"Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati" merupakan karya Brian Khrisna yang mengangkat tema kesehatan mental dengan pendekatan yang berbeda dan menyentuh. Novel ini berkisah tentang Ale, seorang pria berusia 37 tahun yang tengah menghadapi depresi berat dan memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya. Namun, sebelum mengambil keputusan tersebut, ia berkeinginan untuk menikmati seporsi mie ayam sebagai bentuk kendali atas nasibnya sendiri.
Ale digambarkan sebagai pria bertubuh besar dengan tinggi hampir dua meter dan berat lebih dari 130 kg. Sejak kecil, ia sering mengalami perundungan karena fisiknya, sementara lingkungan keluarga yang kurang mendukung semakin memperburuk kondisi mentalnya. Pada ulang tahunnya yang ke-37, Ale bertekad mengakhiri hidupnya, tetapi kenangan tentang mie ayam favoritnya membuatnya menunda rencana itu hingga ia bisa mencicipinya sekali lagi.
Namun, ketika Ale mencari penjual mie ayam langganannya, ia mendapati bahwa sang penjual telah tiada. Keadaan ini semakin memperburuk perasaannya, tetapi di saat yang sama, pencariannya justru membawanya bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki kisah hidup berbeda. Dari pertemuan-pertemuan inilah Ale mulai menyadari bahwa hidup masih memiliki hal-hal sederhana yang patut dinantikan, seperti semangkuk mie ayam di hari berikutnya.
Gaya bercerita Brian Khrisna memiliki ciri khas yang jenaka tetapi tetap tajam dalam menyampaikan kritik sosial dan refleksi mendalam. Alurnya mengalir dengan alami, menggambarkan keseharian yang nyata dan relatable. Pilihan kata yang ringan namun tetap kuat dalam makna membuat novel ini mudah dicerna oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
Karakter dalam novel ini terasa begitu hidup dan autentik. Pembaca diajak masuk ke dalam dunia Ale, merasakan ketakutan, harapan, dan kehampaan yang dialaminya. Ilustrasi suasana dalam buku ini semakin memperkuat kesan emosional, memungkinkan pembaca untuk memahami kompleksitas perasaan yang dirasakan oleh tokoh utama.
Salah satu kekuatan novel ini adalah kemampuannya membahas isu-isu berat seperti depresi dan keinginan mengakhiri hidup tanpa terkesan menggurui. Alih-alih memberikan nasihat secara eksplisit, novel ini lebih mengajak pembaca untuk merenung dan menemukan makna dalam kehidupan mereka masing-masing.
Pesan yang ingin disampaikan Brian Khrisna adalah pentingnya menerima diri sendiri dan menemukan alasan, sekecil apa pun, untuk terus bertahan. Tidak setiap hari akan berjalan sesuai harapan, tetapi selalu ada hal-hal kecil yang bisa membuat kita terus melangkah. Bahkan sesuatu yang sederhana, seperti menikmati mie ayam, bisa menjadi alasan untuk tetap bertahan menghadapi esok hari.
Secara keseluruhan, "Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati" adalah novel yang menghadirkan kisah penuh makna tentang kehidupan dan pilihan-pilihan kecil yang sering kita abaikan. Dengan narasi yang kuat, karakter yang membumi, dan refleksi yang mendalam, novel ini mengingatkan pembaca untuk lebih menghargai momen-momen kecil dalam hidup.
Identitas Buku
Judul: Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
Penulis: Brian Khrisna
Penerbit: Grasindo
Tanggal Terbit: 29 Januari 2025
Tebal: 216 Halaman
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Empowered Me, Menjadi Ibu Berdaya Tanpa Kehilangan Identitas
-
Ulasan Novel The Bride Test, Ketulusan Mencintai dalam Ketidaksempurnaan
-
Ulasan Novel Si Putih: Saat Teknologi Menjadi Ancaman dan Kesetiaan Diuji
-
Buku Kita dan Mereka, Menelusuri Akar Luka di Balik Identitas Manusia
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
Artikel Terkait
-
3 Rekomendasi Novel Thriler Psikologi yang Seru untuk Dibaca di Akhir Pekan
-
Novel Penebusan: Menyelami Sisi Gelap Kehidupan di balik Topeng Kebahagiaan
-
Novel The Wedding People: Kisah Menyentuh Bangkit dari Keterpurukan
-
Harimau dalam Dada, Luka dalam Kepala: Review Novel 'Lelaki Harimau'
-
Rahasia Terbesar 'Kunci Utama' Terungkap: Siapa Sebenarnya Ulysses Moore?
Ulasan
-
Ulasan Mercy for None: Aksi Sadis Seo Ji Sub Balas Dendam atas Matinya Adik
-
Ulasan Novel Fahrenheit 451: Saat Buku menjadi Benda Paling Haram
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Ulasan Novel Norwegian Wood: Haruki Murakami Tulis Kenangan Manis dan Pahit Masa Remaja
-
Ulasan Novel Kembara Rindu: Pengingat Lembut Karya Habiburrahman El Shirazy
Terkini
-
Tidurnya di Serambi Masjid, Bangunnya di Keranda Mayat
-
Tampil Santun dan Stylish, Intip 4 Gaya Syar'i Modis ala Monica Sahara!
-
4 OOTD Kece ala Hou Minghao: Tampil Boyish dan Trendi Setiap Hari!
-
DARK MOON: THE BLOOD ALTAR Rilis Trailer Baru dengan Lagu Tema dari ENHYPEN
-
Seo Ye Ji Comeback Lewat Teater Hymn of Death, Debut Panggung Usai Vakum