Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang disukai oleh banyak orang. Saya adalah salah satu dari penyuka minuman beraroma khas dengan warna hitamnya yang pekat ini. Biasanya, saya menyeduh kopi hitam di pagi, siang, dan malam hari.
Meskipun saya penyuka kopi, tapi saya bukanlah perokok. Sebab biasanya orang yang hobi minum kopi itu dibarengi dengan kegemarannya merokok. Bagi mereka, mungkin kopi dan rokok seolah pasangan serasi yang sulit dipisahkan. Kalau saya tidak. Saya suka kopi tapi tidak menyukai rokok. Saya lebih suka ngopi sambil ngemil gorengan.
Bicara tentang kopi, ternyata ada banyak jenisnya. Tiap daerah memiliki ciri khas kopi masing-masing. Dalam buku ‘Kopi-Kopi Pilihan’ diuraikan, nyaris di setiap daerah di Indonesia mempunyai jenis kopi yang berbeda dengan citarasa dan karakter beragam. Kopi-kopi terbaik juga tersebar di seluruh wilayah nusantara. Ribuan kedai kopi yang bermunculan belakangan menjadikan kegiatan minum kopi semakin nikmat.
Salah satu kopi yang memiliki nama unik adalah kopi tukbambam. Berasal dari Desa Liangndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Citarasanya amat khas, dengan kekentalan penuh dan kemasaman yang relatif tinggi. Kopi ini diolah secara tradisional, ditumbuk dengan antan. Ketika alu menumbuk membentur lumpang, muncul bunyi tuk bam bam berulang-ulang. Makanya dinamakan kopi tukmambam (hlm. 2-4).
Selanjutnya, kopi yang memiliki rasa yang khas sebagaimana dikupas dalam buku ini datang dari kota Kabupaten Bandung Barat. Namanya kopi Katura, titisan Bourbon. Kopi ini termasuk kopi Arabika kelas ningrat. Ketika kopi ini diseduh, rasa yang tercecap kali pertama adalah sedikit masam (ciri khas kopi Arabika). Selanjutnya, rasa mirip kacang, penggemar kopi menyebutnya rasa nutty, muncul dari sisi rongga mulut.
Selain Bandung, Kota Malang juga memiliki kopi yang tak kalah uniknya. Namanya Kopi Amstirdam. Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Ir Yusiantio, kopi amstirdam ini masuk tiga besar kopi paling enak di Indonesia. Kopi ini memiliki citarasa yang amat khas, ada rasa cokelat dan karamel (hlm. 34).
Bagi penyuka karamel dan cokelat tapi tidak begitu menyukai kopi, mungkin bisa mencoba mencicipi kopi dari Kota Malang ini. Mengingat rasanya yang memiliki perpaduan cokelat dan karamel. Bisa jadi, usai minum kopi Amstirdam, orang yang semula tak menyukai kopi kemudian menjadi jatuh cinta dengan jenis kopi ini.
Buku karya Argohartono Arie R yang diterbitkan oleh PT Trubus Swadaya ini semoga bisa memperkaya pengetahuan pembaca tentang kopi-kopi pilihan yang tersebar di berbagai daerah di negeri ini.
Baca Juga
-
Menjalani Hidup dengan Penuh Kewaspadaan dalam Buku Ayat-Ayat Nasihat
-
Ulasan Buku Bahagiakan Hatimu, Menjalani Hidup dengan Penuh Kebahagiaan
-
Ulasan Buku Manusia Target, Orang Sukses itu Tak Kenal Kata Putus Asa
-
Ulasan dalam Buku Awet Cantik Alami, Panduan Merawat Tubuh Secara Natural
-
Ulasan Buku Ungkapan Hikmah, Pelajaran Berharga di Sekitar Kita
Artikel Terkait
-
Ironi dan Penuh Plot Twist dalam Buku Kisah Muram di Restoran Cepat Saji
-
Kopi Hitam vs Teh, Mana yang Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Buku 'Kita Akan Baik-Baik Saja', Belajar Berdamai dengan Rasa Insecure
-
Novel Rumah Lebah: Kisah Gadis Kecil yang Terobsesi dengan Ensiklopedia
-
Menelisik Tingkat Keimanan Manusia dalam Buku Jalan Takwa
Ulasan
-
Bahagia dengan Apa yang Ada: Ulasan Buku 'Tempat Pulang Paling Nyaman'
-
Review Film Purple Hearts: Perpaduan Antara Dunia Militer dan Musik Pop
-
Tipu Daya Cinta dalam Film The Love Scam
-
Pesona Air Terjun Mangku Sakti yang Mengalir Lewat Tebing Bebatuan
-
Ulasan Novel 3726 MDPL: Impian untuk Mendaki Gunung Rinjani
Terkini
-
Presiden Prabowo Intruksikan Pembongkaran Pagar Laut Misterius di Perairan Tangerang
-
Ada IVE Hingga aespa, Netflix Bagikan Daftar Soundtrack XO KITTY Season 2
-
Limbah Minyak Jadi Lilin Aroma Terapi, Inovasi KKN Unila Desa Tunggal Warga
-
Duet Lintas Generasi, Seulgi Red Velvet dan Kim Wan Sun Rilis Lagu Lucky
-
4 Varian Serum dari Ceracode Ampuh Atasi Kulit Kusam dan Tanda Penuaan