Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ryan Farizzal
salah satu adegan di film Qodrat 2 (IMDb)

Setelah sukses bikin penonton merinding sekaligus takjub dengan Qodrat (2022), sutradara Charles Gozali balik lagi dengan Qodrat 2 yang dirilis ketika Lebaran 2025.

Film ini melanjutkan petualangan Ustadz Qodrat (Vino G. Bastian) dengan cerita yang lebih megah, emosional, dan pastinya bikin jantungan!

Lewat durasi hampir dua jam, Qodrat 2 nggak cuma ngasih horor religi, tapi juga aksi laga keren dan drama keluarga yang bikin hati mewek. Yuk, kita bahas film ini dengan gaya santai!

Di film Qodrat 2, masih berkisah tentang Ustadz Qodrat yang masih berjuang mencari istrinya, Azizah (Acha Septriasa), setelah pertarungan epik melawan iblis Assuala di film pertama.

Azizah, yang trauma berat karena kehilangan anak mereka, Alif, yang sempat dirawat di rumah sakit jiwa. Sekarang, dia bekerja di sebuah pabrik pemintalan benang yang ternyata penuh rahasia kelam.

Pabrik ini bukan sembarang tempat, nih—ada ritual pesugihan yang bikin pekerja hilang misterius, bahkan sampai ada kesurupan massal! Qodrat, dibantu Sukardi (Donny Alamsyah), harus menyelamatkan Azizah sambil melawan kekuatan iblis yang lebih jahat dari sebelumnya.

Ceritanya sih bukan cuma soal gebuk-gebuk iblis ya, tapi juga mengeksplor iman, penyesalan, dan proses tobat. Azizah, yang merasa “kotor” karena pernah menyerah ke iblis demi anaknya, bikin kita ikut merasakan luka batinnya.

Tema tobat ini diangkat dengan apik, terutama lewat perubahan karakter Azizah yang nggak lebay tapi ngena banget. Kalau di film pertama Qodrat belajar ikhlas, di sini dia dan Azizah sama-sama diuji untuk membangun lagi keimanan mereka.

Ulasan Film Qodrat 2

salah satu adegan di film Qodrat 2 (IMDb)

Vino G. Bastian sebagai Qodrat tetep jadi bintangnya. Kalau di film pertama dia digambarkan rapuh dan penuh keraguan, di Qodrat 2 karakternya lebih matang dan percaya diri.

Gerakan silatnya makin halus, dan ekspresinya ketika melawan iblis bikin kita ikut deg-degan. Tapi, yang bikin aku kagum adalah Acha Septriasa.

Akting Acha di sini gilaaa! Dia bisa beralih dari ekspresi ketakutan, sedih, sampai penuh harapan cuma dalam hitungan detik. Sorot matanya aja udah bikin merinding, apalagi pas adegan dia belajar shalat tobat—duh, nyes banget ngelihatnya!

Pemain pendukung seperti Della Dartyan (Purwanti) dan Donny Alamsyah (Sukardi) juga nggak kalah oke. Purwanti yang pemberani dan Sukardi yang penuh dendam bikin cerita tambah hidup. Chemistry mereka semua bikin kita betah nonton, meski durasinya lumayan panjang ya.

Soal horor, Qodrat 2 tidak mengandalkan jump scare murahan. Ketegangannya dibangun lewat atmosfer mencekam, seperti suara-suara aneh di pabrik atau visual iblis yang bikin bulu kuduk berdiri. Adegan kesurupan massal?

Wow, itu salah satu momen paling epik! Bayangin ratusan orang kesurupan bareng, dan Qodrat harus melawan semuanya—bener-bener kolosal! Visual efeknya juga rapi, nggak keliatan murahan, bikin iblisnya terasa nyata.

Tapi, horornya nggak cuma soal takut-takutan. Menurutku film ini pintar banget menggali sisi psikologis, seperti ketakutan Azizah akan masa lalunya atau perjuangan Qodrat menghadapi trauma. Ini yang bikin Qodrat 2 beda dari film horor lain—ada makna di balik kengeriannya.

Buat yang suka laga, Qodrat 2 nggak bakal ngecewain deh. Koreografi silat Qodrat makin apik, gerakannya lincah dan enak dilihat. Adegan dia melawan iblis atau anak buah bos pabrik bener-bener entertaining.

Charles Gozali sepernya ingin memberikan signature lewat perpaduan horor dan laga, dan ini berhasil banget. Meski irama aksinya lebih “cair” dibandingkan film pertama yang serius, tetap asik dan nggak bikin bosan sih.

Selain horor dan laga, drama keluarga di Qodrat 2 jadi penutup yang manis. Hubungan Qodrat dan Azizah yang penuh luka bikin kita ikut merasakan perjuangan mereka buat balikan.

Ada momen-momen kecil, seperti Azizah mencoba shalat lagi, yang bikin kita ngerasa, “Ya Tuhan, mereka deserve happy ending!” Tema kehilangan dan pengampunan ini diolah dengan pas, nggak lebay tapi ngena di hati.

Qodrat 2 jelas ada di perpaduan genre yang seimbang: horor, aksi, dan drama. Akting Acha dan Vino jadi nilai tambah, ditambah sinematografi yang ciamik dan sound design yang bikin suasana tambah mencekam. Pesan moral soal tobat dan keimanan juga dikemas logis dan nggak maksa.

Kekurangannya? Mungkin buat yang nggak nonton Qodrat pertama, awal cerita bisa agak bingung karena banyak flashback. Ada juga beberapa bagian yang terasa sedikit lambat, tapi nggak sampai menganggu keseluruhan pengalaman menonton film ini.

Qodrat 2 adalah sekuel yang nggak cuma nyanyi “lebih besar, lebih heboh,” tapi juga lebih dalam dan emosional. Dengan akting top dari Vino dan Acha, aksi laga yang memukau, dan horor yang bikin deg-degan, film ini cocok banget buat kamu yang pengin hiburan Lebaran yang beda. Perkara rating? 8.5/10! Worth it buat ditonton bareng keluarga atau temen. Jadi, siap merinding dan ikut Qodrat ngelawan iblis?

Oh iya ada fun fact tentang film ini yanh katanya udah tembus 700 ribu penonton cuma dalam beberapa hari, lho! Vino sendiri bilang ini pencapaian melebihi film pertama. Keren, 'kan?

Kalau mau nonton, pastikan kalian udah lihat Qodrat yang pertama ya. Biar lebih nyambung aja dan tahu jalan ceritanya. Selamat merinding deh kalau kalian nanti nonton!

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Ryan Farizzal