"The Purple Ribbon" adalah sebuah karya otobiografi yang ditulis oleh Meike Juliana Matthes. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup penulis yang tinggal di Jerman selama lebih dari dua dekade, menghadapi tantangan kesehatan yang berat akibat kelainan neurologis bawaan pada tengkoraknya.
Meike, seorang ibu dari dua anak, mulai mengalami gejala-gejala aneh seperti pusing, gangguan penglihatan, dan kesulitan berjalan. Setelah bertahun-tahun mencari jawaban tanpa hasil, kondisinya memburuk sepulangnya dari kunjungan ke Indonesia. Akhirnya, pada musim semi, dokter mendiagnosisnya dengan cacat bawaan pada tengkoraknya yang mengancam kelumpuhan. Untuk menyelamatkan nyawanya, bagian otak kecil dan tulang tengkoraknya harus dipotong. Proses pemulihan yang panjang di pusat rehabilitasi saraf membawanya pada refleksi mendalam tentang makna hidup dan kekuatan manusia dalam menghadapi cobaan.
Buku ini lebih dari sekadar catatan medis, ia menelusuri perjalanan batin dan fisik seorang wanita yang berjuang melawan keterbatasan tubuhnya. Melalui narasi yang jujur dan mendalam, Meike mengajak pembaca merenungkan tentang ketidakpastian hidup, kekuatan tekad, dan pentingnya dukungan keluarga serta komunitas dalam proses penyembuhan.
Meike menulis dengan gaya yang lugas namun penuh emosi, membuat pembaca dapat merasakan setiap tahap perjuangannya. Deskripsi yang detail tentang gejala, diagnosis, hingga proses rehabilitasi memberikan gambaran jelas tentang apa yang dialaminya, sementara refleksi pribadinya menambah kedalaman pada narasi.
Salah satu kekuatan utama buku ini adalah kejujuran penulis dalam menceritakan pengalaman pribadinya. Tanpa menutupi rasa takut, frustrasi, dan harapan, Meike berhasil menyampaikan pesan bahwa meskipun hidup penuh dengan ketidakpastian, selalu ada harapan dan kekuatan dalam diri untuk bangkit.
Meskipun kaya akan detail dan emosi, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa buku ini terlalu fokus pada aspek medis, sehingga mengurangi porsi cerita tentang interaksi sosial dan dinamika keluarga yang juga penting dalam proses penyembuhan.
"The Purple Ribbon" adalah sebuah kisah inspiratif tentang ketabahan dan kekuatan manusia dalam menghadapi cobaan hidup. Melalui pengalaman pribadinya, Meike Juliana Matthes memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana menghadapi penyakit serius dengan keberanian dan harapan. Buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang mencari inspirasi dan pemahaman lebih dalam tentang makna hidup.
Identitas Buku
Judul: The Purple Ribbon
Penulis: Meike Juliana Matthes
Penerbit: PT Pustaka Obor Indonesia
Tanggal Terbit: 14 Desember 2024
Tebal: 164 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Elevator Pitch, Romansa Lucu dengan Pelatih Baseball Idaman
-
Prabowo Mampir ke Toko Buku Favorit saat di New Delhi, Gibran Rakabuming Kena Sentil
-
Ulasan Novel The Frozen River: Kisah Wanita Kuat Pada Abad ke-18
-
Prabowo Pamer Mampir ke Toko Buku Langganan, Publik Beri Sindiran: Kok Wapresnya Nggak Suka Baca, Pak?
Ulasan
-
Review Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Drama Romansa Penuh Dilema
-
Ulasan Novel Take Me for Granted: Menemukan Rasa Bahagia di Antara Luka
-
Review Film Dia Bukan Ibu: Saat Teror Bukan dari Hantu, tapi dari Orang Terdekat di Rumah
-
Buaian Coffee Jogja: Kisah 'Rumah' Hangat yang Lahir dari Ruang Kosong di Gang Sempit
-
Review Film One Battle After Another: Pusaran Dendam yang Nggak Pernah Padam
Terkini
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sinopsis Romantic Killer, Film Jepang yang Dibintangi Moka Kamishiraishi
-
7 Drama Korea Seru akan Tayang Oktober 2025, Catat Tanggalnya!
-
4 OOTD Stylish Vanesha Prescilla yang Bikin Daily Look Auto Kece!
-
Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas