"Work It" adalah film komedi remaja bertema tari yang dirilis di Netflix pada tahun 2020. Disutradarai oleh Laura Terruso, film ini dibintangi oleh Sabrina Carpenter, Jordan Fisher, dan Liza Koshy. Cerita berpusat pada Quinn Ackerman (Sabrina Carpenter), seorang remaja yang kurang berbakat dalam menari, tetapi berambisi untuk diterima di perguruan tinggi impiannya. Untuk itu, ia membentuk tim tari dengan tujuan memenangkan kompetisi Work It.
Film ini mengangkat tema tekad untuk keluar dari zona nyaman dan menemukan jati diri. Quinn, yang awalnya terlihat canggung dan tidak berbakat dalam menari, berusaha membuktikan bahwa kerja keras dan keberanian dapat mengalahkan bakat alami. Sabrina Carpenter berhasil memerankan karakter Quinn dengan baik. Ia membawa pesona dan kehangatan yang membuat karakternya relatable. Meski tidak memulai sebagai penari yang hebat, Quinn berkembang secara signifikan melalui kerja kerasnya, dan Sabrina berhasil menampilkan transformasi ini dengan meyakinkan.
Jordan Fisher tampil memikat sebagai Jake Taylor, seorang koreografer berbakat yang menjadi mentor Quinn. Chemistry antara Fisher dan Carpenter terasa natural dan memberikan dinamika yang menarik. Fisher juga menonjol dalam adegan-adegan tari dengan gerakan yang memukau, menambah daya tarik film ini.
Liza Koshy membawa humor yang segar sebagai Jas, sahabat Quinn yang merupakan penari berbakat. Karakter Jas memberikan keseimbangan dalam dinamika cerita, dengan energi dan kepercayaan dirinya yang menginspirasi Quinn. Koshy juga berhasil menghadirkan momen-momen komedi yang menyenangkan, meskipun terkadang terasa terlalu berlebihan.
Film ini menawarkan koreografi tari yang energik dan penuh gaya. Setiap penampilan tari, baik dari tim Quinn maupun para pesaingnya, disajikan dengan kreativitas tinggi. Penampilan kompetisi dalam film Work It di akhir film menjadi salah satu momen terbaik yang menunjukkan kemampuan para penari dengan maksimal.
Salah satu pesan utama film ini adalah pentingnya kerja keras, kolaborasi, dan kepercayaan pada kemampuan diri. Quinn tidak hanya belajar menari, tetapi juga belajar untuk percaya pada dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Pesan ini disampaikan dengan cara yang ringan, membuatnya mudah dipahami oleh penonton muda.
Meskipun karakter utama seperti Quinn, Jake, dan Jas mendapatkan porsi yang cukup, beberapa karakter pendukung terasa kurang dikembangkan. Tim tari Quinn, misalnya, terdiri dari anggota yang menarik tetapi tidak diberikan latar belakang yang cukup, sehingga mereka tidak meninggalkan kesan yang mendalam.
"Work It" adalah film yang menghibur dengan pesan positif tentang kerja keras, keberanian, dan menemukan jati diri. Meskipun plotnya klise dan terkadang terasa terlalu sederhana, film ini tetap berhasil memikat dengan tarian yang energik, musik yang catchy, dan performa aktor yang solid.
Baca Juga
-
Perjuangan Melawan Kemiskinan dan Tradisi Kaku dalam Novel Bertajuk Kemarau
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Ulasan Novel Dirty Little Secret, Perjuangan Penebusan Cinta dari Masa Lalu
-
Ulasan Novel Missing Ex Karya Merinda, Misi Mencekam Mencari Mantan Kekasih
-
Ulasan Novel Rasina, Perjuangan dan Ketabahan Rasina di Era Penjajahan
Artikel Terkait
-
Duel Batin dalam Film The Order
-
Setelah Indonesia, Film Almarhum Siap Gentayangan di 49 Negara!
-
Sinopsis 'The Most Beautiful Girl in The World', Film Terbaru Reza Rahadian
-
Dibintangi Millie Bobby Brown, Film The Electric State Tayang 14 Maret
-
M. Night Shyamalan Bikin Film Lagi, Gandeng Jake Gyllenhaal sebagai Pemain
Ulasan
-
Lebih dari Sekadar Sensasi: 5 Film Romansa Dewasa dengan Cerita Mendalam
-
Review Buku Walau Jomblo Tetap Produktif: Menjadi Single Berkualitas dan Berprestasi
-
Kontroversial dan Bikin Naik Darah! Film Ozora Sukses Mengaduk Emosi
-
Ulasan Buku "What i Ate in One Year", Kuliner Dunia Yang Menakjubkan
-
Review Film Now You See Me: Now You Don't, Kritik Tajam ke Dunia Korup
Terkini
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Rilis Trailer, Aang Cs Bertemu Toph di Avatar: The Last Airbender Season 2
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Advan Macha Resmi Rilis, HP dengan Chipset Dimensity 7060 Pertama di Indonesia
-
Timnas U-22 Terancam Gagal ke Semifinal, Nova Arianto Berikan Motivasi Kuat