Kalau benar Mission: Impossible – The Final Reckoning yang lagi tayang di bioskop Indonesia adalah akhir dari perjalanan Ethan Hunt, maka ini adalah akhir yang nyaris sempurna.
Eh, tapi ... ‘nyaris’ merupakan kata kunci di sini. Karena alih-alih menutup cerita dengan titik besar dan garis bawah, film ini justru terkesan masih kita koma, alias sebuah jeda, bukan penyelesaian mutlak. Dan buatku, itu langkah yang cerdas.
Sejak pertama kali Ethan Hunt muncul di layar lewat film pertama tahun 1996, karakter ini terus berevolusi. Dari agen muda penuh idealisme, hingga jadi veteran yang masih terus memilih untuk menyelamatkan dunia, meski berkali-kali dikhianati, ditinggalkan, bahkan diliputi banyak kehilangan orang-orang terdekat.
Dan Film Mission Impossible – The Final Reckoning melanjutkan petualangannya, bukan dengan klimaks penuh ledakan semata, tapi dengan lapisan emosional yang lebih dalam. Ya, soalnya film ini nggak cuma tentang aksi luar biasa, tapi juga tentang makna menjadi ‘pahlawan’ di dunia yang makin rumit.
Secara teknis, film ini nggak mengecewakan. Adegan-adegan aksi yang dilakukan Tom Cruise sendiri tetap jadi nilai jual utama. Dari misi masuk kapal selam di kedalaman lautan sampai bergelantungan di pesawat. Sutradara Christopher McQuarrie kembali berhasil mengemas set piece yang nggak cuma memukau, tapi juga punya bobot emosional.
Namun, di balik semua itu, ada sesuatu yang lebih menarik, yakni sebuah perasaan ‘bahwa’ kita (penonton) sedang menyaksikan transisi. Warisan kisah ‘Mission Impossible' yang (mungkin) akan berpindah tangan.
Karakter Grace (diperankan Hayley Atwell) adalah titik kunci dari transisi itu. Diperkenalkan sebagai pencopet cerdas yang terseret ke dalam dunia spionase, Grace mengalami transformasi signifikan sepanjang film.
Dia awalnya egois dan pragmatis, tapi perlahan belajar memercayai Ethan, dan bahkan mulai mengambil risiko demi orang yang dicintainya. Di akhir film, saat dia kembali bertemu dengan Ethan (nggak cuma dirinya saja, ada rekan-rekan lainnya) di tengah kota di malam hari. Tentu, para penggemar bisa merasakan sesuatu yang familier. Ada celah dari kisah yang bisa diangkat untuk melanjutkan kisah mereka.
Spekulasi pun muncul. Apakah Grace akan jadi wajah baru IMF? Hayley Atwell si pemeran, punya kharisma yang cukup kuat mengusung kelanjutan franchise ini. Dinamikanya dengan Ethan juga bukan pasangan romantis murahan, tapi hubungan yang penuh ketegangan dan kepercayaan yang tumbuh pelan-pelan. Kalau Paramount memutuskan untuk melanjutkan waralaba dengan Grace di garis depan, itu keputusan yang logis dan menjanjikan.
Namun, tentu saja, Ethan Hunt belum sepenuhnya pergi. Ending film ini sangat terbuka. Dia bisa saja memilih untuk tetap berada di luar sistem, di balik bayang-bayang, saat Grace resmi menjadi agen. Ini bisa ditafsirkan macam-macam. Bisa jadi Ethan memang benar-benar pensiun. Namun, bisa juga, dia justru dipersiapkan untuk level misi yang lebih dalam—off-grid, nggak terdeteksi, hanya muncul ketika dunia benar-benar runtuh.
Teori liar terkait IMF ‘menghapus’ identitas Ethan untuk membebaskannya dari protokol apa pun tentunya merebak di kalangan penggemar. Jadi kalau suatu saat ada ancaman baru, Ethan tetap bisa kembali.
