Seberapa jauh seseorang bisa membenarkan tindakan jahat demi mencapai tujuan yang dianggap lebih besar? Apakah hukum hanya sekadar aturan yang mengikat, atau ada aspek moral yang lebih dalam?
Pertanyaan ini menjadi inti dari novel "Kejahatan dan Hukuman" karya Fyodor Dostoevsky, sebuah cerita yang tidak hanya membahas kejahatan, tetapi juga pergulatan batin manusia saat menghadapi konsekuensinya.
Tokoh utama dalam novel ini, Rodion Raskolnikov, adalah seorang mantan mahasiswa yang hidup dalam kemiskinan di Sankt Peterburg abad ke-19. Terjebak dalam kondisi yang sulit, ia mulai meyakini bahwa dunia terbagi menjadi dua jenis manusia: mereka yang biasa dan mereka yang luar biasa.
Orang biasa harus mengikuti hukum, sementara orang luar biasa memiliki hak untuk melanggarnya jika itu demi kepentingan yang lebih besar. Keyakinan ini mendorongnya untuk membunuh seorang rentenir tua, Alyona Ivanovna, yang dianggapnya tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.
Namun, setelah melakukan kejahatan tersebut, Raskolnikov tidak menemukan ketenangan. Sebaliknya, ia dihantui oleh ketakutan, paranoia, dan rasa bersalah yang perlahan menggerogoti pikirannya.
Dostoevsky dengan sangat detail menggambarkan bagaimana kejahatan tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada pelakunya sendiri.
Raskolnikov mulai menarik diri dari orang-orang di sekitarnya, hingga akhirnya bertemu dengan Sonya Marmeladova, seorang wanita yang juga hidup dalam penderitaan tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai moralnya.
Sonya menjadi cerminan dari harapan dan penebusan, mengajarkan bahwa kebaikan tetap bisa ditemukan meskipun dalam kondisi yang paling sulit.
Selain pergulatan batin, novel ini juga menyoroti kesenjangan sosial yang terjadi di Rusia saat itu. Kemiskinan dan ketidakadilan menjadi latar belakang yang memperkuat motivasi para karakternya.
Apa yang dialami Raskolnikov masih relevan hingga saat ini, di mana banyak orang merasa terjebak dalam sistem yang tidak adil dan mempertanyakan apakah mereka harus mengikuti aturan atau melawannya demi bertahan hidup.
Sebagai sebuah karya sastra klasik, "Kejahatan dan Hukuman" tidak hanya menawarkan kisah kriminal, tetapi juga analisis mendalam tentang moralitas, keadilan, dan eksistensi manusia.
Dari narasi yang kuat dan karakter yang kompleks, novel ini terus mengundang pembaca untuk mempertanyakan konsep benar dan salah serta bagaimana keputusan seseorang dapat mempengaruhi hidupnya secara keseluruhan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kelamnya Korupsi dan Kesenjangan Sosial: Review Novel 'Senja di Jakarta'
-
Ketika Manusia Kembali ke Naluri Dasar: Review Novel 'Lord of the Flies'
-
Saat Kritik Dianggap Berlebihan: Seberapa Penting Transparansi Pemerintah?
-
3 Moisturizer Lokal dengan Panthenol, Andalan untuk Skin Barrier Kuat!
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
Artikel Terkait
-
Benarkah Jumlah Buku yang Dibaca Menunjukkan Karakter Seseorang?
-
Work Engagement: Kunci Karyawan Produktif dan Loyal dalam Organisasi
-
Ulasan Novel Bibi Gill: Dari Perempuan Rapuh Menjadi Perempuan yang Kuat
-
Ideologi Gender dalam Novel Belenggu: Sebuah Analisis Wacana Kritis
-
Ketika Manusia Kembali ke Naluri Dasar: Review Novel 'Lord of the Flies'
Ulasan
-
Wisata Kebun Pak Budi, Tempat Wisata untuk si Pencinta Pertanian di Pasuruan
-
Tips Afirmasi Positif dalam Buku From Powerful Words to Powerful Actions
-
Ulasan Buku Catatan Kriuk untuk si Single, Kiat Menjadi Jomblo yang Bahagia
-
Ulasan Buku Monster Motivasi: Ketika Motivasi yang Biasa Saja Tidak Cukup
-
Novel Ghost Forest: Mengeksplorasi Pengalaman Imigran Hong Kong di Kanada
Terkini
-
3 Rekomendasi Drama Korea Seo In Guk, Terbaru Ada Monthly Boyfriend
-
Sinopsis As For Me, Film Romantis Terbaru Ai Hashimoto dan Taishi Nakagawa
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Cinta yang Diguncang Masa Lalu dan Ketidaksetaraan dalam Film Tabayyun
-
Pelantikan Ormawa FADIB UIN SUKA: Harapan untuk Kepengurusan yang Baru