Bagaimana jika tanpa disadari, seseorang terikat dalam ikatan pernikahan yang telah disusun sejak kecil, sementara hidupnya berjalan tanpa bayangan akan komitmen tersebut?
Di tengah usaha membangun karier, menjaga privasi, dan menata masa depan, tiba-tiba muncul seseorang dari masa lalu membawa kabar mengejutkan tentang hubungan yang tak pernah benar-benar dijalani.
Situasi semacam ini bukan hanya mengusik keseharian, tetapi juga menggugat konsep kebebasan memilih pasangan hidup, hak atas kendali diri, serta makna cinta dalam arti yang lebih dalam.
Premis inilah yang menjadi landasan cerita dalam novel terbaru karya Ilana Tan berjudul "When the Sky is Blooming", yang menghadirkan konflik menarik antara tradisi lama dan realitas modern.
Novel ini berfokus pada kisah Min So-ra, seorang aktris dengan kehidupan sederhana yang mendadak menjadi sorotan karena rumor kedekatannya dengan aktor terkenal.
Namun, puncak persoalan justru datang dari kehadiran Ryu Jun, pria yang ternyata telah sah menjadi suaminya akibat perjanjian orang tua mereka di masa lalu.
Konsep perjodohan yang diatur sejak kecil menjadi tema utama dalam buku ini, sebuah tradisi yang masih bertahan di berbagai lapisan masyarakat Asia hingga hari ini.
Meski modernisasi telah memberikan ruang bagi kebebasan individu dalam menentukan pasangan hidup, jejak budaya lama ternyata masih memberi dampak, terutama dalam lingkup keluarga yang menjunjung tinggi warisan adat.
Ilana Tan melalui When the Sky is Blooming menggambarkan bagaimana benturan antara nilai tradisional dan kebebasan personal dapat memicu konflik emosional maupun sosial.
Karakter So-ra dan Jun dipaksa berada dalam situasi kompromi yang pelik, di mana keputusan hukum mengharuskan mereka menjalani kehidupan sebagai suami-istri sebelum bisa menentukan jalan perceraian.
Alur ini memunculkan pertanyaan penting tentang sejauh mana seseorang bisa menerima atau menolak takdir yang diwariskan kepadanya, serta bagaimana cinta bisa tumbuh dari keadaan yang serba dipaksakan.
Selain membahas benturan tradisi dan kebebasan, novel ini juga relevan dalam menggambarkan tekanan sosial terhadap figur publik. Kehidupan So-ra yang menjadi konsumsi media menggambarkan realitas pahit di mana batas antara ruang privat dan kepentingan publik kian kabur.
Sorotan media, spekulasi, hingga ekspektasi penggemar menciptakan beban tersendiri, terutama bagi individu yang sedang berusaha menyelesaikan konflik personalnya.
Hal ini menyoroti problematika nyata yang sering dihadapi para selebritas, di mana kehidupan pribadi mereka kerap dikomersialisasi tanpa mempertimbangkan dampak psikologis yang ditimbulkan.
Lewat cara pengisahan yang mengalir, Ilana Tan menghadirkan kisah yang bukan sekadar romansa manis, tetapi juga refleksi sosial tentang perjodohan, privasi, serta pencarian makna cinta dalam konstruksi budaya yang terus berkembang.
"When the Sky is Blooming" menjadi gambaran bahwa dalam realitas modern yang serba bebas ini, warisan masa lalu dan tekanan sosial tetap menjadi tantangan besar dalam perjalanan menemukan kebahagiaan yang sejati.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ketika Pekerjaan Sulit Dicari, tapi Janji Politik Mudah Diberi
-
Review Novel 'Kotak Pandora': Saat Hidup Hanya soal Bertahan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
Artikel Terkait
-
Daftar 61 Pabrik Tekstil RI yang Bangkrut dan PHK Buruh
-
Review Novel 'The Humans', Mencari Arti Manusia Lewat Mata Alien
-
Novel The Mystery Guest: Saat Tamu Hotel Ditemukan Tewas Secara Misterius
-
Harimau dalam Dada, Luka dalam Kepala: Review Novel 'Lelaki Harimau'
-
Dear Ahmad Dhani, Perempuan Indonesia Bukan Siti Nurbaya yang Mau Dijodohkan Demi Program Naturalisasi
Ulasan
-
Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
-
Ulasan Cerpen Teh dan Pengkhianat:Ketika Pejuang Diperalat Menindas Sesama
-
Ulasan Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Drama Korea Rasa Indonesia
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Bukan Cinta Tak Sempurna, Ini Makna Lagu SEVENTEEN 'Imperfect Love'
Terkini
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Kutukan Tambang Nikel? Keuntungan Ekonomi Melambung, Kerusakan Lingkungan Menggunung
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Eco-Friendly Lifestyle: Hidup Sehat dengan Peduli Sampah Elektronik