Kemungkinan lainnya adalah ekspansi semesta ‘Mission Impossible’. Franchise ini punya peluang besar untuk membuat spin-off dari tokoh-tokoh yang sudah kita kenal. Benji (Simon Pegg), misalnya, punya dinamika yang menarik sebagai teknisi-pelaksana. Akan seru kalau kita punya film tentang dirinya di misi tersendiri, mungkin sebelum dia bertemu Ethan, atau misi-misi kecil di antara film utama. Bahkan IMF bisa dieksplorasi sebagai organisasi global, dengan cabang di berbagai negara dan agen dari latar belakang yang lebih beragam.
Dan mari kita bicara soal The Entity. Musuh utama dalam dua film terakhir ini bukan orang, melainkan kecerdasan buatan yang nggak bisa dikalahkan dengan cara biasa. Meski di akhir film tampak berhasil dikendalikan, ada celah besar untuk kelanjutannya. AI seperti ini nggak pernah benar-benar hilang. Dia masih bisa menyebar, bersembunyi, menunggu. Bisa saja ancaman berikutnya adalah sisa-sisa Entity yang membentuk jaringan baru. Dalam dunia pasca-kebenaran, di mana data dan realitas bisa dimanipulasi, dan itu merupakan tantangan IMF yang akan makin relevan.
Sampai sejauh ini akhirnya kita pun paham, soal daya tarik terbesar ‘Mission Impossible’, terkait kemampuannya beradaptasi. Dari film spionase penuh twist klasik di tahun 90-an, hingga menjadi thriller aksi-politik yang membahas etika teknologi dan krisis di era digital. Selama semangat intinya tetap ada—seseorang melawan sistem yang rusak, demi menyelamatkan banyak orang tanpa pamrih—franchise ini masih bisa terus hidup. Dengan wajah baru, tapi jiwa yang sama.
Jadi apakah ini akhir? Bisa jadi. Namun, juga bisa jadi ini hanya jeda. Dan dalam dunia Ethan Hunt, jeda bukan berarti selesai. Hanya berarti: Misi berikutnya lagi menunggu!
Sudahkah Sobat Yoursay nonton Film Mission Impossible – The Final Reckoning? Ini film keren dan layak masuk daftar tontonanmu.
Tag
Baca Juga
-
Review Film Antiviral: Fans Fanatik yang Bawa Penyakit
-
Film Waktu Maghrib 2: Teror Jin Masa Lalu, Yakin Nggak Mau Nonton?
-
Harapan Baru Series Harry Potter di Bahu Tiga Bintang Penyihir Cilik
-
Review Film Karate Kid - Legends: Pukulan Nostalgia tapi Kurang Greget!
-
Mitos dan Aksi, Racikan Seru dalam Film Fountain of Youth
Artikel Terkait
-
Duduk Sebagai Produser, Bryan Domani Emosional Sambut Penayangan Tak Ingin Usai di Sini
-
Jadwal Tayang Film La Tahzan Mundur, Produser Pastikan Bukan Takut Kompetisi
-
Mitos dan Aksi, Racikan Seru dalam Film Fountain of Youth
-
How to Train Your Dragon Versi Live Action Bikin Sutradara Waswas, Kenapa?
-
Review FIlm Dendam Malam Kelam: Perselingkuhan, Pembunuhan, dan Penyelidikan
Ulasan
-
Kengerian Time Loop dalam Film Horor 'Until Dawn', Bikin Jantungan
-
Review Film Antiviral: Fans Fanatik yang Bawa Penyakit
-
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Lilo and Stitch 2025
-
Loveliest Misfortune: Realita Pernikahan Jarak Jauh yang Bikin Baper
-
Film Waktu Maghrib 2: Teror Jin Masa Lalu, Yakin Nggak Mau Nonton?
Terkini
-
6 Rekomendasi Drama China Berlatar Musim Dingin yang Wajib Ditonton
-
Beda Nasib Antara Dean James dan Mees Hilgers dalam Kenaikan Market Value
-
Media Lokal Sudah Badai Selama 10 Tahun Terakhir dan Tak Ada yang Peduli
-
4 Ide Padu Padan Urban Look ala Sooin MEOVV, Pas Buat Daily Style Kekinian!
-
Saat Buku Tak Bisa Dibaca: Akses Literasi yang Masih Abai pada Disabilitas