang tidak bisa dihindari.
Buku ini juga mengajak kita untuk sering merenungkan motivasi di balik pilihan investasi kita. Apakah kita mengambil keputusan ini karena yakin dengan strategi investasi kita, atau sekadar bereaksi terhadap berita ekonomi yang sedang tren?
Richards menghimbau para pembaca untuk lebih sadar akan perilaku mereka sendiri dan menghindari terjebak dalam perangkap emosional yang dapat menghasilkan keputusan yang kurang rasional.
Membangun Kecerdasan Emosional dalam Investasi
Menurut Richards, banyak investor yang terjerumus ke dalam behavior gap, yaitu perbedaan antara keputusan ideal dan tindakan yang diambil berdasarkan emosi.
Untuk mempersempit kesenjangan ini, penting untuk mengurangi campur tangan emosional dalam pengambilan keputusan keuangan kita.
Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah menetapkan rencana investasi jangka panjang dan menaatinya, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek yang tidak bisa dihindari.
Buku ini juga mengajak kita untuk sering merenungkan motivasi di balik pilihan investasi kita. Apakah kita mengambil keputusan ini karena yakin dengan strategi investasi kita, atau sekadar bereaksi terhadap berita ekonomi yang sedang tren?
Richards menghimbau pembaca untuk lebih sadar akan perilaku mereka sendiri dan menghindari terjebak dalam perangkap emosional yang dapat menghasilkan keputusan yang kurang rasional.
Kesimpulan
Kesenjangan perilaku harus dibaca oleh siapa saja yang ingin lebih memahami hubungan antara emosi dan keputusan keuangan.
Carl Richards tidak hanya mengajarkan kita strategi investasi yang efektif namun juga mendorong kita untuk merefleksikan perilaku kita sendiri sebagai investor.
Buku ini menyoroti bahwa sering kali keberhasilan dalam berinvestasi lebih bergantung pada cara kita mengelola diri dalam menghadapi ketidakpastian dibandingkan hanya mengandalkan angka atau prediksi pasar.
Dengan gaya penulisan yang ringan namun penuh makna, The Behavior Gap berhasil mengubah cara pandang kita terhadap investasi.
Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia investasi, emosi dapat menjadi musuh terbesar kita, dan untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu mengelola diri kita sendiri dengan lebih baik daripada mengelola portofolio kita.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sekolah Penggerak: Revolusi Senyap di Kelas atau Sekadar Ganti Kemasan?
-
Generasi Paylater: Saat Cicilan Jadi Gaya Hidup
-
Menjadi Guru di Zaman Serba Cepat: Antara Ideal dan Realita
-
Orang Tua dan Guru: Dua Pilar Pendidikan yang Sering Tak Searah
-
Literasi Teknologi untuk Guru: Kunci Pendidikan Berkualitas
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Big Magic, Panduan untuk Membangun Kehidupan yang Kreatif
-
Mengenal Lebih Dekat Jenis Kopi di Indonesia dalam Buku Kopi-Kopi Pilihan
-
Bahagia dengan Apa yang Ada: Ulasan Buku 'Tempat Pulang Paling Nyaman'
-
Penipuan Berkedok SSPACE Merajalela, Modus Baru Tawarkan Investasi Rp20 Ribu
-
Jangan Tunggu Tua! Mulai Investasi Dana Pensiun di BRImo Sekarang!
Ulasan
-
Pernah Bayangin Hidup Jadi Hewan? 3 Novel China Ini Bahas Reinkarnasi Unik
-
Review Film Believe: Kobaran Cinta Tanah Air
-
Novel The Hen Who Dreamed She Could Fly: Arti Tujuan Hidup dari Seekor Ayam
-
Ulasan Film Gak Nyangka..!!: Komedi tentang Mahasiswa yang Bikin Ngakak!
-
Review Film Apocalypse in the Tropics: Gelapnya Demokrasi yang Terancam
Terkini
-
Anti-Bosan! 5 Rekomendasi Game Offline Android yang Wajib Kamu Coba
-
Review Poco F7: HP dengan Snapdragon 8s Gen 4 dan Storage 512GB Super Lega
-
BRI Super League: Kisah Adam Przybek Cicipi Tantangan Baru di Luar Eropa
-
4 Ide Gaya Kasual Kekinian ala Choi Yoon Ji, Bikin Mood Happy Seharian!
-
Kalahkan BLACKPINK, NCT Dream Raih Trofi Pertama Lagu BTTF di Music Bank